Mesin Diesel Rentan `masuk Angin`. (Foto: Shutterstock)
Dream - Istilah masuk angin juga banyak dipakai di dunia otomotif terutama mereka yang memiliki kendaraan bermesin diesel.
Dikutip dari Suzuki, Rabu 20 November 2019, masuk angin pada mobil diesel adalah kondisi dimana angin masuk ke bahan bakar diesel di tangki mobil. Keberadaan udara ini membuat mesin susah dihidupkan. Kalau dihidupkan, biasanya putaran mesin akan berkurang dan tenaganya akan loyo.
Angin yang masuk menyebabkan volume bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar tak sesuai dengan kebutuhan mesin.
Jika dibiarkan masuk angin akan menyebabkan tekanan injeksi bahan bakar melemah. Padahal, tekanan injeksi ke ruang bakar harus tinggi agar BBM bisa terbakar sempurna.
lantas apa penyebab mobil diesel “ masuk angin”?
Kondisi ini bisa terjadi karena kamu terlalu lama membiarkan tangki bahan bakar kosong.
Proses penggantian komponen sistem bahan bakar yang tak sesuai dengan ketentuan bisa menjadi penyebab mesin mobil masuk angin.
Penyebab lainnya, masuk angin pada mobil diesel bisa dikarenakan kamu membuang air pada penampungan air atau water sedimeter. Padahal, komponen ini harus selalu terisi air dengan penuh. Jika air sudah hampir habis, harus diisi kembali.
Jika mesin dieselmu masuk angin, kamu bisa menerapkan trik-trik ini untuk menanganinya. Pertama, pastikan dulu solar terisi minimal setengah penuh. Kemudian, selang saluran BBM tak bocor.
Lanjutkan dengan mengendorkan baut nepel angin-angin di tabung sedimenter dan pompa terus sampai solarnya keluar bersama angin. Tandanya adalah solar terlihat berbuih.
Lakukan terus sampai solar yang keluar tak berbuih lagi. Yang terakhir, kencangnkan nepel angin-angin. Kalau semua proses dilakukan di atas sudah dilakukan, hidupkan mesin kembali. Kalau masalah masih belum teratasi, silakan ke bengkel resmi terdekat.
Semoga berhasil, Sahabat Dream!
Dream – Mobil overheat atau mengalami peningkatan temperatur, sangat mengkhawatirkan pengemudi. Overheat bisa membahayakan keselamatan.
Dikutip dari Liputan6.com, Jumat 23 Agustus 2019, kondisi ini ditandai dengan jarum indikator temperatur yang melewati batas tengah pada sistem analog atau menyalanya lampu indikator temperatur pada sistem digital.
Meningkatnya temperatur mobil secara tidak normal dapat disebabkan oleh beberapa hal.
" Penyebabnya bisa saja karena radiatornya mampet, kalo yang pake motor fan, ya, motornya. Lebih sering itu ada kebocoran di radiator atau selang,” kata pemilik bengkel mobil Oscar di Gading Serpong, A. Guan.
Kondisi overheat ini bisa merusak komponen yang ada di mobil. “ Kalau dibiarkan, overheat bisa menyebabkan mesin jebol (dan) cylinder head melengkung,” kata dia.
A. Guan mengatakan, dalam kondisi darurat, overheat bisa diatasi dengan sementara. Caranya dengan mengurangi beban kerja mobil.
Misalnya, mengurangi kecepatan mobil dan mematikan AC. Pengemudi juga bisa menghentikan mobil atau mematikan mesin jika kondisinya sudah mengkhawatirkan.
Guan mengatakan, sebagai antisipasi, penumpang disarankan untuk melakukan pengecekan berkala dengan memperkecil kemungkinan kerusakan komponen yang menyebabkan overheat pada mobil.
(Sumber: Liputan6.com/Khema Aryaputra)
Dream – Kemacetan parah bisa membuat radiator mobil bisa bekerja kurang optimal karena kurang mendapatkan embusan udara dingin. Suhu panas di ruangan mesin juga akan terperangkan sehingga membuat bagian penting mobil ini panas.
Dalam kondisi ekstrem, mesin bisa mengalami overheat dan mati mendadak. Hal ini disebakan oleh oli yang menguap.
Dikutip dari Auto2000, Senin, 12 Agustus 2019, saat suhu kerja mesin normal, sebenarnya oli telah membantu tugas mengurangi panas mesin. Masalahnya, oli mesin tidak memiliki sistem pendingin khusus sehingga menemui kesulitan melepaskan panas yang berlebih saat jalanan macet.
Secara alami oli juga mengalami penguapan saat suhu tinggi. Karena pada batas temperatur tertentu, energi dalam yang mengikat molekul hidrokarbonnya tidak sanggup lagi menahan diri akibat adanya energi panas dari luar.
Asal masih dalam kadar aman, penguapan oli mesin masih wajar saja. Direkomendasikan pemilik mobil mengganti oli setiap 6 bulan sekali atau 10 ribu km.
Kalau kamu sama sekali tidak peduli pada kondisi oli mesin, seperti tidak pernah mengecek volume oli lewat tongkat pemeriksa (dipstick), ini akan bermasalah. Tanpa sadar, oli mesin berkurang atau bahkan mengering.
Volume oli yang tidak sesuai kebutuhan akan membuat tugasnya melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi mesin semakin berat. Jika dibiarkan akan membuat usia pakai komponen mesin turun dan cepat rusak.
Turunnya kondisi komponen membuat mesin kesulitan mengail tenaga sehingga performanya turun. Selain tentunya membuat boros konsumsi bensin karena kamu akan menekan pedal gas lebih dalam untuk mendapatkan tenaga.
Apalagi kalau sampai oli mesin habis total. Komponen mesin yang bergesekan tanpa ada pelumas akan membuat mesin macet dan rusak parah. Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki pun tidak murah.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati