Dream - Seorang pria didiagnosis menderita kanker mata hanya karena terlalu sering menatap layar Telepon Seluler (Ponsel).
Jika Anda memiliki kebiasaan menatap layar ponsel berlama-lama, sudah saatnya untuk menguranginya.
Selama ini Anda pasti tidak mengetahui efek berbahaya dari menggunakan Ponsel untuk jangka waktu yang lama.
Tapi, setelah mengetahui kisah pria berikut, kebiasaan menatap layar ponsel dalam waktu lama mungkin akan berkurang.
Seorang pria berusia 40 tahun pergi ke dokter untuk memeriksakan matanya yang merah dan pandangannya semakin lama semakin kabur.
Dokter pun bertanya kepada pria itu tentang apa saja yang dia lakukan selama ini sehingga kondisinya menjadi demikian.
Pria itu menjawab bahwa dia punya kebiasaan menggunakan Ponsel sebelum berangkat tidur malam.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan dan hasilnya sungguh mengejutkan. Kondisi mata pria itu tak sekadar mengalami masalah mata merah. Dia menderita kondisi yang lebih parah.
Pria tersebut menderita kanker mata, dan dokter tidak bisa berbuat apa-apa dalam menanganinya.
Masalahnya, sampai sekarang pengobatan modern belum menemukan prosedur yang tepat untuk menggantikan retina rusak.
Menurut beberapa penelitian, cahaya yang dipancarkan layar Ponsel dapat merusak retina sehingga bisa mengakibatkan masalah buruk pada penglihatan manusia.
Kondisi tersebut semakin buruk jika sering atau punya kebiasaan bermain Ponsel di ruang dengan cahaya kurang atau gelap.
Cahaya yang memancar dari ponsel dalam kondisi kurang cahaya bisa membuat mata kering. Selain itu juga dapat menyebabkan kanker mata atau bahkan kadang-kadang buta permanen.
Dan inilah yang sedang dialami oleh pria tersebut.
(Sumber: Wittyfeed.com)
Dream - Dalam beberapa hal kita kadang mengucapkan sumpah. Bahkan kita bersumpah menggunakan nama Allah. Padahal sesuatu yang menyebabkan kita bersumpah itu termasuk sepele.
Namun, namanya sumpah, jika sudah terucap pasti akan memunculkan konsekuensi hukum, menurut agama. Apalagi sumpah itu dengan menggunakan nama Allah.
Seperti yang dilakukan oleh seorang penanya pada Redaksi Bahtsul Masail NU Online. Penanya itu mengaku pernah bersumpah: " Bila membeli telepon genggam made in Cina, saya akan tertimpa musibah atau penyakit yang berbahaya dan mematikan."
Sang penanya meminta pertimbangan. Bertanya apakah boleh melanggar sumpah tersebut. Dan apabila melanggarnya, apakah ada konsekuensi atau tertimpa musibah sebagaimana isi sumpah tersebut.
Menurut Bahtsul Masail NU Online, sumpah disebut " yamin" . Ulama mendefinisikan sumpah sebagai pernyataan tekad untuk mewujudkan sesuatu yang mungkin bisa dilanggar.
Sumpah biasanya diperlukan pada saat-saat tertentu demi sebuah kepentingan. Sumpah dianggap mengikat kalau menyebut nama Allah atau sifat-sifat-Nya dan harus dilakukan dengan niat untuk sumpah, bukan maksud main-main.
Dalam keadaan terikat ini, pelanggaran sumpah memiliki konsekuensi. Pelanggar sumpah akan dikenakan kafarah, tebusan atas pelanggaran sumpahnya sendiri.
Bagaimana pendapat para ulama tentang masalah ini? Baca ulasan selengkapnya di tautan berikut ini. (Ism)
Dream - Banyak kasus (Telepon Seluler) Ponsel meledak bertebaran di internet dalam beberapa tahun terakhir. Penyebab paling banyak adalah tetap menggunakan Ponsel saat melakukan pengisian baterai.
Dalam banyak kasus, Ponsel akan meledak terutama ketika Anda menggunakan baterai atau pengisi daya baterai (charger) palsu.
Menggunakan baterai dan charger palsu menyebabkan Ponsel cepat menjadi panas, sehingga dapat menimbulkan ledakan kecil.
Di antara beberapa penyebab Ponsel meledak lainnya adalah tidak menggunakan charger secara benar, Ponsel yang cacat, baterai tidak dalam kondisi baik, kebocoran arus listrik, dan tersambar petir.
Selain itu, banyak orang yang terlalu asyik menggunakan ponsel mereka. Sehingga saat mengisi baterai pun, orang-orang ini masih terus menggunakan ponsel.
Seperti yang dialami remaja dari Zhoukou, Tiongkok, belum lama ini. Dia mungkin tidak memikirkan akibatnya jika tetap menerima panggilan saat Ponselnya dalam kondisi mengisi baterai.
Akibatnya Ponsel meledak di wajahnya! Ledakan itu cukup kuat hingga dia terlempar dari kursinya dan pingsan selama setidaknya 30 menit.
Dream - Sudah berulang kali kita mendengar atau membaca berita tentang penipuan jual beli atau memperbaiki Ponsel.
Meskipun telah dilakukan penangkapan terhadap pelaku dan peringatan kepada pelanggan, masalah tersebut seperti tidak ada habisnya.
Bahkan si penjual semakin lama semakin pandai menggunakan berbagai trik untuk memperdaya para pelanggan. Alhasil, konsumen tidak sadar telah ditipu mentah-mentah.
Yang terbaru, seorang netizen asal Malaysia mengaku telah ditipu oleh sebuah toko reparasi Ponsel di sebuah pusat perbelanjaan.
Menurut netizen bernama Mohd Shazni Mohd Ariff, pada awalnya dia pergi ke toko itu untuk membeli baterai baru untuk iPhone 4 miliknya.
" Pada 13 November lalu, saya datang ke Mines Shopping Mall untuk memperbaiki iPhone 4 saya karena tidak bisa di-charge atau charge tidak masuk," katanya.
Saat itu Mohd Shazni ingin membeli baterai baru, tetapi penjaga toko yang memeriksa Ponselnya mengatakan baterainya masih baik. Dia bilang yang rusak adalah tempat charger-nya. Mohd Shazni pun menukar dengan harga 70 ringgit Malaysia.
" Tapi, masih tidak bisa nge-charge, karena memang baterainya yang rusak. Saya pun membeli baterai baru dengan harga 60 ringgit," ujarnya.
Namun, setelah pulang, Mohd Shazni menemukan mikrofon iPhone 4 miliknya tidak berfungsi. Padahal, sebelumnya masih bagus dan berfungsi dengan baik.
Mohd Shazni pun kembali ke toko tersebut untuk memperbaiki ponselnya.
Namun, hal yang lebih parah terjadi ketika Mohd Shazni menemukan komponen internal Ponselnya ditukar dengan yang tidak asli sampai mendatangkan berbagai masalah lain.
" Ketika sampai di rumah, saya melihat tempat chargernya yang di bawah itu berubah menjadi warna putih dan nampak baru. Tidak seperti yang saya punya yang awalnya berwarna hitam."
Penipuan yang dilakukan toko itu semakin terlihat waktu iPhone di-charge menggunakan fast charger, tidak seperti sebelum tukar baterai.
" Butuh waktu lama untuk terisi penuh dan saya heran bagaimana bisa seperti ini. Saya sudah pakai iPhone ini selama 4 tahun dan tahu setiap detailnya," kata Mohd Shazni.
" Setelah saya cek di Facebook ternyata ada beberapa pelanggan toko reparasi ponsel di Mines itu, yang juga kena tipu sama seperti saya," katanya.
" Saya langsung kembali lagi ke toko reparasi ponsel itu kemarin dan menyatakan ketidakpuasannya dengan layanan toko yang seenaknya saja mengganti komponen. Padahal komponen tersebut tidak rusak dan malah membuat iPhone saya jadi lama saat mengisi baterai."
Sayangnya, Mohd Shazni diberitahu bahwa penjaga toko yang melayaninya beberapa hari yang lalu kebetulan sedang cuti kerja hari itu.
Tak mau terkecoh lagi, Mohd Shazni menekan toko agar membereskan masalahnya hari itu juga.
" Toko itu tidak minta tambahan biaya apa pun meski mengganti dengan komponen baru. Jadi terlihat ada penipuan di sini setelah dia menukar dengan komponen yang tidak ori (asli). Kalau kesalahan pada saya dia pasti minta tambahan biaya, tapi ini tidak," ujar Mohd Shazni.
(Ism, Sumber: mynewshub.cc)
Dream - Ini peringatan bagi turis yang bahasa Inggrisnya minim dan mencoba belanja barang mahal di luar negeri.
Seorang turis asal Vietnam, Pham Van Thoai, sedang berwisata di Singapura bersama pacarnya. Atas nama cinta, Pham berniat membelikan pacarnya sebuah iPhone 6 di sebuah toko di Sim Lim Square sebagai hadiah ulang tahun. Pham kemudian mengajak pacarnya ke toko handphone Mobile Air.
Di toko tersebut, Pham membeli iPhone 6 yang dibanderol US$ 950 (Rp 11,5 juta). Setelah bertransaksi dan akan meninggalkan toko, Pham diminta membayar biaya tambahan sebesar US$ 1.500 (Rp 18 juta) untuk biaya garansi.
Tentu saja Pham kaget dan lemas. Kepada koran lokal, Lianhe Zaobao, Pham mengatakan bahwa dia hanyalah pekerja pabrik di negaranya. " Gajiku hanya US$ 200 (Rp 2,4 juta) per bulan, dan untuk mengumpulkan US$ 950 (Rp 11,5 juta) perlu beberapa bulan. Itu jumlah yang sangat besar bagiku."
Saat membeli iPhone di Mobile Air, Pham diminta untuk menandatangani perjanjian. Namun Pham tidak meneliti isinya karena bahasa Inggrisnya minim. Selama ini, Pham mengira bahwa Singapura adalah tempat yang aman untuk berbelanja.
" Saat itu mereka menyodorkan pilihan garansi satu atau dua tahun. Aku pikir satu tahun cukup, jadi aku bilang satu tahun. Tapi mereka tidak bilang bahwa itu harus bayar," katanya.
Pham diberitahu jika tidak membayar biaya garansi, dia tidak boleh membawa iPhone yang sudah dibelinya. Mendengar itu, Pham memohon sambil berlutut untuk mengembalikan saja uangnya, tapi para pegawai Mobile Air malah menertawakannya.
Mobile Air akhirnya bersedia mengembalikan US$ 600 (Rp 7,2 juta) kepadanya. Tapi pacar Pham bersikeras toko tersebut mengembalikan semua uang dan kemudian memanggil polisi.
Saat polisi datang, staf Mobile Air berkata bahwa Pham sudah menandatangani perjanjian dan menawarkan pengembalian hanya US$ 70 (Rp 850 ribu).
Setelah Consumers Association of Singapore (Case) turun tangan, Pham akhirnya hanya dapat US$ 400 (Rp 4,8 juta).
" Aku akan pulang dalam dua hari ini dan tak ingin ada masalah lagi. Jadi aku terima saja uang pengembalian itu," katanya.
Bukan kali ini saja Mobile Air mendapat keluhan dari pelanggan. Menurut data Case, toko tersebut mendapat 14 keluhan mulai dari Juli sampai September. Angka tersebut yang tertinggi di antara toko-toko di Sim Lim Square.
Mobile Air membuat heboh media Singapura pekan lalu. Mereka membayar seorang wanita yang memenangkan klaim senilai US$ 1.010 (Rp 12 juta) dengan uang koin.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN