Kemenpar Memberi Penghargaan Pada Tokoh-tokoh Di Dunia Pariwisata
Dream - Pemerintah mengapresiasi sejumlah langkah pelaku industri yang ikut mendongkrak popularitas pariwisata Indonesia. Hal itu dibuktikan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan memberi penghargaan Citra Award kepada sejumlah tokoh.
Dalam kesempatan ini terpilih empat orang yang telah berhasil mengenalkan obyek wisata Indonesia ke kancah internasional. Diungkapkan Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya bahwa keempat tokoh tersebut berhasil membenahi wisata bahari, budaya, alam dan buatan.
Menurutnya, penghargaan semacam ini penting dilakukan agar dapat menginspirasi banyak kalangan. Khususnya, di kalangan anak muda yang diharapkan banyak memiliki ide kreatif.
" Ini untuk menginspirasi kita semua, terutama anak muda untuk berkarya. Sesuatu yang hebat tidak hanya datang sendiri, bisa dari orang lain dengan inspirasi," kata Arief dalam sambutan Cipta Award 2015 di Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat.
Pada kategori Wisata Budaya penghargaan diberikan kepada Agung Rai yang berasal dari Ubud, Bali. Ia mendirikan Museum of Arma yang berisikan beraneka ragam lukisan dan alat-alat musik tradisional khas Bali.
" Semua itu awalnya ia kumpulkan dari koleksi pribadinya," imbuh Arief.
Lalu, penghargaan selanjutnya dimenangkan oleh Innovative Indigenous Flores Ecotourism for Sustainable Triade (INFEST). Organisasi yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini berhasil memenangkan kategori Wisata Alam.
INFEST gigih mendorong desa-desa yang berada di Flores untuk mengembangkan wisatanya. Dampaknya begitu terlihat pada Desa Waerebo, Desa Tado dan Tari Saci yang kini tampak berbenah dan siap menerima kunjungan wisatawan.
Selanjutnya kategori Wisata Buatan, diraih Amran Nur dari Sumatera Barat. Kawasan Sawahlunto yang dikenal dengan area pertambangan, menginspirasinya untuk diolah menjadi obyek wisata seperti taman-taman kota, sejarah, rekreasi dan hiburan.
Kategori Wisata Bahari diberikan kepada Heru Pramono yang berhasil membuat Marina Batavia dan kapal pesiar Quicksilver di Pelabuhan Sunda Kelapa II, Jakarta Utara.
Pemenang terakhir diraih Dynan Fariz melalui voting yang dilakukan di media sosial. Pencetus Jember Fashion Carnaval (JFC) berhasil meraih jutaan simpati dari masyarakat setelah menelurkan ide kreatif mempertunjukan fesyen etnik Indonesia ke kancah intrnasional.
Kini perhelatan JFC gaungnya sudah mendunia, hingga setiap penyelenggaraannya mampu menarik banyak kunjungan wisman ke Jember, Jawa Timur.
Sedangkan untuk tim juri sendiri, diketuai Firmansyah Rahim. Mereka memilih kandidat dari 200 wilayah yang kompeten dan potensial. Kemudian tersaring menjadi delapan dan terpilih lagi hingga tersisa empat pemenang.
" Kriteria yang terpenting adalah daerah yang melakukan pengembangan obyek wisata baik oleh individu, kelompok maupun organisasi," kata Firmansyah menambahkan.
Advertisement
Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

3 Rekomendasi Salt Bread Enak di Jakarta, Sudah Coba?

Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
