Cegah Covid-19, Jokowi Minum Jamu Tiga Kali Sehari

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 13 Maret 2020 06:43
Cegah Covid-19, Jokowi Minum Jamu Tiga Kali Sehari
Semenjak ada virus corona dia minum jamu tiga kali sehari.

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku setiap hari minum temulawak, jahe, serai, kunyit yang dicampur terutama sekarang ini sejak menyebarnya virus corona, atau Covid-19.

”Ada juga yang namanya herbal empon-empon. Hati-hati, sekarang ini harganya naik sampai 5 kali lipat, 4 kali lipat. Jahe merah, temulawak, kunyit baru naik ini sampai 3, 4, 5 kali lipat. Biasanya saya mau cari itu mudah saya,” ujar Jokowi. 

Jokowi mengakui, meminumnya bukan hanya sekali namun sehari tiga kali pagi, siang, dan malam.

”Sekarang karena ada corona, saya minumnya pagi, siang, malam. Itu yang menyebabkan mungkin naik ya itu karena diminum enggak sekali, tapi tiga kali,” kata dia.

Bukan hanya itu, Jokowi mengaku menyuguhkan minuman itu juga untuk tamu-tamu yang ingin menemui dirinya.

”Sekarang tamu-tamu saya kalau pagi, siang, dan malam juga saya beri minuman itu. Bukan teh tapi saya ganti dengan temulawak, jahe, serai, kunyit campur jadi satu. Sudah,” ujar dia.

Rempah-rempah itu, kata Jokowi, terutama berada di daerah-daerah Maluku dan Maluku Utara sehingga penting dihidupkan kembali.

”Kenapa tidak di sana hidupkan lagi yang namanya secara serius, dalam jumlah yang banyak rempah-rempah. Ada pala, kayu manis dan lain-lain,” kata dia.

1 dari 4 halaman

Istana Ajak Dosen hingga Dokter Cari Antivirus Corona

Dream - Istana mengundang semua perguruan tinggi, masyarakat, hingga dokter untuk mencari solusi penyebaran virus corona Covid-19. Melalui kerja sama, kata dia, beban tidak hanya bertumpu kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

" Besok akan kami undang, agar persoalan ini menjadi masif kita bergerak," kata Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Kamis 12 Maret 2020.

Dia mengatakan, tujuan untuk mengumpulkan seluruh pihak agar ikut serta mencari antivirus Corona Covid-19. " Bisa melakukan, mendeteksi. Nah, ini nanti akan kita komunitakan agar bisa ditangani sama-sama," ucap dia.

Saat ini, pemerintah menggandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute yang saat ini tengah fokus mencari vaksin virus Corona baru.

" Mereka (Eijkman) sudah komit fokus dalam membangun kemungkinan bisa didapatkannya vaksin," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Covid-19, Achmad Yurianto.

Pemerintah, kata dia, mendukung segala upaya yang dilakukan lembaga Eijkman menemukan vaksin. Dengan begitu, Eijkman bersama Lembaga Penyakit Tropis dari Universitas Airlangga (Unair) bisa lebih berkonsentrasi mencari vaksin yang dapat menekan penyebaran corona.

" Eijkman sudah fokus ke sana (menemukan vaksin) dan kita support itu. Sehingga bisa full berkonsentrasi bersama (lembaga) penyakit tropis dari Unair jadi mengarah membangun mencari vaksin," ucap dia.

Sumber: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin

2 dari 4 halaman

Wapres Sebut 3 Kebijakan Penanganan Corona

Dream - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyebut ada tiga kebijakan yang akan dilakukan untuk mengatasi bertambahnya korban virus Corona atau Covid-19. Sebagaimana diketahui saat ini seorang pasien positif virus Corona di Indonesia meninggal dunia.

" Ada 3 kebijakan. Pertama memperketat pintu masuk (ke Indonesia) baik darat, laut maupun udara, seleksinya lebih ketat lagi. Kedua, menyiapkan perawatan yang dilengkapi dengan berbagai alat dan memperbanyak rumah sakit yang ada kamar isolasi yang bisa menangani kasus corona," ujar Ma'ruf, Rabu, 11 Maret 2020.

Ketiga, kata dia, masyarakat diminta mempersiapkan obat-obatan. Selain itu juga penyediaan bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari dalam jumlah yang cukup.

" Saya mengajukan di mana-mana supaya kita berdoa. Supaya usaha lahiriyah-nya optimal, tapi kita juga mohon kepada Allah agar dijaga dari wabah khususnya Corona," katanya.

Ma'ruf meminta seluruh masyarakat agar tidak panik terkait penyebaran virus Corona di Indonesia. Alasannya, pemerintah tidak tinggal diam dan berupaya untuk menanggulangi dan mengatasi virus Covid-19.

Sumber: Merdeka.com/Arie Sunaryo

3 dari 4 halaman

Pakai 'Salaman Corona', Wapres KH Ma'ruf Amin Minta Maaf

Dream - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin melakukan `salaman corona` saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, Covid-19.

" Saya minta maaf kalau terpaksa salamannya pakai `salaman corona`," kata Ma'ruf, Rabu, 11 Maret 2020.

'Salaman corona` yang dikenalkan Ma'ruf Amin yaitu salaman tanpa bersentuhan satu sama lain. Cara ini untuk menghindari pemaparan virus.

Ma'ruf mengatakan, biasanya dia kerap mendapat salaman dari orang-orang lain. Punggung tangannya juga kerap diciumin.

" Bisanya banyak yang ketemu saya ada yang cium tangan. Kali ini terpaksa salamannya tidak cium tangan untuk menangkal corona," ujar dia.

Di acara itu, Ma'ruf Amin juga berkelakar mengenai proses penangkalan virus corona menggunakan susu kuda liar. Diyakini, susu kuda liar memperkuat imunitas tubuh.

" Ternyata di sini ada yang bisa menangkal corona, seperti yang ditawarkan Pak Gubernur, yaitu susu kuda liar. Tetapi, kita juga harus berhati-hati, harus bisa menangkal dampak dari susu kuda liar itu," kata dia.

Sumber: Merdeka.com/Eko Prasetya

4 dari 4 halaman

Identitas Tersebar, Pasien Terinfeksi Corona Khawatir Tak Diterima Tetangga

Dream - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, pasien kasus-01 merasa tertekan karena identitasnya tersebar. Pasien tersebut khawatir mendapat perlakukan berbeda dari tetangganya.

" Saya sampaikan bahwa memang agak tertekan dia karena publikasi yang masih menghantui. `Kalau nanti pulang jangan-jangan saya diterima oleh tetangga, lingkungna, sebagai apa`," kata Achmad, dilaporkan Merdeka.com, Selasa, 10 Maret 2020.

Achmad mengatakan, saat ini tim medis sedang berkomunikasi dan melakukan intervensi psikologis untuk kejiwaan pasien 01. Dia menambahkan, meski masih positif Covid-19, kondisi pasien kasus 01 dalam keadaan baik.

" Kondisi klinis sudah bagus. Yang kami tunggu kasus 1 yang sampai sekarang masih positif padahal masuk hari ke tujuha," kata dia.

Sementara pada pasien 02, kata Yuri, kondisinya juga mulai membaik dan tidak ada keluhan apapun. " Kasus 02 baik, kalau tidak baik saya akan sampaikan," ujar dia.

Sumber: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin

Beri Komentar