Mark Cuban. Foto: Cnbc.com
Dream - Ketika anak-anak seusianya menghasilkan uang tambahan dengan berjualan es limun, miliarder Mark Cuban justru melakukan hal berbeda saat berusia 12 tahun.
Miliarder pemilik Dallas Mavericks itu menceritakan pengalaman pertamanya menghasilkan uang dengan menjual kantong sampah dari rumah ke rumah. Dia harus mencari uang untuk membeli sepasang sepatu kets.
Dikutip dari CNBC, Rabu 16 November 2022, ide itu berawal dari temannya yang menjual kantong sampah seharga US$3 atau setara Rp46.758 kepadanya.
Kemudian kantong sampah tersebut dia jual kembali dengan harga dua kali lipat, yakni US$6 atau sekitar Rp93.516 per kotak.
“ Itu adalah bisnis pertama saya, mungkin satu-satunya langganan kantong sampah dari rumah ke rumah,” kata Cuban.
Dia menawarkan kantong sampah dengan cara memperkenalkan diri dan bertanya pada pemilik rumah, apakah mereka menggunakan kantong sampah. Kemudian dia memberikan nomor telepon kepada pemilik rumah tersebut.
“ Saya memperkenalkan diri seperti ‘Hai nama saya Mark. Apakah anda pengguna kantong sampah? Karena saya punya banyak untuk anda, yang harus dilakukan oleh Anda adalah menelepon saya maka saya akan mengantarkannya ke rumah anda,” ungkap Cuban.
Namun seiring berjalannya waktu, fokus Mark Cuban bergeser dari mengumpulkan uang menjadi menemukan peluang yang bisa membantunya mengendalikan waktu bagi dirinya sendiri.
Cuban pernah menjual perangko dan koin sepanjang masa remaja.
“ Saya ingin mengendalikan waktu saya sendiri,” kata orang kaya dunia ini.
Cuban dikenal masih sangat menghargai waktu. Pada tahun 2020, dia mengaku menerima sekitar 1.000 email penawaran per hari.
Untuk menilai email yang banyak tersebut, ternyata dia menerapkan hal unik. Dengan menilai hanya dengan beberapa kalimat pertama dari email tersebut.
" Saya akan membaca satu atau dua paragraf pertama, dan jika itu adalah sesuatu yang menarik perhatian saya maka saya akan mulai memberi mereka dengan pertanyaan," katanya.
Seperti saat dia memutuskan berinvestasi. Pada tahun 2017, Cuban menjelaskan tentang dampak yang dapat ditimbulkan dari satu kalimat menjadi pembuka dirinya mau berinvestasi.
Dia ingat menerima email pada tahun 2012 dari Adam Lyons, pendiri perusahaan perbandingan asuransi The Zebra yang saat itu berusia 25 tahun.
Email itu adalah promosi investasi, dan baris subjek pendek email yang dikirimkan membuat Cuban tertarik. Isinya berbunyi, " ingin mengganggu industri asuransi?."
Kalimat ini yang kemudian mendapat perhatian Cuban. Dia pun langsung menjawab email tersebut hanya dalam waktu 25 menit. Hingga akhirnya, Cuban dan Lyons saling berkirim email selama berminggu-minggu membahas investasi tersebut.
Pria dengan kekayaan bersih US$4,6 miliar atau sekitar Rp71,8 triliun itu pada akhirnya memutuskan berinvestasi di The Zebra, yang sejak itu telah mengumpulkan total US$256,5 juta dari sembilan putaran pendanaan.
Perusahaan itu sekarang menjadi Unicorn, dengan nilai mencapai miliaran Dolar AS pada tahun lalu.