Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Foto: Shutterstock)
Dream - Uji klinis vaksin Covid-19 tahap tiga yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca telah ditunda. Ini karena peserta uji klinis vaksin Covid-19 mengalami gejala yang tidak dapat dijelaskan.
Dilansir DailyMail Online, peserta uji klinis vaksin Covid-19 di Inggris dilaporkan mengalami infeksi sumsum tulang belakang, yang menurut dugaan merupakan reaksi dari vaksinasi.
AstraZeneca, yang memiliki hak paten atas vaksin itu mengatakan, semua studi tentang vaksin telah dihentikan.
Sementara mereka menunggu penyelidikan apakah efek samping itu terkait dengan vaksin Covid-19 yang diberikan.
Perusahaan farmasi itu tidak mengungkapkan informasi apa pun tentang kondisi peserta uji klinis, selain menggambarkannya sebagai 'reaksi yang serius'.
Meski demikian, surat kabar New York Times mengutip sebuah sumber melaporkan peserta uji klinis itu, menderita mielitis transversa atau radang sumsum tulang belakang yang terkait dengan respons imun yang abnormal.
Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri, kebas atau mati rasa, tungkai atau lengan terasa lemah, serta gangguan buang air kecil dan buang air besar.
Penundaan uji klinis ini tidak jarang terjadi. Namun menjadi sebuah tamparan keras bagi harapan seluruh dunia yang menantikan vaksin Covid-19 siap dalam beberapa bulan mendatang.
Apalagi vaksin buatan AstraZeneca ini dianggap oleh banyak orang - termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) - sebagai salah satu kandidat utama vaksin Covid-19 bagi seluruh dunia.
Juru bicara perusahaan, Michele Meixell, mengatakan pihaknya telah menunda uji klinis vaksinasi sehingga komite independen bisa melakukan peninjauan terhadap data dan keamanan vaksin.
" Penundaan merupakan tindakan umum yang harus dilakukan bila ada potensi masalah yang tidak bisa dijelaskan dalam salah satu ujian.
" Perusahaan sedang bekerja untuk mempercepat peninjauan studi kasus untuk meminimalkan efek samping selama sesi uji coba," tambah juru bicara itu.
Meski peserta uji klinis itu diharapkan sembuh, media melaporkan bahwa kasus tersebut dapat memengaruhi masa depan pengembangan vaksin oleh AstraZeneca.
Kandidat vaksin buatan AstraZeneca, yang dikenal sebagai AZD1222, sedang dalam uji coba fase 3 yang merupakan tahap terakhir sebelum disetujui dan diproduksi massal.
Bersama dengan Pfizer dan Moderna, AstraZeneca dan mitranya Universitas Oxford berharap bisa mengetahui hasil uji kllinis fase 3 ini aman dan bekerja dengan baik pada akhir tahun 2020.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang