Dream - Sebagian dari kita mungkin beranggapan kondisi lebih baik setelah puncak pandemi yang telah berlalu sekitar setahun yang lalu. Nyatanya kesejahteraan psikologis saat ini justru dinilai para ilmuwan lebih buruk.

Temuan ini diperoleh dari sebuah survei Life Works tentang kesehatan mental pegawai di Inggris yang justru menurun setelah lockdown Covid-19 fase pertama lalu.

Dari survei 2.000 responden terungkap 35 persen di antaranya memiliki risiko kesehatan mental yang tinggi. Sedangkan 40 persen lainnya memiliki risiko sedang.

Pada April 2020, skor rata-rata untuk kesejahteraan psikologis secara umum berada di angka 73,4. Namun pada Juni 2022 menurun menjadi 72,1. Titik terendah terjadi pada lockdown ketiga dan terakhir pada 2021 di level 69,2.

Hasil temuan ini menegaskan jika banyak masyarakat merasa kondisinya lebih buruk saat ini dibandingkan gelombang pertama Covid-19.

Meski sudah banyak negara yang membuka diri dan mengurangi kebijakan lockdown, namun dua tahun kondisi serba terbatas membuat banyak orang Inggris merasa lebih lelah dari sebelumnya.

Dengan kondisi tersebut, psikolog Dr Meg Arrol mengutip laman metro.co.uk menyatakan seseorang yang merasa kewalahan ketika harus menyelesaikan banyak urusan adalah hal yang wajar. Namun patut disadari jika kesibukan tersebut akan memengaruhi kondisi psikologis seperti depresi atau kecemasan akut.

Seringkali, orang yang mengalami kecemasan yang berfungsi tinggi akan mengatakan bahwa mereka sangat sibuk sepanjang waktu, tetapi pada dasarnya itu adalah jenis gangguan yang jauh dari perasaan gugup, stres, dan kecemasan itu," kata Dr Meg.

Beri Waktu Tenang untuk Diri Sendiri 

Menurut Dr Meg, ada beberapa kiat yang bisa dilakukan agar membuat diri merasa lebih baik. Mulainya dengan menjadwalkan waktu untuk fokus pada kesehatan mental diri sendiri.

Sahabat Dream harus menjadwalkan waktu untuk benar-benar fokus pada perasaan dalam diri sendiri. 'Jadi pikirkan tentang apa yang bermanfaat bagi kesehatan mental Anda - apakah itu olahraga, meditasi, yoga atau hanya memeriksa diri sendiri - dan benar-benar menjadwalkannya," ujarnya.

Kamu juga bisa meluangkan waktu dengan membuat jurnal di pagi hari atau malam hari sebelum tidur.

Jangan Lupa `Bermain`

Langkah selanjutnya adala meluangkan waktu untuk bermain agar terbebas dari `rasa bersalah`. Psikoterapis Mariana Bodiu menjelaskan jika bermain di sini adalah waktu di mana kamu membiarkan diri melakukan apa pun yang disuka.

'Yang penting di sini adalah menghilangkan perasaan bersalah, karena tidak peduli seberapa kecil tugas atau aktivitas yang terlihat, tidak pernah membuang waktu jika itu membuat kamu merasa baik dan jika itu yang ingin kamu lakukan pada saat itu.'

Aktivitas bermain bisa berupa menggambar, melukis, menari, berjalan-jalan, berolahraga, membaca buku, menonton pertunjukan, atau berbagai aktivitas lain yang membuat kamu lebih bahagia.

Cari dan Manfaatkan Waktu Senggang 

Jika merasa pekerjaan membuat kamu merasa tak pernah memiliki waktu yang cukup, cobalah untuk menemukannya. Manfaatkan waktu sengang ntuk sekadar mengistirahatkan mental.

Alih-alih bermain ponsel atau memeriksa email kantor, cobalah untuk memanfaatkan waktu luang dengan aktivitas yang ingin kamu lakukan.

Hal penting lain yang tak boleh dilupakan adalah kembali terhubung dengan alam dan lingkungan sekitar.

Jadi ketika kamu merasa stres atau kewalahan, keluarlah selama beberapa menit dan nikmati elemen alam yang diinginkan, apakah sekadar melihat pohon di halaman, sedikit sinar matahari di wajah, atau mendengar kicau burung. Pergilah sesaat untuk membuat hatimu lebih tenang dan nyaman.

(Sah, Sumber: Metro.co.uk)