Foto: Shutterstock
Dream - Puasa memang mengandung manfaat besar bagi kesehatan, namun tidak semua orang dapat melaksanakannya secara sembarangan. Terutama bagi pasien penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2).
Pasien DMT2 biasanya selalu mengandalkan obat pengontrol gula, seperti insulin. Hal ini dapat memicu hipoglikemia, gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula berada di bawah 70 mg/dL.
Riset Epidemiology of Diabetes and Ramadhan mengungkapkan bahwa risiko hipoglikemia pada pasien DMT2 meningkat hingga 7,5 kali lipat sepanjang bulan Ramadan.
" Gula merupakan makanan penting bagi otak. Kekurangan gula bisa menyebabkan lemas, lesu, kejang hingga koma dan kematian. Makin rendah gula darah, semakin tinggi pula risiko kematian," tutur Ketut Suastika, Dokter Speialis Endokrinologi di acara diskusi media MSD, Jakarta, akhir pekan lalu.

Pasien DMT2 sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu. Obat golongan SU dan insulin tidak dianjurkan dipakai di bulan puasa. Sebaiknya, gunakan obat gologan netral seperti metformin, DPP4i dan GLP1 agnonist.
" Jika terpaksa memakai insulin, kurangi dosis pemakaian sesuai anjuran dokter. Pakailah obat dua kali sehari, ketika buka puasa dan malam hari sebelum tidur," ujarnya.
Hindari pemakaian insulin di pagi hari. Sebab, kamu membutuhkan gula sebagai sumber energi dalam beraktivitas.

Jika sudah muncul gejala seperti lesu, keringat dingin dan tremor, segera periksa gula darah dan konsultasikan dengan dokter. (ism)
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?

Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Ini Pentingnya Pilih Air Minum Berkualitas

Kabar Gembira! Kemhub Gelar Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Baru 2025/2026