Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Dream – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, sempat membuat dunia usaha gempar karena salah satu program proteksi perdagangan. Dalam program ini, Trump akan memberlakukan pajak terhadap barang impor, termasuk barang produksi Tiongkok.
Pada Selasa 3 Januari 2017, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), mengatakan pebisnis yang banting setir jadi politis ini akan memberlakukan pajak 45 persen terhadap produk impor. Nah, salah satu produk yang akan terkena imbasnya adalah produk buatan Apple, yaitu iPhone.
Sekadar informasi, Apple memang bekerja sama dengan Foxconn—sebuah perusahaan perakit komponen elektronik di Tiongkok—untuk membuat komponen produk Apple, seperti iPhone.
“ Yang pertama mengamuk saya kira orang Amerika Serikat sendiri,” kata dia di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengapa?
JK mengatakan penerapan pajak yang terlalu tinggi terhadap barang impor bisa berakibat kepada harga barang yang terlalu tinggi. Ini akan menyebabkan terjadinya inflasi di Amerika Serikat.
“ Jadi, kita tidak perlu khawatir atas dasar apa yang dibicarakan Trump,” kata dia.
Kebijakan Trump, lanjut JK, juga belum bisa dipastikan apakah akan terealisasi semua atau tidak. Dari perbincangan dengan mantan pemimpin Amerika Serikat, Barrack Obama, JK mengungkapkan presiden AS itu memperkirakan realisasi janji-janji kampanye Trump hanya akan terealisasi sebesar 50 persen.
“ Jadi kita tidak terlalu khawatir sehingga kita bisa mengelola ekonomi kita dari yang liberal menjadi nasionalis,” kata dia.
Selain itu, kata JK, memimpin negara jauh lebih sulit daripada memimpin korporasi. “ Kalau korporasi itu mudah dibelokkan kiri kanan. Tapi, sebagai negara besar, tidak semudah itu,” kata dia.(Sah)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`