Sumber: Kemenag.go.id
Dream - Setelah tuntas melaksanakan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) kemarin, para jemaah Indonesia berbondong-bondong memburu oleh-oleh sebelum kembali ke tanah air.
Salah satu tempat berburu buah tangan haji di Mekah adalah ke pasar Kakiyah atau Al Kakia Wholesale Market atau Suq Al Ka'kiyah Liljumlah. Pasar ini berlokasi di Jalan Ibrahim Al Khalil, wilayah Al Shoqiyah, Kota Makkah, sekitar 8 kilometer dari Masjidil Haram.
Di pusat grosir kota Mekah ini, terdapat lebih dari 180 lapak yang menjajakan aneka suvenir mulai dari abaya, kurma, sajadah, gantungan kunci, tas, tasbih, pajangan, teko, hingga parfum. Banyak jemaah yang menyebut pasar ini sebagai ‘Tanah Abangnya’ Kota Mekah.
Produk yang dijual di pasar ini pun tak hanya berasal dari Arab Saudi, sebagian komoditas berasal dari China dan India. Harganya pun bervariasi, satu unit teko Arab beserta gelasnya dijual 70-100 SAR (Saudi Arabian Riyal), boneka unta dengan berbagai ukuran 20-30 SAR, abaya dewasa 25-150 SAR, dan serban 15-25 SAR.
Saking banyaknya jemaah kita yang belanja di sana setiap tahunnya, membuat banyak pedagang di Pasar Kakiyah mahir berbahasa Indonesia. Setidaknya, mereka menguasai kosa kata tertentu yang memudahkan mereka transaksi dengan pembeli.
Bahkan tak sedikit yang menggunakan kosa kata bahasa Sunda atau Jawa. “ Ayo ayo, murah-murah. Semua ada di sini," kata seorang penjual saat melihat jamaah haji Indonesia melintas di depan tokonya, Kamis 6 Juli 2023 kemarin.
Pembeli pun bebas menawar dengan bahasa mereka masing-masing, dan tak perlu khawatir jika kehabisan uang riyal. Sebab, toko-toko di pasar ini menerima mata uang rupiah disesuaikan dengan kurs riyal Saudi.
" Jokowi? Oke," kata seorang mudir atau pemilik toko sambil mengacungkan jempolnya tanda setuju menerima uang rupiah.
Nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi memang cukup terkenal di Arab Saudi. Bahkan para pedagang di Saudi khususnya di wilayah Makkah, Madinah, dan Jeddah menggunakan namanya sebagai pengganti rupiah.
Untuk datang ke Pasar Kakiyah, umumnya para jemaah menggunakan mobil taksi. Selain ke pasar ini, jemaah juga bisa belanja di toko-toko oleh-oleh yang banyak tersedia di sekitar hotel-hotel jemaah haji di Kota Makkah.
Salah satu jemaah Indonesia, Teti asal Pandeglang, Banten juga berbelanja oleh-oleh di Pasar ini mulai dari sorban, parfum, peci haji, tasbih kokka, gamis, dan tas. Menurutnya, jika ke pasar ini lebih baik belanja yang banyak agar harganya lebih murah.
" Lebih murah kalau belanja banyak. Tapi kalau beli satu, sama dengan pasar dekat hotel," kata Teti yang saat itu datang bersama suaminya Iim Badrut Tamam.
Rencananya, Teti dan lim berencana memasukkan oleh-olehnya ke dalam koper yang akan dibawa terbang pulang nanti. Sementara pakaiannya akan dipaketkan ke Indonesia melalui jasa pengiriman.
Diketahui, barang yang dikirim lewat kargo akan sampai ke tanah air sekitar dua bulan kemudian. “ Kalau kita sampai di sana (Indonesia), kan enggak enak (oleh-oleh) harus nunggu dua bulan. Kurang berkesan," katanya.
Hal ini juga dirasakan oleh Tarjan, jemaah haji asal Rembang yang belanja teko, sajadah, dan peci haji di pasar Kakiyah. " Ini buat oleh-oleh untuk dibagikan ke tetangga. Harganya murah," ujar Tarjan.
sumber: Liputan6.com.
Dream - Ada saja cara unik yang dilakukan oleh jemaah haji Indonesia agar tidak kelebihan muatan bagasi. Seperti yang dilakukan oleh jemaah haji wanita asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ini.
Seperti diketahui, sudah jadi tradisi bagi sebagian jamaah haji membawa oleh-oleh, selain air Zamzam. Aksesoris, kudapan hingga baju abaya biasa menjadi buah tangan.
Tak jarang, jamaah haji belanja oleh-oleh hingga kelebihan muatan bagasi yang sudah ditetapkan.
Untuk mengantisipasi bagasi yang kelebihan muatan, jemaah haji wanita asal Makassar, Sulawesi Selatan ini punya cara tersendiri
Ia nekat pulang ke Tanah Air dengan memakai baju 15 lapis. Hal itu sengaja dilakukan demi bisa membawa oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman.
" Jemaah haji pakai baju, rok, dan celana berlapis-lapis gaes. Jemaah Makassar gaes, senggol dong. Trik jemaah haji Makassar bisa lolos di bandara sambil bawa oleh-oleh gaes, yang penting orang di rumah seneng hehe," tulis keterangan dalam video di akun TikTok @husnihanis.
Dalam video terlihat seorang jemaah haji wanita duduk di sebuah anak tangga sambil memegang sebotol air mineral kemasan.
Kemudian teman-temannya mulai menghitung lapis demi lapis pakaian yang dipakai oleh jemaah haji tersebut.
Dalam setiap lapisannya, terlihat ada baju hingga celana. Teman-teman yang berada di dekatnya pun tidak kuasa menahan tawa melihat tebalnya lapisan pakaian.
Video jemaah haji yang memakai 15 lapis baju itu pun menuai beragam komentar warganet.
" hehe.. saya dulu pulang hajipun begitun," tulis @sinarkaryamas
" Alhamdulillah niat baiknya semoga berkah karena sedekah ke org yg datang😄👍," tulis @Ana Istiowati
" Perjuangan emak2 buat keluarga.. emang gak ada lawan 😅😅😅," tulis @dangset84