Desahan di Kabin Pilot Lion Air, Ternyata Suara...

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 18 November 2015 19:26
Desahan di Kabin Pilot Lion Air, Ternyata Suara...
Menurut pengaduan penumpang Lion Air, sempat terdengar suara desahan seperti dalam adegan tak senonoh.

Dream - Maskapai penerbangan Lion Air akhirnya merilis hasil investigasi internal terhadap pengaduan penumpang pesawat Lion Air JT 990 rute Surabaya-Denpasar pada 14 November 2015 lalu. Berdasarkan investigasi intern tim Lion Air, ada empat poin penting yang diperoleh.

Menurut Direktur Umum Lion Air Edward Sirait salah satu poin dari hasil investigasi itu yaitu terdapatnya pelanggaran " prosedur announcement" . Kesalahan pengumuman itu dilakukan co-pilot saat hendak mengucapkan selamat ulang tahun kepada salah satu awak pesawat.

Adapun suara mendesah yang keluar dari pengeras suara, dirinya memaparkan suara itu bukanlah berasal tindakan tidak senonoh. Menurutnya, suara desahan itu ialah suara nafas dari co-pilot.

" Ketika co-pilot melakukan announcement, nafas dari co-pilot seperti tersengal-sengal (cara bicaranya memang seperti itu)," papar Edward dalam informasi tertulis yang diterima Dream, Rabu, 18 November 2015.

" Posisi mic pada saat itu terlalu dekat dengan bibir, sehingga pada saat menarik nafas atau pada saat mau berbicara terdengar seperti desahan," tambahnya.

Mengenai beredarnya kabar yang menyebutkan co-pilot tersebut mabuk, Edward tidak membenarkan. Menurutnya, co-pilot yang bertugas dalam keadaan sehat dan tidak terpengaruh narkoba.

Meski tak terbukti melakukan pelanggaran senonoh, pihak Lion Air tetap menjatuhkan hukuman kepada co-pilot tersebut. Hukuman yang dijatukan atas dasar kesalahan prosedur pengumuman.

" Atas pelanggaran prosedur announcement terkait dengan ucapan ulang tahun, maka Co Pilot telah diberikan sanksi berupa hukuman tidak boleh terbang (grounded)," pungkasnya. (Ism) 

 

1 dari 3 halaman

Layanan Tak Senonoh, Co-Pilot Lion Air Dilarang Terbang

Layanan Tak Senonoh, Co-Pilot Lion Air Dilarang Terbang © Dream

Dream - Pihak maskapai penerbangan Lion Air terus memeriksa aduan dari penumpang pesawat berjenis JT 990 jurusan Surabaya-Denpasar pada 14 November 2015 lalu. Lion Air telah memeriksa co-pilot (sebelumnya ditulis pilot) yang bertugas saat itu.

" Investigasi internal terkait informasi tersebut saat ini sedang berjalan dan seluruh awak pesawat yang bertugas saat itu sedang kami mintai keterangannya," tulis Public Relation Manager Lion Air Group Andy M Saladin dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Rabu, 18 November 2015.

Co-pilot yang belum diketahui identitasnya itu diberi sanksi. Yakni berupa larangan terbang sementara. Tujuannya, untuk mempermudah pengumpulan informasi. 

" Co-pilot yang bertugas pada saat itu telah kami grounded sampai dengan waktu yang tidak ditentukan untuk mempermudah pengumpulan informasi," paparnya.

Pihak Lion Air, menurut Andy, akan memberikan sanksi tegas kepada co-pilot JT 990 jika hasil investigasi internal benar dinyatakan bersalah.

Berita mengenai layanan tak senonoh di pesawat ini muncul dari seorang penumpang penerbangan pesawat JT 990 rute Surabaya - Denpasar bernama Lambertus Maengkom.

Dalam aduannya ke Dirjen Perhubungan Udara dia menyebut jika pesawat yang ditumpanginya menawarkan pramugari janda kepada penumpang sebagai kompensasi penundaan penerbangan " delay" . (Ism) 

2 dari 3 halaman

Isu Pilot Tawarkan Pramugari Janda, Ini Kata Lion Air

Isu Pilot Tawarkan Pramugari Janda, Ini Kata Lion Air © Dream

Dream - Seorang penumpang pesawat Lion Air, Lambertus Maengkom, mengadu ke Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan. Dia mengaku risih dengan ulah pilot pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT990, rute Surabaya-Denpasar, yang dia tumpangi.  

Dalam aduan itu, Lambertus mengatakan bahwa sang pilot menawarkan pramugari yang berstatus janda kepada penumpang sebagai kompensasi delay (penundaan penerbangan). Menurut dia, sang pilot memberikan tawaran aneh itu melalui pengeras suara di pesawat.

" Kami ingin menanyakan kepada Dirjen Perhubungan, apakah merupakan standar prosedur seorang pilot maskapai menawarkan staf pramugari berstatus janda kepada penumpang berkali-kali lewat microphone," tulis Lambertus dalam aduannya, sebagaimana dikutip Dreamdari laman bandara.web.id pada 15 November 2015.

Lambertus menambahkan, keanehan pilot JT 990 tak hanya itu saja. Saat pesawat lepas landas, para penumpang juga mendengar suara aneh dari pengeras suara di pesawat. Suara itu membuat penumpang semakin resah.

" Terdengar suara aneh dan mendesah selama penerbangan. Ini membuat penumpang ketakutan dan bertanya-tanya apakah pilot dalam kondisi tidak sehat, mabuk, atau dalam pengaruh narkoba," papar Lambertus.

Dikonfirmasi soal aduan ini, Kepala Humas Lion Air, Andy Saladin, mengaku akan mempelajarinya. Lion Air, tambah dia, akan melakukan investigasi dan menanyakan kepada saksi dan pihak terkait. Hasil investigasi akan keluar dalam 2 hingga 3 hari ke depan.

" Jika memang awak kami melakukan kesalahan prosedur maka akan ditindak tegas. Bisa dalam bentuk pemecatan," ujar Andy saat dikonfirmasi Dream melalui sambungan telepon, Selasa 17 November 2015. 

3 dari 3 halaman

Delay Lion Air, Dari Ditabrak Burung sampai Blokade Landasan

Delay Lion Air, Dari Ditabrak Burung sampai Blokade Landasan © Dream

Dream - Dunia penerbangan Indonesia kembali jadi sorotan. Setelah musibah kecelakaan yang menimpa AirAsia, kini para pengguna alat angkutan udara menghadapi persoalan serius.

Terhitung sejak Rabu, (18/2/2015), delapan maskapai penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan waktu penerbangan (delay). Alhasil, ribuan calon penumpang mengamuk dan menuntut ganti rugi.

Kasus delay Lion Air bermula ketika pesawat dengan rute Jakarta-Surabaya terlambat bertolak hingga berjam-jam dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, 

Bahkan dikabarkan, rute penerbangan Lion Air menuju Makassar juga mengalami keterlambatan.

Kekesalan makin memuncak karena para penumpang juga tak bisa menemui petugas Lion Air di konter tiket. Tak hanya penumpang, pengelola Bandara Soetta, Angkasa Pura II ikut terkena getahnya.

Akibat keterlambatan ini, penumpukan penumpang di ruang boarding Terminal 1A, B, dan C Bandara Soetta membuat petugas kewalahan.

Selain pesawat rusak, isu penyebab delay pun mulai merebak. Staf Lapangan PT Angkasa Pura I Didik Kuntoro menyebutkan salah satu pesawat Lion Air jurusan Semarang-Jakarta mengalami insiden kecil akibat seekor burung yang menabrak baling-baling salah satu pesawat.

" Akibatnya, pesawat harus mendarat darurat di sini. Itu pesawatnya baru diperbaiki di sini," ungkap Didik Kuntoro seperti dikutip Dream.co.id dari Merdeka.com, Jumat, 20 Februari 2015.

Gun meredam amarah penumpang, manajemen Lion Air pun berjanji menginapkan para penumpang di sebuah hotel. Namun lagi-lagi, maskapai penerbangan yang memang terkenal sering delay ini kembali ingar janji.

Alhasil, para penumpang kembali mengamuk dan menyerbu menja petugas di terminal 1 Bandara Soetta.

Hingga pagi tadi, seluruh penerbangan maskapai Lion Air masih mengalami keterlambatan. Artinya, sudah sekitar tiga hari para penumpang tak terangkut.

Tak haya pihak otoritas Bandara, para pilot yang tergabung dalam Federasi Pilot Indonesia (FPI) juga ikut menyeliki delay terparah dalam industri penerbangan nasional.

Ketua FPI, Hasfriansyah mengaku tak habis pikir dengan sikap maskapai yang menelantarkan para penumpang. " Pilot Lion Air belum ada yang mengadu soal ini," katanya.

Hingga pagi tadi, Hasfriansyah mengaku terus mencoba menghubungi pilot Lion Air dan kantornya di Jakarta.

Upaya Hasfriansyah tak membuahkan hasil hingga hari ini. Menurutnya, hampir seluruh pilot Lion Air tutup mulut dengan penyebab delay tersebut. " Lagi pada tutup mulut semua," katanya.

Akhirnya, siang tadi manajemen Lion Air buka suara terkait kasus delay delapan penerbangannya.

Head of Corporate Secretary Lion Group, Captain Dwiyanto Ambarhidayat menjelaskan penyebab delay dikarenakan adanya tiga pesawat yang mengalami foreign object damage.Ketiga pesawat itu masing-masing satu unit berada di Semarang dan dua unit di Jakarta.

" Hal ini menyebabkan rentetan jadwal penerbangan Lion menjadi terganggu. Terlebih lagi rusaknya tiga pesawat tersebut tepat pada saat musim puncak libur tahun baru imlek," ujar Captain Dwiyanto.

Manajemen Lion berjanji akan tetap menjalankan amanat Peraturan Menteri nomor 77 mengenai ganti rugi penumpang. pihaknya juga telah memberikan pilihan untuk full refund.

Selama ini, ungkap Captain Dwiyanto, Lion Air mengalami sedikit kendala keterbatasan dana tunai di bandara dikarenakan bertepatan dengan hari libur.

Disinggung tudingan tak bertanggungjawab karena menelantarkan penumpang, manajemen Lion Air berdalih selama ini tidak pernah berdiam diri dan berusaha keras agar masalah ini bisa cepat diselesaikan.

" Saat ini kami sedang mengupayakan untuk mengirimkan enam pesawat cadangan, tetapi itu akan membutuhkan waktu untuk dokumentasi penerbangannya," katanya.

Meski telah ada keterangan resmi dari manajemen, toh amarah penumpang sudah memuncak. Ratusan penumpang yang sudah berada di dalam pesawat tiba-tiba turun dan menduduk landasan pesawat yang akan terbang.

" Tadi sempat penumpang Lion Air kira-kira ada 150 penumpang sudah sempat naik pesawat terus turun dan duduk-duduk untuk menguasai apron untuk menghambat penerbangan pesawat AirAsia," Kapolres Soekarno-Hatta, Kombes Pol CH Patoppoi.

Aksi pemblokiran itu berjalan sekitar dua jam setelah polisi berhasil mengamankan situasi dengan memindahkan para penumpang ke dalam terminal II Bandara Soetta. (Ism) 

Beri Komentar