Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Sistem kekebalan tubuh atau imunitas memegang peranan penting saat tubuh terserang kuman. Mereka yang tertular Covid-19, diharuskan menjaga vitalitas tubuh dengan mengonsumsi vitamin dan makan makanan kaya gizi.
Keduanya akan akan sangat membantu kerja imunitas. Saat sistem imun bekerja optimal, gejala yang muncul cenderung ringan dan sedang. Pemulihan pun bisa lebih cepat. Saat imunitas menurun, gejala ringan bisa menjadi berat.
Apa yang dimakan dan diminum berperan besar pada sistem kekebalan tubuh. Pada gilirannya, akan menentukan seberapa cepat pasien dapat pulih total. WHO juga memberikan rekomendasi asupan, yang sebaiknya dikonsumsi para pasien Covid-19 demi mempercepat pemulihan. Yuk simak.
Kalori
Tubuh kehabisan energi karena 'diserang' virus. Untuk itu butuh asupan makanan padat kalori demi menormalkan lagi tingkat energi. Konsumsin nasi, kentang, roti, pasta, biji-bijian dan sereal dalam makanan. Hindari gorengan dan makanan cepat saji.
Protein
Asupan protein sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan. Makan lebih banyak menu kaya protein dengan takaran 75-100g setiap hari. Tambahkan biji-bijian, lentil, kacang polong, produk susu, atau kedelai. Telur, ikan, daging, ayam juga penting untuk memenuhi kebutuhan protein.
© MEN
Buah dan sayur
Buah-buahan dan sayuran segar merupakan sumber serat makanan, folat, vitamin, mineral dan antioksidan. Sertakan semuanya dalam asupan harian. Mulai dari apel, jeruk pisang, labu dan sayuran berdaun hijau dalam makanan. Keduanya sangat kaya akan vitaman yang sangat dibutuhkan untuk menjaga level imunitas.
Penguat kekebalan
Konsumsi juga minuman kaya rempah karena memiliki kualitas peningkat kekebalan yang luar biasa. Mengandung fitokimia dan senyawa bioaktif. Seperti jahe, kunyit, sereh, kayu manis, atau di Indonesia diolah menjadi jamu.
© Shutterstock
Makan dalam porsi besar mungkin sulit selama fase awal pemulihan dari infeksi COVID-19, jadi ambillah makanan yang lebih kecil tetapi lebih sering. Banyak pasien mengalami kesulitan menelan selama masa pemulihan, jadi cobalah membuat menu makanan yang lunak.
Bisa berupa nasi tim, bubur, mashed potato atau menu lain yang mudah ditelan. Pastikan kebutuhan kalori, protein dan vitamin tercukupi dengan baik setiap harinya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Mereka yang terjangkit virus Covid-19 harus segera melakukan isolasi dan menjalankan protokol kesehatan ketat. Bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu, dianjurkan untuk menjalani perawatan di rumah sakit atau area isolasi yang dianjurkan petugas Satgas Covid-19 setempat.
Tak hanya itu, pasien Covid-19 juga harus menjalani wawancara soal kontak dan lokasi mana saja yang didatangi sebelum dinyatakan positif Covid-19. Proses wawancara ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang merupakan contact tracing atau penelusuran kontak.
© MEN
Apa itu Contact Tracing?
Dikutip dari corona.jakarta.go.id, menurut Journal Healthcare Management Science, contact tracing (pelacakan kontak) merupakan kunci untuk memperlambat atau bahkan menghentikan penyebaran penyakit menular.
Hal ini tentu juga berlaku untuk penyakit Covid-19. Contact tracing adalah usaha tenaga kesehatan untuk mencari tahu siapa saja orang yang melakukan kontak dengan pasien yang terkena penyakit menular, untuk menghentikan persebaran lebih luas.
Dalam kasus Covid-19, penularan virus terjadi melalui droplet, yaitu percikan liur yang keluar ketika seseorang berbicara, batuk, atau bersin. Penularan dapat terjadi apabila seseorang yang positif Covid-19 bertatap muka dengan orang lain dalam jarak kurang dari dua meter selama sekitar 15 menit.
© (Herman Zakharia/Liputan6.com)
Maka, untuk melakukan penelusuran kontak dari kasus positif Covid-19, pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19 akan diajukan beberapa pertanyaan terkait pergi ke tempat mana saja selama 14 hari terakhir dan bertemu siapa saja. Hal ini karena orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien dapat tertular dan menularkan kepada orang lain yang lebih luas.
Untuk memperlambat dan menghentikan persebaran virus, orang-orang yang diketahui kontak dekat dengan pasien akan dihubungi, kemudian diinformasikan terkait kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Orang yang kontak erat dengan pasien akan diminta untuk waspada, memerhatikan gejala dan memeriksakan diri apakah dirinya ikut terinfeksi atau tidak, juga melakukan isolasi agar penyebaran virus tidak meluas.
© (Herman Zakharia/Liputan6.com)
Dengan melakukan pelacakan kontak fisik (contact tracing), dinas Kesehatan setempat dapat mengetahui siapa saja yang berkontak erat dengan pasien positif, daerah-daerah mana yang warganya banyak terkena Covid-19, serta mengetahui klaster-klaster tempat penyebaran Covid-19.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
8 Potret Lucinta Luna Sebelum Kenal Oplas, Beda Bak Bumi dan Langit, Dulu Macho Banget!
Fakta Menarik Valencia Tanoesoedibjo Dilamar Atlet Bulu Tangkis Kevin Sanjaya
Rambut Putranya yang Masih 1 SD Dipotong Asal oleh Guru, Curhatan Ibu Viral
Potret Santi, Petani Jamur di Tasikmalaya, Parasnya Bak Bidadari Turun Ke Bumi!
Adu Perbandingan Rumah Jaja Miharja VS Jhonny Iskandar, Punya Siapa Paling Unik?
Niat Qadha Sholat Fardhu, Hukum dan Tata Cara: Apakah Wanita Haid Wajib Melakukannya?
Ingat Penyanyi Lagu `Alay Anak Layangan` yang Hits di Tahun 2000-an? Begini Nasibnya Sekarang