Cosmo Park (YouTube/Raja Drone ID)
Dream - Pernah mendengar perumahan Cosmo Park di Jakarta? Perumahan ini dibangun di atas mal Thamrin City, pusat perbelanjaan 10 lantai di Jakarta Pusat.
Meski tak bisa dibayangkan, Cosmo Park terlihat seperti pinggiran kota biasa. Ada jalan aspal yang bisa dilewati mobil maupun motor. Banyak tanaman hijau, kolam renang, dan bahkan lapangan tenis. Cosmo Park terdiri dari 78 rumah dengan dua lantai.
Dikutip dari Oddity Central, Cosmo Park telah berdiri sekitar 14 tahun, tetapi hanya sedikit yang mengetahui keberadaannya. Tempat ini menjadi viral saat sebuah foto yang menunjukkan kompleks perumah Cosmo Park dari udara diunggah di Twitter tahun 2019.
Lokasi yang aneh membuat orang menggaruk-garuk kepala. Beberapa penghuni Cosmo Park juga mengaku merasa aneh saat pertama kali melihat foto-foto perumahan itu di Instagram.
Namun ketika mereka mengunjungi tempat itu, mereka hanya jatuh cinta dengan kedamaian dan ketenangan, serta privasi yang ditawarkan meskipun berada di pusat ibu kota yang sibuk.
Seluruh area perumahan dibagi menjadi 5 blok, dari A hingga F, dan hanya dapat diakses oleh mereka yang memiliki tiket Cosmo Tower.
Penghuni dapat berkendara dari dan menuju kompleks melalui jalan khusus. Seluruh tempat dikelilingi oleh pagar besi yang tinggi untuk mencegah kecelakaan.
Meskipun berada di ‘atas udara’ Cosmo Park memiliki semua izin untuk melakukan proyek. Hal ini dilihat oleh para ahli sebagai contoh desain yang cerdik.
Pada tahun 2019, harga rumah Cosmo Park berkisar antara Rp3 miliar sampai Rp5 miliar (US$200.000 – US$334.000), tetapi dengan inflasi yang melanda seluruh dunia dan real estat yang semakin langka, harga perumahan Cosmo Prak diperkirakan lebih tinggi untuk saat ini.
Perumahan Cosmo Park yang terletak di atas pusat perbelanjaan 10 lantai itu, disebut menjadi salah satu proyek perumahan paling tidak biasa di dunia.
Selama 20 tahun terakhir, Jakarta telah menjadi salah satu kota besar terpadat di dunia. Dengan lebih dari 10 juta penduduk di wilayah metropolitannya saja. Kota ini dengan cepat kehabisan lahan untuk dibangun.
Sementara ibu kota padat lainnya, seperti Tokyo, berkembang secara vertikal, Jakarta berkembang secara horizontal, dengan sebagian besar penduduk lebih memilih rumah bertingkat rendah daripada apartemen.
Dengan pasokan real estat yang semakin sedikit, pengembang terpaksa berpikir di luar nalar, dan begitulah keanehan perkotaan seperti Cosmo Park muncul.
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal