Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Pergi ke benua lain yang zona waktunya sangat berbeda selalu memunculkan masalah tidur atau jet lag. Rasa kantuk akan datang di siang hari, sementara mata tetap terjaga hingga dini hari.
Profesor Ravi Allada dari Universitas Northwestern, Amerika Serikat mengungkap kalau hal tersebut bisa jadi salah satu pertahanan tubuh untuk menjaga kerja otak.
Ia melakukan penelitian terhadap lalat buah yang memiliki penyakit Huntington, yaitu penyakit yang merusak kerja otak dan lebih parah dari Parkinson.
" Normalnya lalat buah bangun dan tidur selama siklus 24 jam. Pada lalat dengan Huntington tak ada ritme khusus. Lalat bangun dan tidur sepanjang waktu," ungkap Allada seperti dikutip dari Iflscience.com.
Allada menempatkan lalat dengan gen penyakit Huntington di kandang dengan lampu menyala dan mati selama siklus 20 jam.
Membuat para lalat tersebut mengalami jet lag permanen. Lalat lain yang normal dibuat mengikuti pengaturan jam sirkadian.
Hasilnya, bukan membuat lalat dengan Huntington lebih buruk, rupanya kedua lalat mengalami perlindungan parsial. Sel pada otak lalat ternyata mengakumulasi lebih sedikit protein yang terkait dengan penyakit Huntington dan neuron mereka hidup lebih lama.
" Berlawanan dengan intuisi, hasilnya menunjukkan bahwa sedikit stres baik bagi otak lalat dan tampaknya jadi pelindung saraf," ujar Allada.
Menurut Allada memang kondisi lalat dan manusia jauh berbeda. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek jet lag pada manusia, tapi penelitian ini bisa jadi awal teori kalau jet lag tak selalu berdampak negatif. (ism)
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari


Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio