Terungkap! Kenapa Pesawat Boeing Diawali & Diakhiri Angka 7

Reporter : Maulana Kautsar
Sabtu, 20 Februari 2016 14:05
Terungkap! Kenapa Pesawat Boeing Diawali & Diakhiri Angka 7
Rasa penasaran masyarakat tentang 'kegilaan' Boeing dengan angka 7 mengundang misteri besar.

Dream - Jika diperhatikan pesawat-pesawat buatan Boeing selalu diawali atau diakhiri angka 7. Banyak yang penasaran dengan model pemberian nomor seri yang selalu menyertakan angka 7 ini.

Dan rasa penasaran masyarakat tentang 'kegilaan' Boeing dengan angka 7 ini diakui oleh perusahaan Amerika Serikat itu.

Selama ini banyak yang menduga Boeing selalu membubuhkan angka 7 karena kedekatan angka tersebut dengan angka keberuntungan.

Dugaan lainnya menurut laporam RoadWarriorVoice.com, Boeing mengambil nama dari sudut sayap pesawat produksinya.

Tapi sebenarnya pembubuhan angka 7 justru berasal dari apa yang mungkin menjadi salah satu saran pemasaran terbesar sepanjang masa.

Awalnya, Boeing tidak selalu menggunakan pola angka 7-7. Sebenarnya pesawat Boeing sebelumnya memiliki nama seperti Model 40, Model 80, Model 247 dan sebagainya. Tapi nama-nama seperti itu dirasa kurang mengena di dunia pemasaran

Setelah Perang Dunia II, perusahaan melakukan restrukturisasi dan setiap departemen diberi angka tiga digit. Saat itulah hal menarik tentang pemberian angka 7 dimulai.

" Untuk mendukung strategi diversifikasi ini, departemen teknik membagi nomor model pesawat ke dalam 100 blok untuk masing-masing bidang produk baru: 300 dan 400 mewakili pesawat seperti sebelumnya, 500 digunakan pada mesin turbin, 600 untuk roket dan rudal, dan 700 disisihkan untuk pesawat komersial bermesin jet," kata sejarawan Boeing, Michael Lombard.

Menyadari nama Model 700 kurang enak diucapkan, departemen pemasaran Boeing mengusulkan nama 707 sebagai gantinya. Jadi kata Model dihilangkan dan pola 7-7 pun dimulai. Pola itu berlanjut hingga hari ini, dengan yang terbaru Boeing 787 Dreamliner.

Itulah alasan kenapa pesawat Boeing khususnya yang tipe komersial selalu diawali dan diakhiri oleh angka 7.

(Sumber: News.com.au)

1 dari 4 halaman

Terungkap Mengapa Ada Lubang Kecil di Jendela Pesawat

Terungkap Mengapa Ada Lubang Kecil di Jendela Pesawat © Dream

Dream - Anda pengguna moda transportasi pesawat terbang mungkin mengetahui hal ini. Jika diperhatikan secara cermat, setiap jendela pesawat umumnya memiliki sebuah lubang kecil di bagian bawahnya. Lantas apas sebenarnya fungsi lubang tersebut?

Rupanya, lubang kecil yang terletak di bagian bawah kaca jendela itu adalah sebuah fitur keamanan yang sangat penting.

Dilansir dari Travel and Leisure, lubang kecil tersebut disebut juga dengan 'lubang napas'. Lubang tersebut digunakan untuk mengatur jumlah tekanan yang lewat di antara panel dalam dan luar jendela itu.

Karena jika Anda perhatikan dengan jeli, kaca pesawat tidak hanya memiliki satu panel, melainkan ada dua hingga lebih sehingga membuat kaca semakin kuat.

Dengan kata lain, kegunaan lubang kecil ini adalah untuk memastikan saat terjadi suatu tekanan dari luar jendela, maka panel luarlah yang akan menanggung tekanan tersebut. Sehingga penumpang masih bisa bernapas dengan baik.

Selain itu, lubang tersebut juga memiliki fungsi untuk membantu kaca terhindar dari embun yang terjebak di antara panel kaca.

Meski jendela pesawat berlubang, Anda tak perlu khawatir. Sebab, lubang napas dengan ukuran kecil itu tidak akan membahayakan penumpang saat panel luar mengalami tekanan udara yang cukup besar.

Di samping itu, lubang tersebut juga tak akan menarik debu ke dalam pesawat karena jendela memiliki panel yang rapat. (Ism) 

2 dari 4 halaman

Terungkap! Ke Mana Perginya Kotoran Toilet Pesawat

Terungkap! Ke Mana Perginya Kotoran Toilet Pesawat © Dream

Dream - Pernah menggunakan toilet dalam pesawat terbang? Jika pernah, kemana sebetulnya kotoran tersebut akan berakhir? Sebagian orang percaya jika kotoran manusia dari toilet pesawat akan dibuang saat pesawat sedang terbang di udara.

Keyakinan tersebut memang benar sampai ditemukannya sistem toilet modern yang diciptakan James Kemper. Toilet yang mengandalkan daya hisap dan sedikit air tersebut baru dipasang untuk pertama kalinya di pesawat Boeing pada 1982.

Sebelumnya, sistem toilet di dalam pesawat melibatkan sebuah ember atau wadah khusus yang dirancang sedemikian rupa.

Bagi penumpang pesawat di era Perang Dunia II, mungkin toilet ember yang dijuluki 'Elsan' adalah hal yang paling dibenci selama penerbangan.

Toilet Elsan rawan meluap dan memuntahkan 'isinya' keluar ke mana-mana, terlebih saat pesawat mengalami turbulensi atau pilot melakukan manuver ekstrem.

Kru pesawat kadang-kadang suka buang air kecil atau buang air besar ke dalam Elsan, sebelum melemparkannya keluar melalui jendela. Bahkan konon pilot tempur Inggris sering membuang toilet Elsan yang penuh dengan kotoran bersama dengan bom yang dijatuhkan ke tentara Jerman.

Setelah itu muncul toilet berbentuk kotak yang sulit digunakan yang diisi dengan cairan desinfektan berwarna biru bernama Skykem. Namun toilet ini juga rawan bocor.

Baru kemudian muncul toilet ala Kemper yang menggunakan sedikit air namun memiliki daya hisap kuat untuk menampung kotoran sementara sampai pesawat mendarat di bandara.

Sejak itu, teknologi pertoiletan pesawat tidak mengalami kemajuan yang berarti. Namun tetap ada variasi dari toilet James Kemper. Seperti yang digunakan di pesawat Boeing 787 yang punya penutup toilet otomatis.

" Tidak mungkin membuang kotoran dari toilet saat pesawat terbang," jelas Patrick Smith, seorang pilot dan penulis Cockpit Secret. " Baru saat pesawat mendarat di bandara tujuan, cairan biru dan kotoran di dalam toilet disedot oleh truk pengangkut kotoran dan dibuang di tempatnya."

Saat dipindahkan itu, semua kotoran itu sudah berwarna biru dan nyaris berbentuk cair seutuhnya. Pada beberapa kasus, suhu dingin di angkasa membuat cairan kotoran yang sudah tercampur desinfektan itu membeku sehingga disebut kristal biru.

Kendati demikian, meski jarang, ada juga 'kecelakaan kecil' ketika toilet bocor dan memuntahkan isinya keluar.

" Seorang pria di California memenangkan gugatan setelah potongan kristal biru jatuh dari pesawat dan menerjang perahu layarnya," tambah Kapten Smith.

" Dari toilet yang bocor, kotoran bercampur desinfektan membeku dan jatuh seperti bom es. Jika Anda pikir itu kejadian yang buruk, ada yang lebih buruk. Sebuah Boeing 727 mengalami kerusakan mesin setelah menelan sepotong kristal biru yang membeku ketika toiletnya bocor."

(Sumber: The Telegraph)

3 dari 4 halaman

Terungkap, Alasan Pilot Gunakan Kata `Mayday` Saat Darurat

Terungkap, Alasan Pilot Gunakan Kata `Mayday` Saat Darurat © Dream

Dream - Selama ini kita tahu, jika seorang pilot tengah berada dalam keadaan darurat di udara secara spontan akan diucapkan kata 'Mayday'. Kata ini berlaku bagi penerbangan di seluruh dunia tanpa terkecuali.

Lalu apa sebenarnya arti Mayday? Mengapa digunakan untuk situasi darurat di pesawat? Ternyata sejarahnya berawal pada tahun 1923 ketika seorang petugas radio senior, Frederick Stanley Mockford di Bandara Croydon, London ditugaskan untuk mencari kata yang mudah digunakan oleh semua pilot dan dimengerti oleh petugas di darat dalam keadaan darurat.

Karena saat itu komunikasi radio semakin sering digunakan, maka harus ada kata-kata yang menggambarkan keadaan darurat sebagai pengganti kode morse SOS.

Setelah dipikirkan, akhirnya di tengah dua bahasa yang digunakan Frederick, muncullah kata mayday yang didapatkan dari kata m'aider. Dalam bahasa Prancis m'aider berarti 'tolong aku'.

Empat tahun kemudian pada 1927, International Radiotelegraph Convention of Washington menetapkan mayday sebagai kata darurat resmi. Pengucapan mayday juga harus dilakukan tiga kali berturut-turut, agar dapat dibedakan dengan jelas dari kata lainnya terutama dalam keadaan berisik.

(Ism, Sumber: www.todayifoundout.com)

4 dari 4 halaman

Terkuak! Rahasia Tersembunyi di Balik Kokpit Pesawat

Terkuak! Rahasia Tersembunyi di Balik Kokpit Pesawat © Dream

Dream - Banyak pertanyaan seputar penerbangan yang tidak pernah terungkap, termasuk soal pekerjaan pilot di balik kokpit pesawat.

Hal ini kerap membuat orang penasaran. Banyak yang menganggap jika pilot kerap tertidur selama penerbangan. Benarkah seperti itu?

Dilansir dari Airtravel, John Greaves, seorang mantan pilot dari sebuah maskapai di Los Angeles membeberkan sejumlah fakta yang terjadi di balik kokpit pesawat.

John mengungkapkan, pesawat kini bisa diterbangkan secara autopilot sehingga sering menimbulkan pertanyaan, apa yang sebenarnya pilot kerjakan di kokpit? Benarkah pilot tidur selama penerbangan? Dan John pun mengiyakan hal tersebut.

" Apakah pilot tidur di kokpit? Pasti. Kadang-kadang hanya sepuluh menit, tetapi hal itu benar terjadi," ujar John.

Selain itu, hal lain yang kerap dirahasiakan pilot dari penumpang adalah soal kerusakan mesin pesawat.

Menurut John, satu hal yang biasanya tidak diberitahukan pilot kepada penumpang yaitu jika salah satu mesin pesawat rusak.

Sebagian besar jenis pesawat komersil masih dapat terbang dengan aman meski dengan satu mesin yang rusak.

" Kami tidak memberitahu penumpang karena dapat membuat mereka takut. Sehingga tidak mungkin pilot mengatakan kepada mereka melalui pengeras suara bila pesawat mengalami kegagalan mesin," katanya. (Ism) 

Beri Komentar