BRIsyariah Mencetak Laba Sebesar Rp75,15 Miliar Pada Triwulan I 2020.
Dream – PT BRIsyariah Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp75,15 miliar pada kuartal I 2020. Raihan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ini meroket 150 persen dibandingkan periode yang sama setahun lalu sebesar Rp30,6 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang asetnya yang jga bertambah 9,51 persen dari Rp38,56 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp42,23 triliun.
“ Kami juga tumbuh signifikan di pembiayaan,” kata Direktur Bisnis Komersial BRIsyariah, Kokok Alun Akbar, dalam press conference virtual, Selasa 5 Mei 2020.
Alun melaporkan pembiayaan BRIsyariah tumbuh 34,28 persen dari Rp22,68 triliun pada triwulan I 2019 menjadi Rp30,45 triliun pada triwulan I 2020. Rinciannya, pembiayaan komersial naik 10,53 persen dari Rp8,94 triliun pada triwulan I 2019 menjadi Rp9,88 triliun pada triwulan I 2020.
Sementara itu, pembiayaan retail naik 49,74 persen dari Rp13,74 triliun pada triwulan I 2019 menjadi Rp20,57 triliun pada triwulan I 2020.
“ Pembiayaan naik signfikan (karena) di-drive oleh pertumbuhan pembiayaan di ritel,” kata dia.
Dari segmen ritel, sektor UKM menjadi pendorong dengan pertumbuhan 71,03 persen menjadi Rp6,07 triliun. Diikuti kontribusi segmen mikro yang naik 63,55 persen menjadi Rp5,57 triliun secara yoy dan konsumer 31,66 persen sebesar Rp8,93 triliun.
Alun mengatakan NPF turun dari 4,34 persen pada triwulan I 2019 menjadi 2,95 persen pada triwulan I 2020.
“ NPF yang turun mencerminkan keberhasilan kami dalam memperbaiki kualitas aset,” kata dia.
Pertumbuhan dana murah (CASA) mencapai 77,51 persen (yoy). Salah satu faktor pertumbuhan CASA BRIsyariah adalah tabungan payroll yang tumbuh 46 persen yoy dari Rp429,6 milyar pada triwulan I 2019 menjadi Rp627,2 milyar.
Tabungan payroll memang menjadi salah satu fokus BRIsyariah dalam mengembangkan bisnisnya.
Dari sini, kata Alun, ekspansi pasar bisa didapat dengan pemilihan secara selektif. Peningkatan tabungan payroll membuka potensi pertumbuhan penyaluran pembiayaan salary based financing.
“ Kami menganggap salary based financing sebagai segmen yang berdaya tahan tinggi terhadap Covid-19,” kata dia.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu