Terpacu Wall Street, Penguatan Indeks Syariah Berlanjut

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 13 Maret 2015 09:21
Terpacu Wall Street, Penguatan Indeks Syariah Berlanjut
Asing masih berhati-hati menyikapi kemungkinan tertundanya kembali kenaikan suku bunga acuan The Fed.

Dream - Pelaku pasar kembali bersemangat melantai di bursa saham. Berhentinya tren turun Wall Street membuat indeks saham acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) berebut berebut masuk zona hijau.

Sayangnya, investor asing masih berhati-hati dengan sentimen tersebut. Asing masih melanjutkan aksi jual meski dengan nilai tipis Rp 3,19 miliar.

Pada pra pembukaan perdagangan BEI, Jakarta, Jumat, 13 Maret 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) kembali melanjutkan laju positifnya dengan menguat 0,685 poin (0,40%) ke level 173,611.

Aksi beli investor mendorong 24 emiten syariah bergerak menguat. Tercatat hanya 3 emiten yang melaju negatif dan 7 lainnya memilih stagnan.

Nilai transaksi jelang pembukaan perdagangan saham mencapai Rp 15,74 miliar dengan 75,22 juta saham beralihtangan.

Di sesi pembukaan, ISSI masih belum mengendurkan jalan laju positifnya. ISSI kembali menanjak 0,678 poin (0,39%) ke level 173,604.

Kabar positif dari lantai bursa global juga menyapa indeks saham bluechips syariah. Jakarta Islamic Index (JII) membuka perdagangan dengan menguat 3,776 poin (0,52%) ke level 727,549.

Transaksi perdagangan mencapai 57,96 juta saham bernilai Rp 13,95 miliar.

JII juga kembali menguat 3,660 poin (0,51%) ke level 727,433 di sesi pembukaan.

Secara umum, lantai bursa memang tengah dilanda demam penguatan. Terbukti, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan jelang libur akhir pekan dengan menanjak 18,104 poin (0,33%) ke level 5.457,936.

IHSG kembali menanjak 18,814 poin (0,35%) ke level 5.458,646 di sesi pembukaan.

Lantai bursa pagi ini sudah diguyur dana nasabah mencapai Rp 30,12 miliar dengan 94,27 juta saham beralihtangan.

Kala bursa saham mulai kembali dibanjiri pemodal, kurs rupiah yang kemarin sempat menguat justru kembali tertekan. Rupiah Kembali menghampiri level 13.200 usai terdepresiasi 48 poin (0,37%) menjadi Rp 13.198 per dolar AS.

Beri Komentar