Source: Shutterstock.com
Dream - Miss V memiliki kondisi yang selalu lembap untuk menjaga kesehatannya. Kondisi miss V akan terbilang sehat selama tidak terjadi keputihan yang berwarna dan berbau kurang sedap.
Keluarnya cairan dari miss V dapat dipengaruhi oleh rangsangan serta hormon. Meski terbilang normal, namun basahnya miss V bisa menjadi tanda kesehatan yang buruk. Dilansir Sehatq.com, berikut penyebab basahnya miss V.
Cairan miss V
Hal ini sangat normal terjadi. Rata-rata tedapat 1-4 mililiter cairan miss V dalam sehari. Saat masa ovulasi, cairan ini dapat diproduksi lebih banyak sehingga miss V terasa lebih lembap.
Kelenjar Bartholin akan membuat miss V lebih lembap sebagai respons seksual agar lebih nyaman saat berhubungan. Miss V dapat terasa lembap hingga 1-2 jam setelah berhubungan.
Perubahan hormon
Peningkatan kadar hormon estrogen dapat memicu kelenjar Bartholin untuk memproduksi cairan miss V lebih banyak dan encer. Hal ini biasa terjadi ketika berada di masa subur.
Jika miss V mengeluarkan cairan dan terasa gatal, perih atau sensasi terbakar, mungkin kamu mengalami infeksi. Apalagi, jika terdapat cairan putih, abu-abu atau kuning yang berbau amis.
Beberapa jenis infeksi yang dapat dialami adalah jamur, vaginosis bakteri atau penyakit menular seksual lainnya.
Miss V berkeringat
Area miss V yang membesar akibat derasnya alirna darah bisa menyebabkan munculnya keringat saat awal bercinta. Hal ini juga terjadi ketika tubuhmu melihat hal sensual walaupun sedang tidak melakukan hubungan seksual atau terangsang.
(Sumber: Sehatq.com)
Advertisement