Bolehkah Mobil Matik Diderek? (Foto: Shutterstock)
Dream – Sahabat Dream yang memiliki mobil bertransmisi otomatis pasti pernah mendengar larangan tak menggunakan jasa derek saat kendaraan mogok di jalan.
Namun larangan tersebut tak sepenuhnya tepat. Mobil kamu sebetulnya masih bisa diderek asal memperhatikan sejumlah persyaratan ketat.
Penggunaan mobil bertransmisi otomatis saat ini memang semakin berkembang. Terlebih di kota besar. Cukup menginjak gas dan rem, pengendara bisa melalui jalanan macet dengan lebih tenang.
Tak ada lagi istilah kaki pegal karena harus menahan pedal kopling di kendaraan matic.
Mempunyai mobil matic di kota metropolitas memang menyenangkan. Tapi kamu harus bersiap saat kendaraan mogok di tengah perjalanan.
Banyak masyarakat menyarankan untuk tidak menderek mobil matic saat mogok. Banyak orang berpendapat mobil yang diderek akan rusak, apalagi mobil matik.
Benarkah demikian?
Kepala Bengkel Auto2000 Kebayoran Lama, Rocky Yonathan, menjelaskan mobil matic sejatinya harus menghindari diderek saat mogok karena akan merusak komponen transmisi.
Secara spesifik Rocky mengatakan mobil matic tak boleh diderek dengan kecepatan lebih dari 20 kilometer per jam.
" Akan merusak sistem mekanis matiknya," kata Rocky kepada Liputan6.com di Jakarta, dikutip Dream, Kamis 17 Oktober 2019.
Menurut dia, sistem mekanis untuk transmisi matik memang lebih kompleks daripada manual. Saat mobil matik diderek paksa, sistem transmisi akan rusak.
Alternatif sousinya adalah dengan menggendong mobil matik saat diderek. Usahakan ban mobil tidak menyentuh tanah.
Sebelum memesan mobil derek, pastikan dahulu kamu mengenal dua jenis mobil matik, yaitu penggerak depan dan belakang. Mobil berpenggerak belakang seperti Toyota Rush dan Fortuner bisa digendong.
“ Untuk penggerak depan seperti Toyota Yaris, Sienta, dan Alphard bisa digantung dan ban belakang menyentuh tanah,” kata dia.
Sementara itu, untuk mobil bertransmisi manual memang tidak ada masalah jika harus diderek. " Kalau manual tidak masalah, yang harus diperhatikan agar tidak salah prosedur ini mobil matik," kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/Arief Aszhari)
Dream – Tak sedikit orang menganggap perawatan mobil bertransmisi matik lebih sulit dibandingkan manual. Hal ini ada benarnya karena saat salah satu komponen rusak bisa merembet ke komponen yang lain.
Dikutip dari Suzuki, Selasa 23 Juli 2019, pengendara mobil matik harus mengetahui ada lima hal yang tak boleh dilakukan di mobil bertransmisi otomatis. Hal pertama adalah tidak memindahkan transmisi di posisi netral di jalan menurun.

Kebiasaan ini biasanya dilakukan pemilik mobil transmisi matik karena berpikir melintasi turunan tanpa memasukkan gigi transmisi akan menghemat bahan bakar. Nyatanya, anggapan itu keliru dan bisa berakibat transmisi jebol jika terus dilakukan.
Desain mesin mobil saat ini sudah bisa menyesuaikan diri dalam mengatur konsumsi bahan bakar. Hal ini berlaku jika pengendara tetap memasukkan gigi di jalan menurun.
Hal yang tak boleh dilakukan kedua adalah mengganti gigi saat mobil dalam posisi diam. Sebelum mengganti posisi gigi, pastikan kendaraan sudah dalam posisi diam.
Misalnya, kamu harus memastikan mobil berhenti sebelum memundurkan mobil dari posisi “ D” ke “ R”. Begitu pula sebaliknya.
Ini berarti kamu harus memakai rem untuk berhenti, bukan malah berhenti karena ada perubahan transmisi.
Ingat, transmisi dirancang hanya untuk mengganti gigi sementara. Untuk membuat mobil berhenti disarankan untuk selalu pakai rem.

Kendaraan Langsung Digeber
Ada beberapa pemilik mobil matik yang memposisikan gigi di netral. Kemudian, pengemudi langsung menginjak pedal gas cukup dalam dan langsung memindahkan gigi transmisi ke posisi “ drive”.
Hal ini tidak disarankan karena berisiko merusak komponen transmisi dan clutch kendaraan.
Ada kebiasaan yang sering dilakukan pengemudi mobil matik. Saat terkena macet atau lampu merah, tuas transmisi dari dari D ke netral.
Saat melakukan kebiasaan ini, pengemudi mobil matik tetap menginjak rem dalam kondisi tuas masih dalam berada di posisi D. padahal, kebiasaan ini bisa membuat umur transmisi lebih pendek daripada yang seharusnya.

Memindahkan Gigi pada Posisi “ P” Saat Mobil Belum Berhenti
Ketika hendak memarkir mobil, pastikan mobil sudah berhenti sepenuhnya sebelum memindahkan transmisi ke posisi “ P”.
Pindah tuas transmisi saat mobil belum berhenti, berisiko merusak transmisi, dan memperpendek umur transmisi. Terlebih tuas P untuk parkir bukan untuk untuk mengerem kendaraan.
Advertisement
Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

3 Rekomendasi Salt Bread Enak di Jakarta, Sudah Coba?

Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
