Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream – Sipilis adalah salah satu penyakit menular akibat infeksi bakteri Treponema Pallidium. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja baik pria maupun wanita. Bahkan yang mengkhawatirkan dapat menular dari ibu hamil ke janin di kandungannya atau saat persalinan.
Penularan sipilis dapat melalui kontak langsung seperti saat berhubungan seksual baik secara vaginal, oral maupun anal.
Fase sipilis juga dapat bertambah jika tidak segera diobati. Fase sipilis terbagi menjadi empat fase yaitu, fase primer, fase sekunder, fase laten, dan fase tersier.
Penularan sipilis biasanya terjadi pada fase primer dan sekunder. Sehingga upaya pencegahannya pun harus dilakukan secepat mungkin. Agar tidak meningkat ke fase berikutnya.
Berikut gejala sipilis pada wanita di setiap fasenya.
Pada fase primer, akan ditandai dengan munculnya luka-luka pada kulit. Luka ini dapat menyerupai sariawan, berbetntuk bulat dengan ukuran yang kecil. Serta tidak terasa sakit. Biasanya luka ini akan muncul 10-90 hari setelah terpapar bakteri.
Luka-luka ini muncul diarea seperti:
Pada fase primer ini, jika tidak segera diobati, maka akan dapat ditularkan pada orang lain. Dan yang lebih berbahaya adalah akan masuk pada fase berikutnya yaitu fase sekunder.
Fase sekudender ditandai dengan meluasnya infeksi ke organ yang lain. Gejala yang muncul seperti:
Pada fase sekunder, sipilis dapat menular melalui kontak dari vagina, rongga mulut, atau anus. Jika tidak segera diobati akan dapat masuk ketahap berikutnya yaitu fase laten.
Fase laten atau disebut fase inaktif. Pada fase ini penderita sipilis tidak merasakan gejala apapun. Meskipun bakteri penyebab sipilis masih berada dalam tubuh penderita.
Pada fase laten, sipilis wanita tidak bisa menular. Namun dalam beberapa kasus, fase sekunder dapat muncul kembali. Sehingga dapat terjadi penularan.
Dan jika tidak diobati, dapat berlanjut ke tahap berikutnya yaitu fase tersier.
Fase tersier dapat menyebabkan rusaknya organ vital akibat infeksi sipilis. Seperti merusak otak, hati, jantung, saraf, mata, hingga pembuluh darah.
Sipilis pada fase tersier dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan lainnya seperti:
Fase tersier jarang terjadi. Jika memang sudah dilakukan pengobatan sejak fase primer hingga laten.
Pengobatan infeksi sipilis biasanya akan diberikan obat antiobiotik penisilin oleh dokter. Obat ini dinilai dapat menyembuhkan sipilis pada semua fase.
Penisilin juga aman diberikan pada ibu hamil. Karena tidak membahayakan janin. Penilisin biasanya diberikan dengan cara disuntikkan langsung.
Pengobatan dengan penisilin dapat menghilangkan bakteri penyebab sipilis. Namun tidak dapat membantu mengembalikan fungsi organ tubuh yang sudah rusak.
(Sumber: sehatq.com)
Advertisement
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
5 Sumber Penghasilan Amanda Manopo yang Menikah di Hotel Mewah