Berhubungan Intim dalam Air Tak Dianjurkan, Dokter Ingatkan Bahayanya

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 8 November 2022 16:13
Berhubungan Intim dalam Air Tak Dianjurkan, Dokter Ingatkan Bahayanya
Penasaran apa saja bahaya yang mengincar?

Dream - Bagi pasangan suami istri, mungkin ingin mencari sensasi baru untuk membuat hubungan jadi lebih intim. Salah satunya berhubungan di dalam air, seperti dalam bathtub atau kolam privat.

Rupanya, hal tersebut sangat tak dianjurkan karena bisa membahayakan kesehatan organ reproduksi. Hal ini dibahas detail oleh dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) dan dr. Aldika Akbar, spesialis obstetri dan ginekologi di akun Instagram mereka.

" Berhubungan seksual di dalam air memberikan sensasi dan tantangan tersendiri. Bath tub, pemandian air hangat, kolam renang, laut atau alam terbuka lainnya adalah contoh lokasi yang mungkin menawarkan aktivitas seksual yang lebih menyenangkan yang mungkin tidak dirasakan saat di luar air. Namun waspada terhadap risiko yang dapat terjadi seperti infeksi termasuk infeksi menular seksual (IMS)," ungkap mereka.

Fakta lain yang harus diketahui adalah air bisa " menghilangkan" pelumas alami atau lubrikasi di area intim wanita. Beberapa orang berpikir bahwa air bisa menjadi pengganti pelumas alami atau lubrikasi vagina sehingga banyak yang mempersingkat durasi foreplay atau melakukan penetrasi menggunakan tambahan lubrikan.

1 dari 5 halaman

" Padahal air tersebut dapat mengikis pelumas alami vagina sehingga akan terasa nyeri saat dipenetrasi. Luka lecet dan tingkat keasaman (pH) air yang lebih rendah atau tinggi daripada pH alami vagina akan mengundang kuman patogan, termasuk IMS apalagi melakukannya tanpa kondom," pesannya.

Beda jenis air maka berbeda pula kandungannya. Misalnya, air dalam bathub mengandung kuman dari pipa saluran bawah tanah, lalu air kolam renang mengandung klorin dan kaporit, yang sangat berbahaya bagi organ intim.

Kandungan di dalam air tersebut dapat menggangu keseimbangan alami pH vagina sehingga mengundang kuman patogen untuk hidup dan menyebabkan iritasi di dalam rongga vagina, bahkan juga berisiko kepada penis. Untuk itu, sebaiknya hindari berhubungan intim dalam air demi kesehatan bersama.

Sumber: dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) dan dr. Aldika Akbar.

2 dari 5 halaman

Makanan Pedas Bisa Perparah Nyeri Haid, Dokter Ungkap Alasannya

Dream - Pengalaman orang berbeda-beda saat haid. Ada yang merasakan kram perut dan ada juga yang tidak merasakan apapun saat datang bulan. Kondisi tubuh saat haid bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah makanan yang dikonsumsi.

Makanan bisa mempengaruhi pencernaan, kelancaran peredaran darah, serta kondisi seluruh tubuh. Sehingga, kamu harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi saat haid.

Salah satu makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat haid adalah hidangan dengan rasa pedas. Menurut Dokter sekaligus Content Creator dengan jumlah pengikut 3,7 juta di TikTok, Kevin Mak, makanan pedas bisa membuat perut kembung saat haid.

Makan Makanan Pedas

Foto: Shutterstock

Kondisi perut yang kembung akan membuat nyeri haid semakin parah. Kamu pun akan merasa tidak nyaman jika mengalaminya saat haid.

Jika ingin mengonsumsi makanan pedas, Kevin menganjurkan untuk makan di hari keempat atau kelima dalam siklus haid agar nyeri perut maupun rasa kembung tidak terlalu berat. Jadi, kamu pun tetap nyaman selama beraktivitas.

3 dari 5 halaman

@drkevinmak Reply to @otwjadimaba Kalau kamu tim makan pedes ga nih saat haid? #serunyabelajar #infokesehatan #edukasi #haid ♬ original sound - dordal

 

4 dari 5 halaman

Timun Diklaim Bisa Sebabkan Keputihan? Ini Faktanya

Dream - Keputihan seringkali mengganggu kenyamanan wanita karena membuat miss V terasa lembap. Terutama, ketika kamu menggunakan pakaian dalam yang lebih ketat dan tidak bisa segera menggantinya.

Meski begitu, keputihan merupakan hal yang normal jika tidak mengeluarkan bau, warna, terasa gatal, atau terlalu berlendir. Biasanya, hal tersebut sering terjadi menjelang haid atau sedang hamil.

Penuhi Asupan Serat Setiap Hari Bisa Menghindari Penyakit Metabolik

Cairan keputihan juga bisa bertambah banyak setelah aktif secara seksual atau menggunakan alat kontrasepsi. Namun ketika keputihan yang terjadi terasa gatal, berbau, berwarna, atau sangat lengket, mungkin disebabkan ileh menopause, bakterial vaginosis, infeksi jamur, atau kondisi tertentu. Pada beberapa kasus, penderita kanker serviks dan miss V juga bisa menyebabkan keputihan dalam jumlah banyak.

Timun Diklaim Bisa Sebabkan Keputihan

Timun© © Pexels

Foto: Pexels

Selain kondisi tersebut, beberapa makanan diklaim dapat menyebabkan keputihan, seperti timun. Beberapa orang yang berhenti mengonsumsinya untuk mencegah keputihan.

Padahal dilansir Hello Sehat, timun tidak dapat menyebabkan keputihan dan justru membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Mulai dari kandungan serat, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin A, B, C, hingga K.

Bahkan, timun juga mampu meningkatkan kesehatan pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol. Maka dari itu, kamu tidak perlu menghindari makanan tertentu untuk mencegah keputihan.

5 dari 5 halaman

Makanan yang Bisa Mengganggu Kesehatan Miss V

Dilansir dari Northside Hospital, sejumlah makanan hanya bisa mengganggu kesehatan miss V tanpa benar-benar menyebabkan keputihan. Berikut makanan yang bisa mengganggu kesehatan miss V.

1. Makanan Manis: Makanan manis bisa memicu infeksi pada miss V. Oleh karena itu, kamu harus mengontrol jumlah makanan manis yang ingin dikonsumsi.
2. Bawang: Tidak hanya pada ketiak, bawang juga bisa menyebabkan miss V berbau.
3. Gorengan: Gorengan tidak hanya dapat mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan. Makanan yang digoreng bisa mengganggu keseimbangan bakteri miss V serta memicu bakterial vaginosis.
4. Kopi: Meski harum ketika diminum, namun ternyata kopi bisa membuat miss V berbau serta memicu infeksi jamur.
5. Keju: Mengonsumsi keju bisa mengganggu keseimbangan bakteri pada miss V dan menyebabkan infeksi jamur.

Kesehatan Mental Kita Ternyata Lebih Buruk Daripada Saat Puncak Pandemi, Begini Kiat Menyiasatinya