Tradisi Syukuran Haji dan Minta Doa kepada Orang yang Baru Pulang dari Tanah Suci

Reporter : Arini Saadah
Jumat, 2 Juni 2023 07:36

Ilustrasi (Foto: Pexels.com)

Tak ada ungkapan yang pantas dilakukan oleh mereka yang baru menunaikan ibadah haji dan pulang dengan selamat selain mengucapkan syukur.

Dream – Acara syukuran penyambutan orang yang baru pulang haji sudah menjadi tradisi yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia. Sanak saudara, tetangga, dan sejumlah rekan kerja atau sahabat diundang untuk bersama-sama bersyukur karena telah ibadah haji berjalan dengan lancar.

Tuan rumah biasanya menyuguhkan beraneka macam hidangan khas dari Arab Saudi untuk disantap bersama. Keluarga jemaah haji juga telah menyiapkan oleh-oleh yang dibagikan kepada para tamu yang hadir.

Buah tangan para jemaah haji beragam, mulai dari air zamzam, kurma, tasbih, sajadah, hingga oleh-oleh lainnya. Tradisi semacam ini tentu tidak menyimpang dari ajaran Islam. Bahkan sudah ada sejak zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Selain itu, ada hal menarik lainnya yaitu kerap kita lihat para tamu meminta doa kepada orang yang baru pulang haji tersebut. Nah bagaimana agama Islam memandang hal ini? Dan bagaimana doa yang harus dipanjatkan dalam acara syukuran haji? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini sebagaimanan dikutip Dream dari berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Tradisi Syukuran Haji Menurut Pandangan Islam

Tradisi syukuran penyambutan haji dalam Islam disebut dengan Naqi'ah. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi. Menurutnya, Naqi'ah adalah syukuran yang diadakan untuk menyambut saudara atau keluarga yang baru pulang dari bepergian jauh termasuk ibadah haji.

Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Bukhari di bawah ini: “ Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika tiba dari Madinah sepulang safar, beliau menyembelih unta atau sapi.” (HR Bukhari)

Sementara dalam hadis riwayat Muslim juga disebutkan tentang hal serupa. Sebagaimana disebutkan Imam Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab. “ Jika Nabi SAW pulang dari safar, kami menyambutnya. Beliau menghampiriku, Hasan, dan Husain, lalu beliau menggendong salah satu di antara kami di depan, dan yang lain mengikuti di belakang beliau, hingga kami masuk kota Madinah.”

2 dari 3 halaman

Meminta Doa kepada Orang yang Baru Pulang Haji

Tak hanya tradisi syukuran haji, meminta doa kepada orang yang baru pulang dari ibadah haji juga menarik untuk dibahas dalam artikel ini. Ya, kita kerap melihat atau bahkan kita sendiri, meminta doa kepada orang yang baru pulang haji. Mayoritas kita meminta doa supaya bisa diberi kesempatan untuk beribadah haji ke Tanah Suci.

Selain itu, rupanya doa orang yang baru pulang haji disebut sebagai doa yang mujarab. Dikarenakan orang yang baru pulang haji masih bersih dari dosa ibarat bayi yang baru lahir, sehingga doanya mudah dikabulkan Allah SWT.

“ Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Dalam riwayat lain juga disebutkan: “ Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang beribadah haji, dan orang yang sedang umrah adalah tamu kehormatan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya.” (HR Ibnu Majah)

3 dari 3 halaman

Anjuran Menyambut Jemaah Haji

Dalam Kitab Ihya 'Ulumudddin, Imam Ghazali menjelaskan penyambutan jemaah haji saat baru tiba di rumah sudah menjadi tradisi para ulama sejak dulu. Dalam hadis Nabi SAW disebutkan:

“ Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Isma'il bin Abdil Malik dari Habib bin Abi Tsabit dia berkata, ‘Saya berangkat bersama Ibnu Umar, kami menjumpai para jemaah haji, dan mengucapkan salam kepada mereka sebelum mereka kotor (melakukan dosa).’” (HR. Imam Ahamad)

Sementara itu, salah satu redaksi doa syukuran haji yang dapat diamalkan adalah riwayat Imam Baihaqi dari Sahabat Abu Hurairah ra dalam Kitab Faidhul Qadir karya Al-Munawi berikut ini:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ

Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj

Artinya: “ Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini.”

Syekh Abdurrauf Al-Munawi memberi catatan agar doa di atas dibaca sebanyak tiga kali.