(Ilustrasi: Shutterstock)
Dream - Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya sakit kepala. Biasanya, kalau sudah sakit kepala, cara termudah untuk mengatasinya cukup dengan minum pereda nyeri.
Karena itulah banyak orang yang menganggap remeh sakit kepala. Padahal, sakit kepala yang tidak sembuh-sembuh juga bisa menjadi tanda adanya suatu penyakit serius.
Dr. Michael Munger, dari Overland Park, Kansas, Amerika Serikat, mengatakan ada dua tanda sakit kepala yang berbahaya.
Pertama, bila seseorang mengalami sakit kepala lebih dari dua kali selama seminggu. Kedua, sakit kepala itu bertahan hingga tiga pekan.
Jika mengalami kedua hal tersebut, maka seseorang harus segera periksa ke dokter.
Presiden American Academy of Family Physicians itu menambahkan, pemeriksaan yang dilakukan dengan segera memungkinkan dokter untuk mendapatkan akar penyebab dari sakit kepala tersebut.
Sebab, jika tidak mendapat perhatian yang lebih serius, bisa saja sakit kepala itu merupakan indikasi adanya tumor otak atau aneurisma.
" Anda tidak ingin orang bereaksi berlebihan, tapi Anda juga tidak ingin mereka meremehkan," kata Dr. Munger dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post.
Dream - Nauman Tariq, Direktur Pusat Sakit Kepala di Johns Hopkins Medicine di Baltimore, memperingatkan seseorang sebaiknya tidak terlalu banyak mengandalkan obat pereda nyeri.
" Di atas kertas obat tersebut tampak aman. Tapi tidak jika terlalu sering diminum," kata Tariq.
Kata Tariq lagi, penggunaan jangka panjang atau terlalu sering minum obat pereda nyeri bisa lebih merusak daripada sakit kepala itu sendiri.
Berbagai penelitian telah membuktikan, penggunaan obat pereda nyeri yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Beberapa di antaranya adalah maag, masalah ginjal, kerusakan liver, dan sakit kepala yang bertambah parah.
Dream - Sakit kepala memiliki banyak jenis. Namun yang paling umum dialami orang adalah sakit kepala tegang, sakit kepala sinus, dan migrain.
Angka dari Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan separuh dari populasi orang dewasa mengalami setidaknya satu dari ketiga jenis sakit kepala tersebut setiap tahunnya.
Lamanya sakit kepala bisa berlangsung hingga beberapa jam. Tapi sering kali hilang dengan sendirinya atau dengan bantuan obat pereda nyeri yang mudah didapat di toko-toko obat.
Namun pakar kesehatan menyarankan seseorang untuk segera memeriksakan diri jika sering mengalami sakit kepala dan obat pereda nyeri tidak mempan.
Jika sakit kepala disertai penglihatan buram, cepat lelah atau nyeri pada kulit kepala, seseorang diminta segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan bantuan medis.
Dream - Badan Kesehatan Nasional Inggris NHS menyatakan bahwa sakit kepala terkadang dapat disebabkan oleh flu atau pilek. Kedua penyakit ini merupakan penyakit umum di musim hujan.
Tapi stres, masalah penglihatan, dehidrasi dan minum terlalu banyak obat pereda nyeri juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami sakit kepala yang menyiksa.
Sebuah penelitian di bulan November tahun lalu mengungkapkan bahwa sakit kepala memicu lebih banyak penderitaan daripada rasa sakit di bagian tubuh lainnya.
(ism, Sumber: dailymail.co.uk)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR