(OnIslam.net)
Dream - Danielle LoDuca dan keluarganya tinggal sekitar 20 mil sebelah timur kota New York di West Hempstead, Long Island.
Suami LoDuca, Shakiel Humayun, adalah CEO dari sebuah sekolah dasar swasta di Hollis, Queens yang menawarkan kelas bahasa Arab dan Islam.
Tiga dari lima anak-anak mereka bersekolah, sementara LoDuca tinggal di rumah mengurusi dua anak-anak lainnya yang masih kecil.
Perjalanan LoDuca menjadi muslim dimulai saat dia mempelajari Seni dan Filsafat di Pratt Institute di Brooklyn. LoDuca menganggap dirinya seorang 'pemikir'.
" Dahulu saya punya kebiasaan suka melihat orang-orang religius dan mengejek mereka sedikit," kenang LoDuca dikutip Dream dari OnIslam.net, Sabtu 9 Mei 2015.
Dalam salah satu semester, LoDuca memandang keluar jendela kelasnya ketika World Trade Center diserang. Kejadian tersebut tidak hanya mengguncang hati LoDuca namun membuatnya bingung.
LoDuca tidak pernah percaya bahwa serangan itu benar-benar didorong oleh sesuatu yang melekat dalam Islam. Namun, penghinaan dia terhadap agama benar-benar terbukti ketika agama dikaitkan dengan kekejaman tersebut.
" Permusuhan saya terhadap agama meningkat. Pada saat yang sama, saya mulai belajar politik."
Di semester itu juga, LoDuca terdaftar di kelas Filsafat Politik. Dia ingin membuktikan bahwa filsafat politik dan agama adalah serupa dalam artian keduanya adalah produk cacat dan buatan manusia.
Dia juga menghabiskan banyak waktu mempelajari berbagai agama, termasuk Islam. LoDuca membaca Alquran sepotong-sepotong selama setahun sebelum dia pergi ke sebuah wilayah Timur Tengah yang diduduki Israel.
Saat di Israel, LoDuca menyaksikan kehidupan masyarakat muslim untuk pertama kalinya secara langsung. Bukan itu saja, dia juga mendengar bacaan Alquran untuk pertama kalinya.
Saat itu, jam malam yang diberlakukan Israel sudah dicabut dan warga bisa beraktivitas seperti biasa.
Saat berjalan-jalan dan mendengarkan warga melantunkan Alquran, LoDuca mengira itu adalah musik.
" Waktu itu saya bilang 'Senang sekali akhirnya bisa mendengarkan musik'. Teman saya tertawa dan berkata 'Itu bukan musik, tapi lantunan ayat Alquran'."
Kenangan membaca Alquran dan lantunan bacaan tersebut telah membuatnya semakin tertarik mendalami kitab suci agama Islam itu.
" Bacaan itu, ditambah dengan pengalaman tinggal bersama Muslim beberapa minggu, telah membuat saya haus pengetahuan tentang Islam."
Ketika pulang dari Israel, LoDuca membaca lebih banyak buku tentang Islam dan memutuskan untuk menerimanya sebagai agama yang benar dengan mengucap dua kalimat syahadat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN