Kabar Duka, dr Naek L. Tobing Meninggal Dunia
Dream - Naek L. Tobing, dokter spesialis kejiwaan yang juga dikenal sebagai seksolog, baru saja mengembuskan napas terakhirnya. Kabar duka ini disampaikan pengguna Facebook Dormahn Pinda Hutajulu pada Senin, 6 April 2020.
"Beristirahatlah dalam damai, tulang/paman kami. Terima kasih untuk semua nasihat dan teladan. We love you," tulis akun tersebut dikutip Health Liputan6.com .
Kabar meninggalnya Naek L Tobing juga beredar di kalangan wartawan kesehatan. Dari kabar yang diterima, Dr Naek L Tobing meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan.
Saat Health Liputan6.com coba mengonfirmasi kabar tersebut, belum ada respons dari pihak RSPP.
Laporan Aditya Eka
Dua Bocah Makassar Sumbang Tabungan: Untuk Dokter Beli Masker
Dream - Dua bocah asal Makassar, Sulawesi Selatan, Tata dan Unsia yang masing-masing berusia 7 tahun ternyata menyimpan kepedulian terhadap tim medis yang berjuang di garda depan penanganan virus corona.
Keduanya menyumbangkan tabungan untuk membantu tim medis memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD).
Dua bocah itu menyalurkan bantuannya ke Posko Jurnalis Peduli Kemanusiaan yang didirikan di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar di Jalan Toddopuli VII Nomor 23 A Makassar. Dana sebesar Rp349 ribu diserahkan keduanya dari hasil menyisihkan uang jajan selama enam bulan.
"Ini untuk dokter biar bisa beli masker, ini dari tabungan kami selama enam bulan," jelas Tata dikutip dari Merdeka.com.
Koordinator Jurnalis Peduli Kemanusiaan Sulawesi Selatan, Darwin Fatir, mengatakan donasi Tata dan Unsia merupakan bentuk respon cepat. Dia menegaskan dua bocah tersebut patut mendapatkan apresiasi.
"Tata dan Unsia di usia masih sangat muda ini sudah peduli akan kemanusiaan. Kami sangat salut dan bangga serta berterima kasih atas sumbangan yang diberikan," kata Darwin.
Jurnalis Peduli Kemanusiaan merupakan gerakan lintas organisasi media yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulsel, Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI), dan Pewarta Foto Makassar.
Darwin menghimbau masyarakat untuk saling menolong dalam kondisi seperti ini.
Posko JPK Sulsel dipusatkan di Sekretariat AJI Makassar. Sedangkan untuk donasi melalui rekening BNI Makassar atas nama M Darwin F di nomor rekening 584667615,
"Sekecil apapun bantuan Anda, tentu akan sangat bermanfaat bagi para tenaga medis," tutup Darwin.
(Sumber: Merdeka.com)
Ibu Positif Covid-19 Dijemput Ambulans, Benda Pertama yang Dipikirkan Alquran
Dream - "Ketika ambulans datang untuk menjemput Ibu, hati ini serasa runtuh. Air mata sudah mengalir tetapi saya tahan, karena saya ingin menunjukkan kepadanya bahwa saya kuat."
Itulah ungkapan warga Malaysia, Ahmad Hafizuddin Shopian menceritakan momen sedih dan mengharukan ketika ibunya, Rohaya Ibrahim, terpaksa dibawa ke rumah sakit setelah didiagnosis positif Covid-19.
Ahmad Hafizuddin mengatakan ibunya terinfeksi virus corona dari ayahnya, Shopian Mat Nasir, 68 tahun, yang dirawat di rumah sakit tiga hari sebelumnya.
“Ayah menjalani tes cepat setelah salah seorang temannya yang juga anggota jemaah di masjid dinyatakan positif. Pada 18 Maret, Dinas Kesehatan Daerah (PKD) menelepon memberitahu ayah positif. Pagi harinya, ambulans datang untuk membawanya ke rumah sakit," kata Ahmad Hafizuddin.
Ibu Positif Covid-19
Menurut Ahmad Hafizuddin, keluarga yang di rumah juga menjalani tes cepat di rumah sakit karena kontak dekat dengan ayah mereka.
Sambil menunggu hasilnya, dia menitipkan anak dan istrinya yang sedang hamil ke rumah mertuanya.
"Sabtu sore, setelah sholat Ashar, Ibu dapat telepon dari PKD bahwa dia dinyatakan positif," kata Ahmad Hafizuddin.
Yang Diingat Pertama Alquran
Sementara Ahmad Hafizuddin mengaku cukup terkejut dengan pemberitahuan tersebut. Ibunya malah tenang-tenang saja.
"Saya terkejut, dalam kepala muncul pikiran macam-macam. Tapi Ibu malah terlihat tenang. Saya bantu dia berkemas seperti saya siapkan barang ayah sebelumnya," kata pria 29 tahun itu.
Namun yang membuat Ahmad Hafizuddin merasa terharu adalah benda pertama yang dipikirkan ibunya untuk dibawa ke rumah sakit adalah Alquran.
Menangis Lihat Ibu Dibawa ke Rumah Sakit
Ahmad Hafizuddin makin bertambah haru dan sedih ketika ambulans datang untuk menjemput ibunya.
"Saya merasa sangat sedih karena memikirkan usia dan kesehatannya. Usianya sudah 63 tahun," katanya.
Menurut Ahmad Hafizuddin, ibunya sulit berjalan karena ada sekrup yang terpasang di kakinya akibat kecelakaan sebelum ini.
"Sangat menyedihkan karena saya tidak bisa menuntun ibu ke ambulans," katanya.
Menurut Ahmad Hafizuddin, apa yang terjadi pada kedua orangtuanya adalah ujian dari Allah SWT untuk menguji keimanan hamba-Nya.
"Allah beri ujian kepada orangtua dengan wabah. Sementara orang-orang yang tidak terkena wabah seperti saya juga berada dalam ujian Allah.
"Ini mengajarkan kita untuk lebih menginsafi. Pada saat ini, yang terbaik adalah kita semua mematuhi anjuran pemerintah. Jangan anggap diri kebal. Ketika wabah datang ke orang yang kamu cintai, kamu akan tahu bagaimana rasanya," pungkas Ahmad Hafizuddin.
Sumber: MStar.com.my
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar Duka! Polo Srimulat Meninggal Dunia, Sahabat Ungkap Dugaan Penyebabnya
Polo meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit Bekasi
Baca SelengkapnyaPrabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran: Kita Kekurangan 140 Ribu Dokter
Prabowo juga menyatakan akan mengirim 10 ribu anak-anak pintar dari SMA, lulusan SMA, ke luar negeri untuk belajar kedokteran.
Baca SelengkapnyaNgilu Banget, Dokter Ungkap Insiden Balita Telan Gelang Berujung Tajam
Jika curiga anak menelan benda asing, jangan tunda untuk segera memeriksakannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rumah Ustaz Abdul Somad Bikin Kaget, Tidur Hanya Beralaskan Tikar
Rumah milik Ustad Abudl Somad atau UAS berada di perkampungan dengan jalan yang cuma muat dilintasi satu mobil.
Baca Selengkapnya