Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Beroperasi Tahun 2021. (Foto: Shutterstock)
Dream – Kereta cepat Jakarta—Bandung akan memiliki tiga jenis pelayanan, yaitu VIP, kelas I, dan II. Tiket kelas terendah dibanderol Rp300 ribu.
“ Kalau Rp500 ribu, kan, tidak layak juga. Pokoknya disesuaikan dengan kondisi saat ini. Jadi, kira-kira Rp300 ribu kelas II,” kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Chandra Dwiputra, dikutip dari Merdeka.com, Selasa 1 Oktober 2019/
Chandra tidak memerinci harga tiket kelas I dan VIP. Dia hanya menyebut harga tiketnya tak lebih dari Rp500 ribu. " Pokoknya satu VIP, kursi sedikit. Kelas I juga tidak banyak. Ujung depan ujung belakang," katanya.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung secara keseluruhan ditargetkan rampung pada 2021. Pada kuartal II-2021 (April-Juni), kereta cepat sudah mulai uji coba selama tiga sampai empat bulan sebelum beroperasi penuh.
Kapasitas angkut kereta cepat pertama di Indonesia ini sekitar 109.000 penumpang per hari dan dapat memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya hingga 36 menit (untuk perjalanan langsung) dan 46 menit (untuk perjalanan tak langsung).
Kereta ini merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh perusahaan China, CRRC Qingdao Sidang. Berbekal teknologi terbaru tersebut, harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan berada pada kisaran Rp 229 ribu.
Dream – Pemerintah akan mensterilkan 500 perlintasan jalan dan kereta. Upaya pembersihan jalur tersebut merupakan bagian dari megaproyek jalur kereta api semi cepat, Jakarta-Surabayar.
“ Kami ditugasi untuk memperbaiki atau mensterilkan kurang lebih sekitar 500 perlintasan sebidang dengan jalan raya di sepanjang perlintasan rel kereta semi cepat Jakarta-Surabaya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai menyaksikan penandatanganan kerjasama pembangunan kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya, di Jakarta, dikutip dari setkab.go.id, Jumat 27 September 2019.
Rencanananya, sterilisasi itu akan diikuti dengan membangun flyover, underpass, sampai jembatan penyeberangan orang (JPO) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Untuk menghemat biaya dan waktu penyelesaikan, penggunaan produk lokal akan menjad prioritas.
Salah satu proyek yang akan dibangun adalah pembangunan Flyover Antapani yang menggunakan teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP). Proyek ini diklaim bisa menghemat 40 persen dibandingkan beton biasa dan lebih cepat selesai 6 bulan.
" Produk lokal lainnya yang akan digunakan yakni precast concrete girder yang diproduksi oleh pengusaha lokal. Jadi nanti akan banyak produk dalam negeri yang akan kita manfaatkan,” jelas Basuki.
Menurut Basuki, pengerjaaan underpass, flyover, dan JPO akan dimulai pada 2020 setelah feasibility study (FS) kereta semi cepat diselesaikan pihak Jepang. Direncanakan pembangunan flyover akan diterapkan pada perlintasan sebidang di wilayah perkotaan dan untuk wilayah perdesaan underpass.
“ Setelah studi ini selesai, kita mulai konstruksi fisik selama mungkin 2-3 tahun,” kata dia.
Basuki mengatakan konektivitas di Pulau Jawa akan menjadi lebih lancar karena Merak, Jakarta, Demak, Semarang, Kudus, sampai Surabaya sudah tersambung. Nantinya, kereta ini tersambung dari Cileunyi, Garut, Tasikmalaya, Cilacap, Jogjam dan Solo.
“ Semua kita hubungkan. Sekarang saja dengan kondisi tersambungnya Tol Trans Jawa sudah mengubah perilaku dunia usaha dan masyarakat,” kata dia.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memperkirakan nilai investasi pembangunan kereta semu cepat Jakarta—Surabaya sebesar Rp60 triliun. Investasi ini berasal dari JICA dan biaya pembebasan lahan dari pemerintah Indonesia.
Pemerintah menargetkan kereta tersebut dapat beroperasi hingga Cirebon pada 2024 dan beroperasi menyeluruh hingga Surabaya pada 2025.
“ Kami berharap waktu tempuh Jakarta-Surabaya menjadi 5,5 jam atau berkurang 3,5 jam dari saat ini,” kata dia.
Survei pembangunan kereta semi cepat sudah berjalan sejak bulan Juni 2019 dan direncanakan selesai Oktober 2020. Sementara kajian pembangunannya telah dilakukan Pemerintah Indonesia dengan tim konsultan JICA sejak tahun 2017.
Dream – Proyek pembangunan kereta semi cepat Jakarta—Surabaya berlanjut. Belum lama ini, pemerintah dan Jepang untuk menandatangani kelanjutan Proyek Peningkatan Kecepatan Kereta Api Semi Cepat Jakarta—Surabaya.
Kereta ini akan mempersingkat waktu tempuh menjadi 5 jam 30 menit.
Dikutip dari setkab.go.id, Rabu 25 September 2019, penandatanganan ini dilakukan oleh Minister of Economic Affairs Embassy of Japan Tadayuki Miyashita dan Dirjen Perkeretaapian, Zulfikri. Turut menyaksikan penandatanganan tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadjimulyono, Duta Besar Jepang Masafumi Ishi dan Direktur Jembatan Bina Marga, Iwan Jarkasih.
Dalam kerja sama itu, ada rumusan yang berisi kesepakatan antar kedua belah pihak, misalnya lebar jalur, jenis konstruksi, sistem persinyalan, serta desain dan jenis sarana perkeretaapian.
Kesepakatan lain yang dibahas adalah tahapan konstruksi, sterilisasi ruang milik jalur kereta api, pembangunan perlintasan tidak sebidang, sampai skema pembiayaan proyek melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha.
Pelaksanaan prepatory survey oleh tim JICA dijadwalkan akan selesai pada Oktober 2020. Dikatakan bahwa kereta ini akan beroperasi pada 2024.
“ Pada akhir Mei 2020, Tim Konsultan JICA akan memberikan hasil awal studi yang diharapkan dapat memberikan gambaran objektif bagi Pemerintah Indonesia dalam mengambil keputusan, baik secara teknis, skema pembiayaan proyek maupun kebijakan operasional,” kata dia di Jakarta.
Budi Karya mengharapkan pembangunan kereta cepat bisa segera dinikmati oleh masyarakat. Pelaksanaan pengadaan tanah dijadwalkan pada 2021, lalu konstruksi pada 2022. Diharapkan tahun 2024 sebagian segmen sudah bisa dioperasikan.
“ Kami berharap segmen Jakarta – Cirebon dapat beroperasi terlebih dahulu pada Tahun 2024 dilanjutkan pengoperasian segmen berikutnya secara bertahap. Jadi kita harapkan 2025 sudah selesai sampai Surabaya,” kata mantan direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero).
Kereta semi cepat ini memberikan manfaat-manfaat, misalnya mempercepat waktu tempuh perjalanan dari Jakarta ke Surabaya menjadi 5 jam 30 menit dengan kecepatan 160 km per jam, meningkatkan keselamatan karena tak ada lagi perlintasan sebidang, dan memberdayakan industri dalam negeri melalui optimalisasi konten lokal dalam pembangunan proyek.
Dalam pembangunan ini Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang sepakat mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan, seperti halnya yang dilakukan dalam Pembangunan MRT Jakarta.
Proyek pembangunan kereta semi cepat Jakarta – Surabaya itu merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2018.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi