Busi Berperan Penting Dalam Pembakaran BBM Di Sepeda Motor. (foto: Shutterstock)
Dream – Berukuran kecil dibandingkan komponen lainnya, busi memegang peran vital untuk kendaraan bermotor. Jangan berharap motor dan mobil kamu akan jalan ketika busi ini sedang ngadat atau soak.
Untuk sebuah sepeda motor, fungsi busi adalah membakar campuran udara atau bahan bakar serta membantu untuk melepas panas dari ruang pembakaran.
Melihat peran busi yang sangat penting tersebut, para pengendara motor perlu memilih busi yang asli dan berkualitas agar memberikan kinerja maksimal pada sepeda motor.
“ Pemillihan serta penggunaan busi yang tepat dan sesuai standard, dapat memaksimalkan pembakaran di dalam ruang bakar,” kata Manager Public Relations, YRA, & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg, Antonius Widiantoro, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis Yamaha, Rabu 30 Juni 2021.
Dengan busi yang berkinerja baik, performa mesin akan meningkat dan penggunaan bahan bakar dalam berkendara bisa optimal
Lalu, bagaimana caranya memilih busi?
1. Ukuran Busi
Pastikan ukuran busi terutama diameter ulir, panjang ulir dan jangkauan insulator sesuai dengan spesifikasi mesin. Jika tidak sesuai, kemungkinan busi akan longgar, overheat, terkena endapan karbon sehingga pengapian tidak sempurna, dan bahkan bisa merusak piston.
2. Penampilan Fisik Busi
Pastikan busi yang dipakai dalam kondisi prima dengan memperhatikan beberapa ciri fisik berikut :
- gasket (ring) sangat sulit dilepas
- shell lebih mengkilap karena melalui proses chromium plating Cr3
- ulir terminal nut lebih halus dan rapi
- konstribusi ujung elektroda, gap, dan penyambungan di busi sangat rapi.
3. Angka Panas Busi
Pastikan angka panas busi yang tepat dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan. Kalau angka panas busi yang dipakai terlalu besar atau busi terlalu dingin, ini akan membuat pengendapan karbon di busi.
Kalau angka yang dipakai terlalu kecil atau busi terlalu panas, dia akan overheat dan berujung kepada gagal pengapian.
Angka panas busi akan tertera pada model busi, contohnya pada busi NGK Iridium motor Yamaha dengan kode CR8. C itu merupakan kode ulir 10mm, R artinya busi resistor, dan 8 adalah angka tingkat panas busi.
Semakin tinggi angka busi (7,8,9) maka termasuk golongan busi dingin. Sebaliknya, jika semakin rendah angkanya (di bawah 6), ini termasuk golongan busi panas.
Busi dingin memiliki insulator pendek yang cepat melepas panas, cocok digunakan pada motor dengan performa tinggi, seperti motor balap. Busi panas lebih cepat panas dan lebih lambat dalam melepaskan panas, sehingga cocok digunakan untuk motor sehari-hari.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta