Mengalami Masalah Pada Miss V. (Source: Shutterstock)
Dream - Rambut kepala dan bulu mata bukanlah satu-satunya yang bisa mengalami kerontokan. Selain kedua area tersebut, bulu pada kemaluan juga bisa rontok.
Hal ini seringkali membuat seseorang merasa takut karena cenderung jarang dialami. Apalagi, jika rontoknya berlebihan.
Padahal sebenarnya, kerontokan pada bulu kemaluan cukup wajar terjadi. Meski pada beberapa situasi, hal tersebut menjadi gejala menurunnya kondisi tubuh. Dilansir dari Sehatq.com, berikut penyebab kerontokan yang dialami di bulu kemaluan.
Bertambahnya usia
Bulu kemaluan bisa mengalami kerontokan, menipis dan beruban selayaknya rambut kepala. Pertumbuhannya juga akan melambat seiring dengan berjalannya waktu.
Kekurangan hormon Dehydroepiandrosterone (DHEA) yang diproduksi kelenjar adrenal bisa menyebabkan kerontokan bulu kemaluan pria maupun wanita.
Gejala penyakit tertentu
Beberapa penyakit memiliki gejala rontoknya bulu kemaluan. Di antaranya adalah autoimun, leukemia, sirosis hati serta penyakit addison.
Efek konsumsi obat-obatan
Mengonsumsi obat asam urat, antidepresan, pengencer darah, penurun tekanan darah atau pemicu perubahan hormon bisa menyebabkan rontoknya bulu kemaluan.
Hal ini dipicu oleh kerusakan folikel dan terganggunya siklus pertumbuhan rambut. Sehingga, terjadi penipisan pada bulu kemaluan.
Folikel rambut pada bulu kemaluan bisa rusak secara permanen akibat terlalu sering dicukur. Hindari terlalu sering melakukan waxing, elektrolisis atau menggunakan pisau cukur.
Atrofi pada miss V
Penurunan kadar estrogen seperti yang terjadi saat menopause bisa menyebabkan perubahan jaringan vulva serta miss V.
Hal tersebut memicu kerontokan pada bulu kemaluan, penyusutan jaringan miss V, kemerahan pada kulit di sekitar miss V, robekan kecil pada jaringan miss V di vulva serta menempelnya kulit di kedua sisi lubang miss V.
Efek samping terapi
Tidak hanya rambut kepala, terapi juga bisa menyebabkan kerontokan pada bulu kemaluan. Terapi yang dimaksud adalah kemoterapi dan terapi radiasi.
Kerontokan yang dialami juga bergantung pada dosis radiasinya. Jika radiasinya rendah, kerontokan bisa hilang sendiri. Jika dosisnya cukup tinggi, kerontokan pun bisa dialami secara permanen.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR