Terkuak, Untung Besar Ajang Bakat TV dari Uang Penonton

Reporter : Syahid Latif
Sabtu, 2 Mei 2015 14:00
Terkuak, Untung Besar Ajang Bakat TV dari Uang Penonton
Di Inggris, acara TV dengan melibatkan voting penonton berhasil meraup tagihan telepon lebih dari setengah triliun rupiah.

Dream - Demam ajang pencarian bakat kini makin menjamur di sejumlah stasiun televisi. Tak cuma Indonesia, fenomena yang sama juga terjadi di Inggris. Selain melibatkan penonton, program ini ternyata sanggup membawa pemasukan cukup besar bagi pengelola stasiun televisi sekaligus operator. 

Sebuah TV Show seperti Britain Got Talent dilaporkan berhasil menjaring uang penonton hingga 35 juta pound sterling atau Rp 691,97 miliar per tahun dari setiap tagihan telepon.

Tentu saja, untung besar itu didapat stasiun televisi dari setiap telepon penonton yang memberikan voting pada salah satu jagoannya.

Namun, aksi stasiun televisi yang memiliki program TV Show sebentar lagi bakal dibuat kaget. Setidaknya hal ini akan dialami pengelola stasiun televisi  di Inggris. 

Mengutip laman Mirror.co.uk, lembaga pengawas independen di Inggris, Ofcom, mendesak agar pemilih wajib diberitahukan tagihan telepon setiap kali menggunakannya untuk ikut dalam acara voting online.

Mulai 1 Juli ini nanti pengguna telepon rumah akan langsung mendapat laporan penggunaan teleponnya. Pastinya, pengguna mobile akan dikenakan biaya lebih besar.

Ofcom berharap sistem baru ini akan membuat penonton bisa mengetahui secara pasti biaya yang dikeluarkannya. Hal ini lebih baik daripada penonton terkejut dengan melonjaknya tagihan telepon.

Khusus di Inggris, Ofcom menemukan sekitar 7 juta penonton ajang pencarian bakat di TV Show tanpa sadar telah mengeluarkan 35 juta pound sterling untuk memiliki jawara yang disukainya.

Uang itu berasal dari penonton TV Show seperti I'm A Celebrity, Get Me Out of Here, dan Strictly Come Dancing.

Tak hanya pengelola TV, kebijakan baru ini diperkirakan bakal mengguncang bisnis telepon Inggris. Nomor bebas pulsa seperti 0800 dan 0808 diajibkan untuk membebaskan biaya pengguna mobile.

Kebijakan ini diyakini berdampak pada 175 juta nomor telepon sekaligus guncangan terbesar bisnis telepon lebih dari satu dekade terakhir.

" Perubahan ini penting untuk masyarakat yang menikmati interaksi dengan tayangan favoritnya. Tapi juga bagi perusahaan telekomunikasi," ujar Chief Executive Ofcom, Sharon White.

Beri Komentar