Dream - Terdengar tidak masuk akal, seorang ahli psikologis mempunya cara aneh menyembuhkan seorang penderita insomnia. Dia mengatakan cara terampuh agar orang yang sering mengalami sulit tidur di malam hari adalah dengan tetap terjaga.

Richard Wiseman, ahli psikologi itu mengatakan pengidap insomnia yang berusaha untuk tetap bangun akan mempercepat datangnya rasa kantuk.

"Cobalah sedikit membalikkan ilmu psikologi dan mencoba untuk tetap terbangun," ujar Wiseman dilansir Dream dari laman Yahoo News UK, Senin 4 Desember 2017.

Dengan mencoba untuk tetap terbangun, kata Wiseman, si penderita insomnia akan merasa nyaman dan pada akhirnya mudah tertidur.

Wiseman ternyata tidak sedag bercanda. Sarannya itu muncul dari hasil studi selama dua minggu terhadap para relawan dari University of Glasgow.

"Satu grup diminta untuk tetap terbangun selama mungkin, saat grup lainnya tidak menerima instruksi khusus. Mereka yang berusaha untuk tetap terbangun, justru tidak merasa cemas saat tiba di waktu tidurnya, hingga tertidur lebih cepat," jelas Wiseman.

Dari hasil studi itulah, menurut Wiseman, kunci mengatasi insomnia ialah berhenti merasa cemas ketika memasuki waktu tidur.

Sebuah pengkajian terkini turut menyatakan jika terapi mengurangi tidur sama efektifnya dengan penggunaan obat-obatan yang kerap digunakan pengidap insomnia untuk mengatasi permasalahan tidurnya.

Terapi tersebut tidaklah sekadar tetap terjaga, melainkan juga membantu pengidap insomnia untuk mengubah pola pikirnya dan kebiasannya.

Keberhasilan dari terapi tersebut adalah pengidap insomnia kini lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat tidur bukan hanya untuk terbangun menatap langit-langit, melainkan untuk segera pergi tidur.

"Dengan terapi ini, mereka dapat lupa akan hal-hal yang membuatnya kesal hingga tidak bisa tidur lebih dari 6 jam dan mengatasi berada di tengah tempat tidur hanya untuk terdiam menatap langit-langit kamar." tegas Michael Perlis, seorang psikologi dari University of Pennsylvania.

Jadi jika Sahabat Dream mengidap insomnia, coba saja praktikkan saran psikologis ini? Siapa tahu berhasil.

(Sumber: Yahoo News UK)