Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Bagi pasangan suami istri (pasutri), berhubungan seks merupakan sebuah kebutuhan untuk kebahagian masing-masing.
Namun ada kalanya hubungan pasutri tidak dilakukan karena adanya resiko berbahaya yang dapat terjadi.
Kita sering mendengar nasihat agar tidak menyentuh istri saat sedang menstruasi atau datang bulan. Ternyata ada alasan medis di balik larangan tersebut.
Berhubungan badan ketika sedang datang bulan ternyata memiliki banyak risiko baik bagi diri sendiri maupun pasangan.
Alasan utama yang membuat berhubungan seks saat menstruasi tidak dianjurkan yaitu karena kebersihan. Tentu saja ajaran agama sudah melarang hal tersebut.
Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. OG-KFER, M.Sc, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrin dan Reproduksi RS Pondok Indah menjelaskan berhubungan badan saat istri menstruasi akan membuat darah yang keluar kembali masuk.
Jika hal tersebut terjadi, istri akan berisiko mengalami endometriosis atau kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim.
Risiko lain yang bisa muncul adalah terjadi transmisi kuman.
“ Pembuluh darah rahim saat mens kan sedang terbuka, jadi kalau ada transmisi kuman, maka kuman dapat masuk ke dalam aliran darah. Risiko infeksinya sangat tinggi,” ujar Dr. Kanadi.
Meski tak disarankan, ada cara jika memang hasrat berhubungan pasangan suami istri sangat tinggi. Bukan dengan memakai kondom, pasangan bisa menggunakan alat kontrasepsi Cervical Cup.
“ Dia seperti helm, ditaro di mulut rahim. Maka darah haid akan tertampung di situ, sehingga lelaki bisa melakukan hubungan dengan nyaman tanpa belepotan darah. Itu mungkin bisa dilakukan,” tutur Dr. Kanadi.
Pengunaan kondom hany akan menyebabkan meningkatnya risiko terjadi retrogede menstruation, dimana kondisi aliran darah mens yang berbalik arah ke dalam perut sehingga bisa memicu endometriosis.
(Laporan: Cindy Azari)
Dream - Berhubungan intim termasuk salah satu kebutuhan biologis bagi manusia yang telah menikah. Aktivitas ini tentu saja menyehatkan. Hal ini tak lepas dari efek penghilang stres, mendekatkan emosi pasangan serta membakar kalori.
Sebagian besar pasangan, memilih waktu malam untuk berhubungan. Terutama menjelang tidur. Sayangnya menurut studi yang ditulis di Frontiers in Psychology, bercinta di atas pukul 21.000, kurang tepat.
" Berhubungan intim menjelang waktu tidur malam tidak buruk, hanya saja kebanyakan orang sudah mengalami kelelahan," kata Michael Breus, PhD., penulis buku The Power of When, dikutip dari Reader Digest.
Ketika tubuh sudah lelah dan ingin tidur, ada kemungkinan pasangan tidak punya energi lagi untuk berhubungan intim. Namun, semua itu tergantung pada mental dan fisik masing-masing pasangan. Ada kalanya hubungan intim di waktu malam malah membuat pasangan tidak bisa tidur.
Sebaliknya, ada juga pasangan sengaja berhubungan intim di waktu malam karena dianggap sebagai cara untuk relaksasi dan peredam ketegangan.
" Bagi mayoritas orang, hubungan intim pada malam hari adalah sebuah relaksasi dan cara meredam ketegangan. Dengan begitu mereka akan mengantuk dan mudah tidur," jelas Lisa Thomas, terapis seks dan keluarga.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah