3 Aplikasi Android Berbahaya, Hapus Sekarang Juga!

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 15 Mei 2024 17:48

Tiga aplikasi populer ini dapat mencuri data pribadi pengguna Android.

1 dari 10 halaman

3 Aplikasi Android Berbahaya, Hapus Sekarang Juga!

© Aplikasi Android Berbahaya, Hapus Sekarang Juga! 2024 pexels

2 dari 10 halaman

© Aplikasi Android Berbahaya, Hapus Sekarang Juga! 2024 pexels

Dream - Para pengguna Android patut waspada. Sebab ada tiga aplikasi berbahaya yang perlu dihindari.

3 dari 10 halaman

Jika Sahabat Dream sudah menginstal salah satu dari tiga aplikasi ini, maka sebaiknya segera dihapus sebelum terlambat.

Aplikasi clone yang menyerang Android ini disebut bisa menguras saldo rekening.

Tiga aplikasi populer ini dapat mencuri data pribadi pengguna Android, sebagaimana disampaikan pakar keamanan siber ESET.

4 dari 10 halaman

© Aplikasi Android Berbahaya, Hapus Sekarang Juga! 2024 pexels

Terdapat open-sourse malware XploitSPY di dalamnya, sehingga keamanan data pribadi dan detailnya bisa dicuri dengan mudah.

5 dari 10 halaman

© Aplikasi Android Berbahaya, Hapus Sekarang Juga! 2024 pexels

Seperti dikutip dari Yahoo! News, tiga aplikasi Android berbahaya ini adalah Dink Messenger, Sim Info, dan Defcom.�

6 dari 10 halaman

Menurut ESET, ketiga aplikasi Android berbahaya ini merupakan bagian dari kampanye yang ditargetkan, yang dimulai pada November 2021 untuk mendistribusikan malware ke ponsel Android khususnya di India dan Pakistan.

Maka dari itu, para pengguna Android sebaiknya segera menghapus trio aplikasi berbahaya ini.

7 dari 10 halaman

Cara Hapus Aplikasi Android Berbahaya

Caranya mudah sekali, yaitu dengan membuka aplikasi Google Play Store, klik ikon Profil di kanan atas. Klik 'Kelola Aplikasi dan Perangkat'. Kemudian pilih nama aplikasi yang ingin dihapus. Lanjut 'Uninstal'.

8 dari 10 halaman

"Aplikasi yang mengandung XploitSPY dapat mengekstrak daftar kontak dan file, lokasi GPS perangkat, dan nama file yang tercantum dalam direktori tertentu terkait dengan kamera, unduhan, dan berbagai aplikasi perpesanan seperti Telegram dan WhatsApp,"

9 dari 10 halaman

Tak hanya itu, ungkap peneliti, malware ini juga menggunakan native library, yang sering digunakan dalam pengembangan aplikasi Android untuk meningkatkan kinerja dan mengakses fitur sistem.

Akan tetapi, dalam kasus ini, library digunakan untuk menyembunyikan informasi sensitif, seperti alamat C&C server, sehingga mempersulit alat keamanan untuk menganalisis aplikasi.

10 dari 10 halaman