Ilustrasi
Dream - Laporan terbaru Islamic Wealth Management Report 2016 menyebutkan, lebih dari 40 persen kekayaan muslim terkonsentrasi di negara-negara non-muslim. Kondisi ini sangat disayangkan karena tak bisa dimanfaatkan bank syariah dunia.
Padahal investor muslim dilaporkan memiliki kekayaan yang mencapai US$ 9,5 triliun. Dana tersebut sebagian besar disimpan di institusi keuangan negara barat.
Bank syariah dan institusi keuangan syariah bahkan diyakini telah menyia-nyiakan potensi pendapatan yang mencapai US$ 180 miliar per tahun.
" Ada kerugian besar yang diderita komunitas muslim dan bank syariah," kata Pengamat keuangan syariah dunia, Prof Humayon Dar mengataan laman cpifinancial.net, Selasa, 23 Februari 2016.
Menurut Humayon, komunitas muslim dunia gagal memanfaatkan kekayaan senilai US$ 287,5 miliar dari uang zakat. Ditambahkannya, pengelola keuangan syariah juga diperkirakan mengalami potensi kerugian hingga US$ 3 miliar.
" Selera risiko investor islami, baik institusi dan individual, sejalan dengan ketersediaan produk di negara Barat," ujarnya.
Melihat kondisi ini, Humayon mendesak perbankan syariah untuk lebih berperan dalam memperluas dampak sosial dari keuangan syariah ke masyarakat.
Dia mengusulkan agar industri keuangan syariah mengembangkan produk berbasis donasi melalui platform mirip crowdfunding.
" Wakaf dalam bentuk uang tunai bisa jadi produk baru yang seharusnya menarik perhatian pelaku bank syariah," ujarnya. (Ism)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
