© MEN
Dream - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Kedutaan Belanda di Indonesia, menyelenggarakan program Hackathon Digital Humanities “ Kolaborasi Lintas Entitas untuk Penyajian Data Publik”.
Program tersebut merupakan rangkaian kegiatan webinar, pelatihan dan kompetisi untuk merancang dan membuat purwarupa (prototype) penyajian data humaniora secara digital.
Tujuan acara tersebut, mendorong kolaborasi antar media, organisasi masyarakat sipil, dan kampus untuk menyediakan data dan informasi publik di bidang humaniora.
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut mengatakan, kolaborasi dengan berbagai kalangan, termasuk NGO dan dunia akademik menjadi cara terbaik bagi dunia media menemukan data, meramu, dan menyajikannya kepada publik.
“ Hackathon Digital Humanities mudah-mudahan memberi bobot kualitas ke bagi dunia jurnalisme kita, yang belakangan ini banyak dikeluhkan banyak orang,” kata Wenseslaus Manggut di Jakarta, Senin 16 November 2020.
Digital Humanities membawa peran jurnalisme terkini di era digital dengan memfasilitasi kolaborasi sosial, melalui inovasi teknologi yang sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti keragaman dan pluralitas.
Hal Ini sekaligus mendorong konsep jurnalisme yang tidak hanya peduli pada fakta dan angka, tetapi juga cerita di baliknya.
Dalam pidato pembukaannya, Wakil Duta Besar Belanda di Indonesia Ardi Stoios-Braken mengatakan, platform digital humanities membuka pintu keterbukaan informasi dan hak atas informasi yang berimbang.
“ Platform ini tidak hanya memberi manfaat bagi publik yang menjadi lebih bisa mengakses data secara mudah, tapi juga dapat mendukung proses pengambilan keputusan dengan menyediakan data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan, dan dalam format yang mudah dibaca dan dipahami,” kata Ardi Stoios-Braken menambahkan.
AMSI dan Kedutaan Belanda berharap melalui proyek digital humanities dapat menghubungkan berbagai praktisi data dan informasi, serta menciptakan lingkungan kolaboratif diantaranya dalam menyajikan data humaniora agar tersedia untuk umum.
Proyek ini sekaligus menjembatani para pemilik data seperti organisasi nirlaba, praktisi analis data seperti kalangan kampus dan mahasiswa, serta outlet penyaji data seperti media online.
Kompetisi perdana ini diikuti 33 tim (95 orang) dari unsur media, NGO, kampus hingga lembaga pemerintah.
Peserta berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Timur, hingga Sulawesi Tenggara.
Peserta nantinya akan mengikuti workshop pembekalan, online coaching dan pitching ide pada 16 November-5 Desember 2020. Prototype peserta dapat dilihat pada 8 Desember 2020 di https://independen.id/hackathon.
Sedangkan pengumuman pemenang akan diselenggarakan saat World Press Freedom Conference, yang tahun ini diselenggarakan Pemerintah Belanda.
AMSI dan Kedutaan Belanda akan menyelenggarakan Webinar #3 Digital Humanities sebagai side event World Press Freedom Conference pada 10 Desember 2020 sekaligus mengumumkan 5 tim terpilih sebagai pemenang.
Lima pemenang akan mendapatkan grant total Rp25juta dan pendampingan khusus dari ahli untuk pengembangan prototype.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib