Awal November, Indeks Syariah Malah Ambrol. (Foto: Shutterstock)
Dream - Indeks syariah kembali melemah penutupan perdagangan perdana November 2019. Pelaku pasar enggan turun ke lantau bursa karena tekanan dalam dan luar negeri.
Angin dari pasar dunia datang dari sentimen pemangkasan suku bunga The Fed ketiga kalinya, namun diikuti isyarat siklus pelonggaran akan dihentikan. Namun masih muncul kabar baik dari akan adnaya perjanjian awal gencatan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Dari dalam negeri, pelaku pasar disuguhi sentimen laporan perekonomian terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi Oktober 2019 sebesar 0,02 persen.
Tekanan jual dari investor akhirnya mendorong indeks syariah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup melemah 0,769 poin (0,41%) ke level 188,724. ISSI bergerak fluktuatif setelah dibuka melemah di 189,311. ISSI sempat terangkat ke 189,692, tapi gagal bertahan.
Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), terguling 1,679 poin (0,24%) ke level 685,245.
Indeks JII70 juga terpeleset 0,862 poin (0,37%) ke 232,217.
Adanya aksi jual investor mendorong IHSG terguling 21,126 poin (0,34%) ke 6.207,191.
Indeks sektor aneka anjlok 1,87 persen, diikuti dengan pertambangan 1,80 persen, dan infrastruktur 1,58 persen, dan properti 1,06 persen.
Hanya indeks industri dasar yang menguat sebesar 1,35 persen dan keuangan 0,33 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adakah INPS yang harganya melesat Rp900, CPIN Rp550, INTP Rp525, DSSA Rp325, dan BYAN Rp250.
Sebaliknya, emiten-emiten syariah yang bertengger di posisi top loser adalah ITMG Rp650, LUCK Rp325, KINO Rp300, MAPA Rp275, dan PRDA Rp250.
Sentimen negatif ini melemahkan rupiah. Pada 16.26, nilai tukar dolar AS menguat 23 poin (0,16%) ke level Rp14.065 per dolar AS.
Dream - Indeks syariah bergerak lemah setelah melaju positif sepanjang tiga hari perdagangan. Laju indeks ini mengikuti Indeks Harga Saham Gabungan yang juga rontok pada penutupan perdagangan Bursa Ecek Indonesia, Kamis, 31 Oktober 2019
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) lansung terjun ke teritori merah saat perdagangan baru dimulai kurang dari satu menit. Hingga sesi perdagangan berakhir, tak sekalipun ISSI berhasil keluar dari tekanan.
Menutup perdagangan hari ini, ISSI terpangkas sampai 2,445 poin (1,27%) ke level 189,493.
Tekanan kuat juga dialami dua indeks saham beluchips syariah. Jakarta Islamic Index (JII) yang kemarin sudah bergerak melemah, kali ini kembali turun 12,425 poin (1,78%) ke level 686,924.
Sementara Indeks JII70 menyusul JII dengan turun 3,474 poin (1,47%) ke level 233,079.
Secara keseluruhan, pasar modal Indonesia memang mengalami koreksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 67,43 poin (1,07%) ke 6.228,317.
Hasil ini tak sesuai dengan prediksi. Padahal, para analis memperkirakan ada momentum kenaikan indeks yang akan berlanjut meskipun pasar masih didera oleh aksi jual.
Aksi jual saham terjadi di hampir semua indeks sektor, terutama di pertambangan, infrastruktur, dan industri dasar. Indeks pertambangan terjun bebas 3,62 persen. infrastruktur 3,16 persen, dan industri dasar 1,35 persen.
Hanya ada satu indeks yang menguat, yaitu pertanian sebesar 0,22 persen.
Dream - Indeks syariah kompak menguat pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 29 Oktober 2019. Penguatan pasar modal syariah mematahkan prediksi analis akan adanya koreksi.
Pada analis sebelum memperkirakan laju bursa saham Indonesia akan bergerak melemah seiring kondisi pasar yang sudah jenuh beli. Sentimen pertemuan The Federal Reserves pada 29-30 Oktober 2019 diyakini akan membuat pelaku pasar memilih aksi wait and see.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan hari ini dengan menanjak pelan 0,519 poin (0,27%) ke level 191,590. ISSI berhasil keluar tekanan jelang sesi penutupan setelah dibuka melemah level 190,862 saat sesi prapembukaan.
![]()
Sepanjang perdagangan ISSI bergerak fluktuatif setelah beberapa kali melaju di dua zona. ISSI baru menyentuh levelnya di sesi penutupan.
Penguatan jelang penutupan juga terjadi pada dua indeks keping biru syariah. Jakarta Islamic Index (JII) ditutup menguat 2,598 poin (0,37%) ke level 699,453. Sementara indeks JII70 merangkak 0,865 poin (0,37%) ke level 236,535.
Adanya aksi beli jelang sesi penutupan membantu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali masuk zona hijau. IHSG naik 15,754 poin (0,25%) ke level 6.281,138.
Investor meramaikan lantai saham dengan berburu saham di sektor properti dan infrastruktur. Alhasil, dua indeks sektor ini masing-masing melesat 1,47 persen dan 1,07 persen.
Sebaliknya, indeks saham-saham di sektor barang konsumsi bergerak lemah 0,48 persen, manufaktur 0,08 persen, pertambangan 0,06 persen, dan perdagangan 0,04 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah DSSA yang harga sahamnya naik Rp1.225. Diikuti INPS Rp300, HEAL Rp260, INTP Rp250, dan AALI Rp225 per saham.
Sebaliknya saham bluechips syariah menderita kekalahan hari ini. Top losser saham syariah dipimpin CPIN yang terkoreksi Rp200, INDF Rp200, IPCC Rp180, ITMG Rp150, dan BTPS Rp130.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada sore ini naik tipis. Pada perdagangan pukul 16.34 WIB, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah melemah 6 poin (0,04%) ke level Rp14.021 per dolar AS.
Dream - Gelora semangat Hari Sumpah Pemuda turut menggema di bursa saham syariah Indonesia. Indeks syariah kompak bergerak menguat pada penutupan perdagangan, Senin, 28 Oktober 2019.
Laju penguatan juga melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sekaligus mematahkan prediksi sejumlah analis.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan naik 0,670 poin (0,35%) ke level 191,071. Indeks ini bertahan seharian di zona hijau sejak dibuka di level 190,513.
Aksi beli investor ini mengerek ISSI hingga menembus level tertinggi 191,161.
Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga ikut menanjak 3,871 poin (0,56%) ke level 696,855. Penguatan juga dialami indeks JII70 yang bertambah 0,955 poin (0,41%) ke level 235,670.
Meski dibayangi tren aksi ambil untung pelaku pasar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup awal pekan ini dengan menguat 13,039 poin (0,21%) ke level 6.265,384.
Sebagian indeks sektoral menguat. Sektor industri aneka dan barang konsumsi menjadi sektor yang paling dilirik. Dua indeks ini menguat masing-masing 1,25 persen dan 1,16 persen.
Sebaliknya, indeks infrastruktur merosot 0,44 persen, properti 0,16 persen, industri dasar 0,08 persen, dan keuangan 0,07 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah INPS yang harga sahamnya naik Rp470, SMGR Rp425, UNVR Rp350, ICBP Rp275, dan UNTR Rp250.
Harga saham FISH terkoreksi Rp560, INTP Rp200, PORT Rp135, TCPI Rp125, dan PDES Rp100.
Kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar AS. Pada pukul 16.13, nilai tukar dolar melemah 19 poin (0,14%) ke level Rp14.018 per dolar AS.
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?

Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Ini Pentingnya Pilih Air Minum Berkualitas

Kabar Gembira! Kemhub Gelar Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Baru 2025/2026