Turun 21%, Industri Motor RI Masih Nomor 3 Dunia

Reporter : Ramdania
Rabu, 14 Oktober 2015 10:01
Turun 21%, Industri Motor RI Masih Nomor 3 Dunia
Produsen motor masih dipegang China, India, dan Indonesia.

Dream - Seiring dengan perlambatan ekonomi di Tanah Air dan beberapa negara lain, jumlah produksi kendaraan bermotor roda dua anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengalami penurunan. Turun dari 7-9 juta unit pada tahun 2014 menjadi hanya 6,3 juta unit sepanjang tahun 2015.

Ketua AISI Gunadi Sindhuwinata menjelaskan, saat ini pasar sepeda motor turun 21% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari kapasitas produksi sebanyak 9,6 juta unit hanya terpakai 65% saja. Walau demikian, lanjut Gunadi, Indonesia tetap menjadi pemain nomor 3 didunia setelah RRC dengan 21 juta dan India 15 juta.

" Ini merupakan jumlah yang mendukung skala ekonomi kita dan juga termasuk daya saing kita," kata Gunadi seperti dikutip dari laman situs Sekretariat Kabinet. 

Menurut Gunadi, dengan kapasitas produk 9,6 juta, industri sepeda motor Indonesia telah menyerap tenaga kerja dari hulu sampai hilir sebanyak 2 juta orang, termasuk mereka yang bekerja di bengkel industri, pendanaan, dan juga yang terlibat langsung dengan produksi.

" Dengan 2 juta orang ini kita bisa mencapai 85%, jika ditanya sisanya 15% itu apa seperti di otomotif roda empat ternyata lingkupnya pada di komponen-komponen khusus yang merupakan bahan baku berupa baja, besi, plastik dan komponen bahan baku lainnya," terang Gunadi.

Ditambahkannya, dukungan industri sepeda motor kepada negara berupa pajak baik ke daerah maupun ke pusat mencapai sekitar Rp 14 triliun.

Selain itu, dari 6,3 juta penjualan sepeda motor tercatat pada 2014 telah dieskp0r sebanyak 41.000 unit, dan tahun ini diperkirakan akan naik sekitar 440%.

" Kami perkirakan dan meyakinkan kepada Presiden jika sampai 2019 ekspor kita akan mencapai 1.000%," jelasnya.

Gunadi menyatakan keyakinan ini berasal dari adanya tren permintaan dari negara maju dari penggunaan motor 250 cc ke sepeda motor kecil.

" Dan lagi negara maju ini jika mengeluarkan uang 1.000 dollar untuk membeli sepeda motor tidak ada artinya, sehingga saat ini perkembangan pasar motor di Eropa misalnya Jerman, Inggris, Belanda, dan lainnya cukup menggembirakan. Juga ekspor ke Jepang dan daerah Pasifik ini tetap merupakan hal yang akan dikejar oleh industri kami," paparnya.

Ketua AISI itu meyakini, 5-10 tahun lagi sepeda motor untuk jenis 100-150 cc akan menjadi produk yang diminati karena di Indonesia sepeda motor yang terjangkau akan menggerakkan kegiatan ekonomi. Karena itu, Gunadi yakin pasarnya akan tetap tumbuh. (Ism)

Beri Komentar