Jangan Lengah, Fitur Canggih Mobil Tak Jamin 100% Bebas Celaka

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 27 Desember 2019 06:36
Jangan Lengah, Fitur Canggih Mobil Tak Jamin 100% Bebas Celaka
Kok bisa?

Dream - Teknologi pada prinsipnya diciptakan untuk membuat penggunanya lebih aman atau nyaman menggunakan perangkat. Tujuan yang sama dilakukan produsen otomotif saat menyematkan perangkatan teknologi terbaru pada kendaraan.

Namun sebuah riset dari organisasi nirlaba untuk pendidikan dan keselamatan lalu lintas, AAA Foundation for Traffic Safety menemukan fakta mengejutkan. Teknologi di kendaraan juga bisa memicu peluang terjadinya kecelakaan

Dikutip dari Zing, Jumat 27 Desember 2019, sebagian besar mobil baru telah dilengkapi beragam piranti keamanan mengemudi yang lebih canggih. Sebut saja cruise control yang adaptif dan fitur yang memandu kendaraan tetap berada di jalurnya (lane keeping assist).

Tapi kelemahan teknologi ini juga meningkatkan risiko ketidakamanan.

Penelitian terbaru dari AAA Foundation menunjukkan semakin pengemudi merasa terbantu dengan teknologi yang ada, mobil akan semakin aman dan mudah dikendarai.

Jika digunakan dengan benar, sistem ini akan membuat orang merasa lebih aman di dalam mobil. Tapi, teori dan praktik tak selalu berjalan beriringan.

1 dari 6 halaman

Dua Fitur Permudah Pengemudi

Fitur kontrol jelajah adaptif dan lane keeping assist merupakan dua fitur yang populer di mobil anyar, baik yang mewah maupun yang harganya terjangkau.

Cruise control berguna untuk menjaga jarak yang aman di jalan bebas hambatan. Fitur ini bisa mengurangi atau menambah kecepatan tanpa intervensi pengemudi.

Sementara itu, lane keeping assist membantu pengemudi menjaga setir kemudi di jalur yang benar. Dia akan memosisikan kembali mobil yang keluar jalur ke trek yang benar.

Kedua sistem ini memang membutuhkan pengemudi untuk fokus mengendalikan mobil. Setidaknya, meletakkan tangan mereka di setir kemudi.

2 dari 6 halaman

Terlalu Bergantung Juga Bikin Celaka

Namun, pengemudi tak selalu mengemudi dengan cara ini. Banyak kecelakaan yang terjadi baru-baru ini menunjukkan pengemudi terlalu bergantung kepada fitur-fitur canggih. Terus terang, pengemudi jadi malas ketika mengendarai mobil. Konsekuensinya pun tak selalu bisa dibalik.

Penelitian yang dilakukan AAA Foundation ini menunjukkan bahwa kedua sistem ini menggandakan situasi mengemudi yang subjektif. Survei tersebut dilakukan pada mobil Acura FDX, Ford Fusion, Honda Accord, Jeep Cherokee, dan Hyundai Sonata.

Sayangnya, tak dijelaskan apakah kecelakaan tersebut disebabkan oleh orang-orang yang bergantung kepada fitur cruise control dan lane keeping assist.

Studi tersebut juga menekankan bahwa produsen mobil perlu mencari cara untuk meningkatkan kesadaran pengemudi. Kajian ini juga menggarisbawahi bahwa teknologi keselamatan itu masih punya keterbatasan.

3 dari 6 halaman

Pakai Teknik Rem

Dream – Para pengemudi pemula sering kali berkeringat dingin saat akan melintasi jalan menanjak. Apalagi jika kondisi jalanan tengah macet parah. Rasanya ingin turun dari mobil dan meminta tolong orang lain untuk menggantikannya.

Ketika mengemudi di jalan menanjak, pengemudi memang harus memiliki kemampuan memindahkan kopling gas dengan tepat. Tak peas menginjak kopling, mesin mobil bisa mati. Yang parahnya, mobil bisa mundur dan menimpa kendaraaan lain.

Selain melatih kecakapan mengemudi, ada banyak hal yang harus kamu kuasai agar aman melintasi jalur menanjak.

 

© Dream

 

Berikut beberapa trik untuk mengemudikan mobil di jalan tanjakan, dikutip dari NTMC Polri, Minggu 10 November 2019. Pertama, kamu bisa mengemudikan mobik dengan menggunakan perseneling 2 dan 3 sesuai dengan kecepatan serta tingginya tanjakan yang akan ditempuh.

Kedua, jika kita diharuskan untuk berhenti, ada tiga cara yang dapat kita lakukan untuk berhenti di tanjakan. Kamu bisa menggunakan rem tangan, rem kaki, atau kombinasi keduanya.

4 dari 6 halaman

Pakai Teknik Rem

Teknik ini merupakan metode aman saat berhenti di tanjakan yang relatif tinggi serta dalam waktu yang lama. Caranya menginjak pedal rem kaki serta pedal kopling untuk menghentikan laju mobil, selanjutnya mengamankan keadaan mobil dengan mengangkat tuas rem tangan serta memindahkan perseneling ke gigi netral.

Jika ingin berjalan kembali, pindahkan perseneling ke gigi 1, tekan pedal gas, lepas kopling hingga mobil terasa sedikit bergetar, lalu lepas rem tangan perlahan. Jika sudah berjalan bantu dengan cara menginjak gas lebih dalam.

Mobil akan melaju perlahan tanpa mundur sedikitpun. Bila mobil masih mundur itu berarti kopling kurang diangkat atau kurang lepas serta pedal gas kurang diinjak.

5 dari 6 halaman

Teknik Rem Kaki

Menginjak pedal kopling serta pedal rem kaki untuk menghentikan laju mobil. Selanjutnya lepas pedal kopling sedikit hingga mobil bergetar, lalu lepaskan rem kaki secara perlahan lalu setelah mobil mulai berjalan sedikit, bantu dengan menginjak gas.

© MEN

Teknik ini bagus untuk tanjakan yang tidak terlalu tinggi serta untuk berhenti sebentar.

6 dari 6 halaman

Gunakan Teknik Kombinasi

Kamu juga bisa menggunakan teknik kombinasi atau setengah. Di sini kamu menggunakan gabungan gas dan kopling. Umumnya teknik ini digunakan untuk berhenti dalam waktu singkat dan tanjakan yang kurang tinggi.

Caranya, menghentikan laju kendaraan dengan menginjak pedal kopling serta menahan pedal gas sampai mobil keadaan berhenti. Jika ingin melanjutkan perjalanan, lepas angkat kopling perlahan, selanjutnya dibantu dengan menginjak pedal gas.

Teknik ini memang dapat memborokan bahan bakar serta cepat merusak kampas kopling, namun tidak ada salahnya jika ingin digunakan.

Dalam kombinasi antara kopling serta gas harus diatur atau disesuaikan antara kedalaman gas serta kopling. Semakin dalam gas maka penginjakan kopling akan semakin dalam juga.

Jika mesin terdengar meraung keras berarti kombinasinya belum imbang, hal ini dapat diatasi dengan cara mengurangi penekanan pada kopling atau mengurangi penekanan pada gas serta menambah penekanan pada kopling.

Beri Komentar