Dream – Astrea Tujuh Tiga atau Astuti mendapat tempat spesial di hati panitia haji Indonesia. Motor yang sebetulnya berseri Honda Supercub 90 itu menjadi moda transportasi untuk mengantar jemaah yang tersesat di perkemahan Mina.
Sejak hari pertama kedatangan jemaah haji Indonesia di Mina, lima motor milik Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi itu hilir mudik mengantar mereka yang tak tahu arah pulang.
“ Hari pertama sekitar dua puluhan lebih untuk mengantar jemaah,’ kata pengemudi Astuti, Rofiq, di Mina, Rabu 23 Agustus 2018.
Sebagai pengemudi, Rofiq tahu motor tua itu tak mampu dibawa laju. Kecepatan maksimalnya hanya sekitar 40 kilometer perjam.
Meski tak unggul secara kecepatan, motor ini mampu berjalan menembus panasnya terik di Mina. Selain itu, motor Astuti juga punya keunggulan irit bahan bakar.
“ Untuk sehari berkeliling paling menghabiskan empat liter,” ujar dia. Bensin itu dipasok dari Kantor Daker Mekah ke Mina.

Salah satu kekurangan motor ini tentu saja perawatan. Dream menyaksikan salah satu Astuti mogok lantaran kelistrikan yang tak prima.
Astuti di Mina pernah mencapai 11 unit saat 2013. Kini jumlah itu tinggal lima. Meski menyusut, sepeda motor ini menjadi bukti mimpi desainer awal Honda, Jozaburo Minura.
“ Kami (pada tahun 1956) harus membuat sepeda yang kokoh tapi bisa dengan mudah dikendalikan bahkan di jalanan rusak,” ujar Minura.
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
