Source: Shutterstock.com
Dream - Alternate day fasting merupakan pola makan yang dijalani dengan menentukan hari puasa dan tidak. Metode ini diyakini membuat tubuh lebih efektif membakar lemak untuk memperoleh energi daripada glukosa yang tersimpan dalam hati.
Selama ini manfaat berpuasa memang sudah banyak diketahui bisa membantu menyehatkan tubuh. Ada keyakinan puasa makan dan minum membantu mengeluarkan racun dalam tubuh yang berasal dari asupan makanan.
Untuk menjalani pola diet dengan alternate day fasting, ada beberapa metode yang dapat dijalani. Kamu hanya perlu menyesuaikannya dengan pola hidup dan metabolisme tubuh.
Dilansir dari Times of India, berikut beberapa jenis alternate day fasting dan kelebihan serta kekurangannya.
Every-other-day dieting
Diet ini dijalani dengan membatasi kalori yang dikonsumsi selama 4 hari berturut-turut dan membebaskan jumlah kalori pada 3 hari setelahnya.
Wanita hanya boleh mengonsumsi 500 kalori. Sedangkan pria hanya bisa mengonsumsi 600 kalori. Kamu juga bisa mengonsumsi minuman bebas kalori seperti air kelapa, infused water dan teh hijau.
Disarankan untuk mengonsumsi 50 gram protein dan sayuran bebas kalori seperti salad dengan ayam panggang agar kenyang lebih lama saat berpuasa.
Saat tidak berpuasa, kamu bisa mengonsumsi makanan maupun minuman apapun. Penelitian membuktikan bahwa orang yang menjalani diet ini bisa menurunkan 4,5-6 kilogram dalam 3 bulan.
Diet ini juga baik untuk mengontrol tekanan darah serta kadar insulin. Namun, penelitian JAMA Internal Medicine pada 2017 membuktikan bahwa 38 persen orang yang menjalani diet ini gagal dan berhenti. Sehingga, diet ini dinilai cukup sulit dijalani.
Cukup banyak yang menjalani diet ini. Kamu hanya perlu membatasi asupan kalori selama 2 hari dan bebas mengonsumsi apapun selama 5 hari.
Kamu juga bebas menentukan hari untuk berpuasa. Jumlah kalori yang bisa dikonsumsi saat berpuasa juga sama dengan every-other-day dieting.
Pastikan kamu mengonsumsi 50 gram protein setiap hari dan minum banyak air agar tidak dehidrasi. Disarankan untuk mengonsumsi banyak makanan di akhir hari dan menyantap makanan porsi kecil di sisa waktunya.
Batasi konsumsi makanan kurang sehat saat tidak berpuasa agar diet lebih efektif. Diet ini lebih ringan untuk dijalani dan cukup efektif dalam menurunkan berat badan.
Penelitian yang dipublikasikan British Journal of Nutrition pada 2018 membuktikan bahwa diet ini dapat membersihkan lemak dalam darah. Sehingga, dapat mencegah serangan jantung serta stroke.
Jika dijalankan dengan cara yang benar, kamu akan lebih nyaman dan terbiasa. Namun jika tidak, kamu akan mengalami dehidrasi dan merasa kurang berenergi.
Diet ini dipopulerkan melalui buku yang ditulis oleh Brad Pilon. Kamu perlu berpuasa selama 24 jam 1-2 kali seminggu. Jadi, kamu tidak bisa mengonsumsi apapun selama 1-2 hari.
Kamu bisa minum air atau mengonsumsi makanan maupun minuman tanpa kalori ketika berpuasa. Namun jika tidak berpuasa, kamu bisa mengonsumsi apapun.
Tapi, disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat. Diet eat-stop-eat akan lebih mudah dijalani dan hampir sama efektifnya dengan pola makan lain dalam menurunkan berat badan. Namun, kamu bisa mengalami dehidrasi jika tidak dijalankan dengan benar.
(Sumber: Times of India)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati