Suhu di Mekah Capai 45 Derajat Celcius, Jemaah Haji Diimbau Tak Paksakan Diri

Reporter : Nabila Hanum
Selasa, 6 Juni 2023 19:34
Suhu di Mekah Capai 45 Derajat Celcius, Jemaah Haji Diimbau Tak Paksakan Diri
Jemaah haji Indonesia diimbau tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Dream - Jemaah haji Indonesia disambut dengan cuaca panas saat tiba di Mekah Al Mukarramah. Suhu rata-rata di Kota Kelahiran Nabi Muhammad SAW ini berkisar antara 30 hingga 45 derajat Celsius.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunnah atau program ziarah.

“ Cuaca di Mekah sangat panas. Jemaah diimbau menjaga kesehatan, tidak memaksakan diri dalam beribadah sunah, dan laksanakan ibadah haji sesuai kemampuan diri,” kata Ketua PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid, Selasa 6 Juni 2023.

1 dari 5 halaman

Jemaah haji Indonesia diimbau tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Jemaah juga diimbau tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunnah, ziyarah, dan kegiatan lain yang akan menguras tenaga.

" Beribadah sesuai kemampuan diri sehingga pelaksanaan ibadah haji, terutama pada masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina dapat berjalan dengan baik dan lancar," ujarnya.

Kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama dari Madinah ke Mekah berlangsung sejak 1 Juni 2023.

Hingga 5 Juni 2023 pukul 21.00 waktu Arab Saudi, tercatat ada 22.932 jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam 58 kloter yang sudah berada di Mekah.

Fase kedatangan jemaah dari Madinah akan berlangsung hingga 16 Juni 2023. Sementara jemaah haji Indonesia gelombang kedua akan mulai diberangkatkan dari Tanah Air pada 8 Juni 2023.

Mereka akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Makkah Al-Mukarramah. Fase kedatangan jemaah haji gelombang kedua di Mekah akan berlangsung dari 8 – 22 Juni 2023.

2 dari 5 halaman

Cerita Jemaah Haji Indonesia Tak Bisa Lihat Kabah di Mekah, Profesi Sebelum Tobat Disebut Jadi Penyebab

Dream - Perjalanan haji meninggalkan banyak kisah dari para jemaah haji yang diceritakan saat mereka kembali ke Tanah Air. Keyakinan di masyarakat bahwa segala pengalaman di Tanah Suci ada kaitannya dengan amal perbuatan dari jemaah bersangkutan.

Dari segala kisah yang kebanyakan beredar dari mulut ke mulut itu, cerita tentang pengalaman di luar nalar paling banyak mencuri perhatian. Sejumlah orang beranggapan jika kejadian tersebut adalah “ balasan tunai” atas dosa yang pernah dilakukan.

Seperti kisah seorang jemaah haji Indonesia yang mengaku sedih tidak bisa melihat Kabah. Meski Kabah sudah ada di depan matanya, jemaah ini tidak bisa melihatnya.

Kisah jemaah haji itu dibagikan oleh Alman Mulyana, Youtuber Indonesia yang tinggal di Mekah. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi beberapa tahun lalu.

3 dari 5 halaman

Dalam rangka bertaubat, jemaah haji yang berprofesi sebagai rentenir pergi berhaji. Namun saat tidak di Mekah, jemaah haji itu tidak bisa melihat Kabah saat melakukan tawaf.

" Seorang rentenir yang tobat naik haji, setelah sampai ke Mekah orang itu ga bisa melihat Kabah. Datang jauh dari Indonesia, terus ga bias melihat Kabah, dia ikut aja keliling-keliling tapi Kabahnya ga keliatan," ujar Alman.

Selain kisah sang rentenir, Alman menceritakan kisah jemaah haji yang ketahuan memiliki jimat saat berada di Tanah Suci.

4 dari 5 halaman

Facebook Alman Mulyana

Jemaah haji yang tidak diketahui namanya itu berangkat ke Tanah Suci untuk pertama kali. Tak seperti orang lain yang menangis terharu saat berada di Mekah, jemaah haji itu justru merasa hampa.

Bahkan jemaah itu merasa malas untuk sholat di Masjidil Haram meskipun jarak dengan hotel sangat dekat. Rupanya pria tersebut lupa menyimpan jimat di dompetnya.

5 dari 5 halaman

" Ke Masjidil Haram pun ia malas, padahal jaraknya dekat dari hotelnya, ternyata orang tersebut menyimpan jimat di dalam dompetnya," kata Alman.

" Ketika dibuang jimat tersebut, barulah ia menangis sejadi-jadinya, dan menyadari kalau sedang berada di Tanah Suci Mekkah," sambungnya.

Alman pun mengingatkan bahwa banyak kejadian di luar nalaryang bisa saja terjadi ketika di Tanah Suci. Ia berpesan agar jemaah haji menjaga lisan dan menggantinya dengan zikir mengingat Allah.

(Sumber: Facebook/Alman Mulyana)

Beri Komentar