Jemaah Haji Diminta Amalkan Isi Khutbah Wada` Rasulullah

Reporter : Maulana Kautsar
Minggu, 19 Agustus 2018 14:00
Jemaah Haji Diminta Amalkan Isi Khutbah Wada` Rasulullah
Apa isinya?

Dream – Pelaksanaan wukuf tinggal dalam hitungan hari. Jemaah haji Indonesia diminta tak sekadar mengejar pahala pribadi

Tapi, jemaah juga harus menghayati pesan khutbah wada` yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.

“ Jadi kita harus berupaya juga mengamalkan khutbah itu,” kata Wakil Amirul Hajj Indonesia, Dadang Kahmad di Makkah, Kamis, 16 Agustus 2018.

Dadang mengatakan khutbah wada` sejatinya disampaikan Nabi Muhammad pada saat haji terakhir yang dilakukannya. Khutbah itu berisi pesan-pesan penting untuk umat Islam.

1 dari 2 halaman

Apa Isinya?

Salah satu isinya menyebut mengenai kemuliaan manusia bukan diukur dari ras atau suku bangsanya, melainkan ketakwaannya.

“ Di tengah merebaknya etnosentris saat ini, pesan itu harus diingat. Bahwa kita tidak bisa mengklaim kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan orang atau sebaliknya,” Prof Dadang.

Dadang juga menyebut, banyak esensi soal hak asasi manusia yang terkandung dalam khutbah itu. Mulai larangan kezaliman hingga larangan merendahkan perempuan dan keadilan ekonomi melalui pelarangan tiba.

“ Ini kalau didengungkan sebagai rekomendasi Arafah akan punya efek luar biasa,” kata dia.

Dadang berharap, jemaah haji Indonesia dapat memaknai secara lebih dalam esensi ibadah di Arafah. Tak hanya sekadar ibadah individual, namun juga memaknai esensi relasi antarmanusia.

“ Berbagai etnis, berbagai warna kulit berkumpul di sana (Arafah). Ini menunjukkan agama kita adalah agama yang sangat menghargai perbedaan,” kata guru besar sosiologi agama di UIN Sunan Gunung Djati tersebut.

2 dari 2 halaman

Menag: Hanya Indonesia yang Bekali Jemaah Haji dengan Uang Saku

Dream - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan Indonesia merupakan satu-satunya negara yang membekali jemaah hajinya dengan uang saku atau living cost. Anggaran ini didapat dari penyisihan sebagian dana yang disetor jemaah haji.

" Hanya Indonesia yang membekali jemaahnya dengan uang saku," ujar Lukman saat mengisi tausiah di Zamazem Al Rawdah, Syisyah, Mekah, Arab Saudi.

Uang saku yang diberikan pemerintah kepada setiap jemaah haji sebesar 1.500 riyal, setara Rp5,8 juta. Diharapkan jemaah dapat memanfaatkan uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari selama di Tanah Suci.

" Apalagi H-3 hingga H+2 fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) layanan katering dihentikan karena tidak ada angkutan," kata Lukman.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menghentikan pergerakan lalu lintas transportasi mulai tiga hari sebelum hingga dua hari usai puncak haji di Mekah. Ini karena padatnya Mekah di hari-hari tersebut.

Lebih lanjut, Lukman mengingatkan jemaah untuk selalu menjaga kesehatan. Tanpa fisik yang prima, tidak mungkin ibadah bisa dijalankan dengan lancar.

" Kesehatan merupakan syarat mutlak beribadah, juga untuk menikmati semua fasilitas yang telah disediakan pemerintah," terang Lukman.

Apalagi sebentar lagi seluruh jemaah akan berkumpul di Arafah. Lukman meminta jemaah tidak terlalu memforsir diri untuk ibadah.

" Inti haji adalah wukuf di Arafah sehingga untuk saat ini jangan memforsir berlebihan yang bisa berimplikasi buruk pada kesehatan kita," kata Lukman.

Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci

Beri Komentar