Dream - Stroke bisa saja datang secara tiba-tiba. Penyakit ini dapat melemahkan sistem bahkan memicu kematian. Banyak orang yang mengabaikan risiko stroke tanpa memikirkan akibat fatal dari penyakit ini.
Biasanya stroke menyerang seseorang yang merokok, memiliki tekanan darah tinggi atau fibrilasi atrium. Namun selain itu masih ada petunjuk lain yang menjadi gejala stroke, seperti dilansir Caring, Jumat 25 September 2015.
Beberapa petunjuk berikut dapat dijadikan acuan guna meningkatkan sikap waspada teridentifikasi penyakit stroke, yakni:
1. Migrain
Migrain dapat meningkatkan risiko stroke sebesar 21 persen. Ini berasal dari studi jangka panjang di Islandia yang berlangsung selama 26 tahun melibatkan pria dan wanita. Para peneliti mencari faktor risiko genetik mendasar yang dapat memberikan kontribusi untuk migrain, serangan jantung, dan stroke.
Penderita migrain juga ada kemungkinan mengalami serangan jantung atau penyakit arter perifer yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah di kaki. Migrain dan stroke merupakan kondisi yang melibatkan pembuluh darah di otak.
Migrain terjadi ketika pembuluh darah menyempit kemudian membengkak. Sementara stroke yang biasa dialami terjadi karena adanya gumpalan darah yang menyumbat arteri di otak. Para ahli merekomendasikan untuk mengambil langkah cepat guna mencegah dan mengobat migrain.
2. Hispanik
Menurut American Stroke Association, Hispanik jauh lebih mungkin untuk mengalami stroke daripada ras lain. hispanik merupakan keturunan Spanyol yang banyak berada di California, AS. Kematian wanita hispanik yang diakibatkan stroke mencapai 33 persen dan 25 persen pada pria.
para peneliti memprediksi faktor genetik yang mendasari penyebab kematian akibat stroke. Orang-orang keturunan hispanik cenderung mengidap stroke dari keturunan terdahulu. Rata-rata berusia 67 tahun yang menderita stroke. Diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan sindrom metabolik yang menyebabkan risiko stroke.
3. Pecinta Daging
Untuk yang rutin mengonsumsi daging olahan, perlu berhati-hati terserang penyakit stroke. Makanan seperti sosis, ham, hotdog dan daging olahan lainnya menyebabkan seseorang beresiko 23 persen terkena stroke.
Para peneliti mengatakan bahwa natrium dalam daging dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Nitrat dan nitrit pengawet juga dapat menyebabkan risiko stroke. seimbangkan dengan konsumsi buah dan sayur dengan porsi yang cukup.
4. Diabetes
Orang dengan diabetes tipe 2 diketahui dua sampai tiga kali mungkin untuk mengalami stroke. Dan risiko mereka bahkan bisa lebih besar jika dibarengi kebiasaan merokok atau mengembangkan hiperglikemia atau fibrilasi atrium.
Stroke dapat menyebabkan kematian yang lebih tinggi, terutama jika kadar glukosa mereka mengalami peningkatan. Cara untuk mengurangi kolesterol dan menurunkan risiko stroke bisa dengan mengonsumsi obat hipertensi dan statin Mengonsumsi Mengambil obat hipertensi dan statin. Menerapkan pola hidup sehat dengan tetap menjaga berat badan juga dapat menurunkan risiko terkena stroke. (Ism)
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari