Migrain (Foto: Shutterstock)
Dream - Pernah merasa sakit kepala sebelah? Rasanya tentu sangat menyiksa. Kepala berdenyut, nyerinya menjalar hingga membuat mual dan lemas. Ada yang berlangsung sebentar tapi ada juga yang hingga berhari-hari.
Siksaan akibat Migrain memang lebih dari sakit kepala biasa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan migrain sebagai salah satu dari 20 penyakit yang paling melumpuhkan.
Serangan migrain bisa memengaruhi cara kita melihat, mencium, mendengar dan merasakan. Tahukah Sahabat Dream, wanita lebih berisiko terserang migrain daripada pria?
Jangan sepelekan jika kerap mengalami migrain. Segera konsultasikan dengan dokter jika migrain sampai menganggu aktivitas. Hindari juga mempercayai 4 mitos ini.
1. Migrain Cuma Masalah Psikologis
Migrin adalah jenis sakit kepala yang hanya menyerang salah satu sisi kepala. Meski begitu sakitnya jutaan kali lebih parah dari sakit kepala biasa. Tetapi migrain bukan kondisi psikologis. Migrain termasuk dalam golongan penyakit saraf. Karena serangannya dipicu oleh faktor fisiologis, bukan psikologis.
Selain itu migrain disebabkan oleh bagian dari otak yang bertanggungjawab merespons sakit tidak berfungsi dengan baik. Ada faktor fisik yang membuat pembuluh darah melebar dan mengurangi tekanan darah di otak.
Hal ini sama seperti ketika seseorang menderita serangan asma atau tekanan darah tinggi yang muncul secara tiba-tiba karena faktor luar. Dalam kasus tertentu, orang mengira migrain sejenis penyakit mental, padahal bukan.
Ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa gen berperan, tetapi para ilmuwan percaya bahwa pola makan, gaya hidup dan faktor lingkungan lainnya juga memainkan peran yang sangat penting dalam beberapa kasus.
© MEN
Jika kalian kekurangan magnesium, dapat berkontribusi terhadap serangan (terutama di saat menstruasi). Migrain juga terkait dengan peradangan dan kelebihan berat badan.
Studi telah menemukan bahwa menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas serangan migrain.
Pendapat ini sebenarnya salah. Usus berperan penting bagi berkembangnya berbagai macam penyakit kronis. Ada hubungan yang jelas antara menderita migrain dengan gangguan pencernaan lainnya seperti Irritable Bowel Syndrome (gangguan usus besar), penyakit radang usus, kelainan pada saluran pencernaan (celiac) dan penyakit refluks gastroesofagus (GERD).
© MEN
Karena rendahnya jumlah bakteri usus yang baik dapat menyebabkan 'usus bocor' sehingga terjadi peradangan. Peradangan kronis tingkat rendah ini bisa mempengaruhi jalur nyeri menuju otak, yang bisa memicu serangan migrain.
Migrain lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, dengan 14 dari setiap 100 wanita dan 7 dari setiap 100 pria mengalami migrain berulang. Mungkin untuk anak-anak, migrain adalah penyakit umum di antara kedua jenis kelamin.
© MEN
Perbedaan pada orang dewasa yang lebih sering menyerang kaum wanita karena wanita mengalami perubahan hormon ovarium setiap bulannya. Wanita yang menderita migrain karena menstruasi mungkin bisa meringankan gejalanya dengan mengatur keseimbangan hormon mereka.
Sumber: The Sun
Masjidil Aqsa Teramcam Ambruk karena Israel Terus Gali Terowongan di Bawahnya
3 Padu Padan Unik dengan Outer Cokelat Ala Eks Girlband Princess Ana Octarina
Doa Naik Kendaraan Laut, Dibaca Nabi Nuh Saat Berlayar di Atas Bahtera
9 Doa Agar Diterima di SMA Favorit, Ikhtiar Menuju Sekolah Impian!
45 Kata-Kata Bijak RA Kartini, Inspiratif & Bangkitkan Semangat Perjuangan
Mengintip Keseruan Pesta Ulang Tahun ke-10 Putri Nia Ramadhani di Jungleland, Sentul
Dewi Perssik Meluapkan Kekesalannya kepada Sang Ibu Mertua, Begini Reaksi Angga Wijaya
Potret Rumah Ucok Baba Setelah Tenar, Ternyata Beda Banget, Bak Langit dan Bumi!
Pilu! Pulang Bertugas, Polisi Ini Tersungkur Tak Kuasa Tahan Tangis di Depan Peti Ibu
Potret Istri Kang Mus Preman Pensiun di Kehidupan Nyata, Ternyata Tinggal Pisah Rumah!
Inilah Sosok Novan, Bocah SD yang Bikin Netizen +62 Nangis karena Isi WA kepada Almarhum Ibunya