Bank Mandiri Syariah (Foto: Facebook @syariahmandiri)
Dream - Perbankan syariah harus bersiap dengan lima tantangan di tahun 2019. Salah satu yang harus dipersiapkan diantaranya perbankan harus memutuskan nasib Unit Usaha Syariah (UUS) yang dimilikinya.
Komisaris Utama PT Bank Mandiri Syariah, Mulya E Siregar dalam " Media Training Perbankan Syariah" di Hotel Grage Spa Kuningan, Jawa Barat, ditulis Kamis 29 November 2018 mengatakan jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan tahun 2019 sebatas batas waktu bagi pemilik bank untuk memutuska melakukan konversi atau spin off UUS
Sekadar informasi, pada tahun 2022, bank yang punya UUS harus melepas unit usaha dan menjadikannya sebagai bank syariah full fledge. Kalau ingin spin off, UUS itu harus memiliki modal yang cukup.
Mulya mengatakan empat tantangan bagi pengeloa bank syariah di tahun depan juga muncul dari rencana bisnis untuk menerapkan keuangan berkelanjutan.
" Kalau perbankan syariah tak ke sana, akan ketinggalan," kata Mulya.
Tantangan ketiga adalah menyangkut dana haji. Mulya mengatakan tahun depan dana haji akan mulai dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Jika ingin instansi ini menempatkan dana di perbankan syariah, instutisi keuangan ini harus menjaga kesehatan banknya.
Untuk bisa menyerap dana tersebut, bank syariah harus mampu berinovasi terutama dalam produk keuangan yang dirancangnya. Seperti diketahui, salah satu instrumen investasi yang bakal dimasuki BPKH adlah surat utang syariah atau sukuk.
(Komisaris Utama Bank Mandiri Syariah, Mulya E Siregar/Foto: Dream.co.id)
" Kalau hanya di sukuk, Kementerian Agama juga bisa. Tapi, bagaimana caranya dana itu bisa memberikan nilai tambah, tidak hanya Dana Pihak Ketiga (DPK) dan sukuk, tapi juga pembiayaan di sektor riil," kata dia.
Mulya menambahkan kalangan perbankan syariah juga menghadapi tantangan dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Bank syariah harus secepatnya masuk ked dunia perbankan digital (digital banking).
Dikahawatirkan bank syariah yang tak segera berbenah dan masuk ke digital banking akan tertinggal dari para pesaingnya. Tak hanya itu, bank juga harus siap bersaing dengan perkembangan bisnis teknologi keuangan (Financial Technologi) yang semakin cepat.
Mulya menyarankan dengan bertaburannya Fintech, pengelola bank seharusnya menjadikan industri baru ini sebagai teman seiring untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.
" Ada spot yang tidak bisa dimasuki oleh bank," kata dia.
Terakhir, kata Mulya, tantangan yang dihadapi bank syariah adalah sinergi dengan bank perkreditan rakyat syariah (BPRS). Mulya mengatakan OJK baru saja mengeluarkan regulasi manajemen risiko bagi BPRS. " BPRS dianggap sudah siap. BPRS bisa saja melangkahi BUS," kata dia.(Sah)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media