Kemenag Mulai Terapkan e-Learning Madrasah, Apa Saja Fiturnya?

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 17 Maret 2020 18:46
Kemenag Mulai Terapkan e-Learning Madrasah, Apa Saja Fiturnya?
Beragam fitur dibuat untuk memudahkan interaksi siswa dan guru.

Dream - Kementerian Agama tahun ini mulai menerapkan penggunaan e-Learning Madrasah dalam proses pembelajaran anak didik. Sistem baru ini diharapkan bisa mendorong madrasan berinovasi di bidang teknologi informasi. 

" Saat ini, sudah lebih dari ribuan madrasah dengan puluhan ribu guru dan siswa yang telah menggunakan e-learning madrasah," terang Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah A Umar, di Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020.

Menurut Umar E-Learning Madrasah akan membuat para pelajar mendapatkan beragam fitur yang mampu memudahkan mereka mendapatkan informasi serta pembelajaran dengan cepat.

Selain anak didik, terdapat lima pengguna lain yang dapat mengakses e–Learning Madrasah yaitu operator madrasah, guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, wali kelas dan kepala madrasah.

Masing-masing pengguna itu akan memiliki user sendiri untuk masuk ke dalam aplikasi e-Learning Madrasah.

1 dari 8 halaman

Fitur Aplikasi

Lalu apa saja fitur yang terdapat dalam e-Learning Madrasah?

Pertama, Kelas Online.

Fitur kelas online berisi konten mulai dari awal proses pembelajaran, pembuatan standar kompetensi, rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP), materi pembelajaran, jurnal guru, pengolahan penilaian harian, ujian berbasis komputer (CBT) hingga pengolahan nilai rapor.

Kedua, Guru Berbagi.

Fitur guru berbagi ini adalah platform yang akan menampung kreativitas guru madrasah di seluruh Indonesia untuk saling berbagi informasi apapun yang bermanfaat. Guru hanya tinggal memposting informasi tersebut dalam kolom dengan mudah. Selain itu, siapapun dapat berkomentar dan memberi masukkan, bahkan menyukai postingan tersebut.

2 dari 8 halaman

Cara Memakainya

Ketiga, Forum Komunitas Madrasah

Dalam e–Learning Madrasah, siswa dan guru dapat dengan mudah berbagi ide dan membuka forum diskusi karena di dalamnya terdapat media sosial untuk saling berkomunikasi antara guru dan siswa. User juga dapat saling berkomentar dan berbagi ide atau gagasan dalam fitur chat.

" e-Learning Madrasah dibuat senyaman mungkin bagi para pengguna agar mampu menarik semangat belajar dengan mudah, cepat dimanapun dan kapanpun," kata Umar.

Untuk dapat mengunduh aplikasi e-Learning Madrasah, ucap Umar, user harus terlebih dahulu melakukan log in sebagai operator madrasah (operator dapat mengunduh pada link https://elearning.kemenag.go.id/). Dalam proses itu, user harus mengunggah Surat Keputusan (SK) sebagai salah satu syarat utama mendapatkan aplikasi e-Learning Madrasah.

" Setelah SK berhasil diunggah, operator harus menunggu SK tersebut disetujui oleh tim dari Direktorat KSKK Madrasah. Jika SK sudah disetujui, operator akan diberikan akses untuh mengunduh aplikasi e-Learning Madrasah," kata dia.

3 dari 8 halaman

Cegah Corona di Pesantren, Menag: Pulangkan atau Isolasi Siswa Sakit

Dream - Menteri Agama, Fachrul Razi, mengimbau lembaga pendidikan keagamaan yang menerapkan boarding school, semisal pesantren, untuk membuat pilihan guna mencegah sebaran virus corona Covid-19. Fachrul menyarankan, pengelola dapat memulangkan murid atau santrinya.

Jika tidak memungkinkan, kata Fachrul, pengelola sekolah dapat mengisolasi diri dan meningkatkan pola hidup sehat dan kebersihan.

" Ambil langkah-langkah isolasi atau medis terhadap murid-murid yang sakit, agar tidak menularkannya ke murid-murid lain," kata Fachrul dalam keterangan .

Kondisi serupa juga dia sarankan untuk lembaga pendidikan agama dan keagamaan.

" Jika ada yang merasa kurang sehat atau kondisi tubuh sedang tidak fit, diimbau tidak datang ke rumah ibadah dan madrasah, demi kepentingan sendiri dan warga lainnya," ucap dia.

4 dari 8 halaman

Sekolah dari Jarak Jauh

Fachrul meminta masyarakat menaati petunjuk yang telah diterbitkan instansi pemerintah dan Kemenag tentang langkah-langkah pencegahan dan penindakan yang diperlukan.

" Selalu berdoa sesuai syariat agama masing-masing agar terhindar dari segala kemudharatan yang ditimbulkan virus Corona. Aamiin," kata dia.

Terkait pendidikan agama dan keagamaan, Kementerian Agama akan bersinergi dan menyesuaikan dengan kebijakan Kemendikbud dan Pemerintah Daerah. Direktorat Pendidikan Agama dan Keagamaan akan menyesuaikan sistem pembelajaran jarak jauh seandainya ditetapkan pemerintah daerah.

" Madrasah dan sekolah-sekolah agama bisa menerapkan sistem belajar di rumah bagi murid-muridnya," ujar dia.

5 dari 8 halaman

Akibat Wabah Virus Corona, Selangor Larang Aktivitas Tablig

Dream - Negara bagian Selangor, Malaysia, melarang sementara aktivitas tablig akbar di semua masjid di wilayahnya. Keputusan itu diambil setelah ribuan orang melakukan tablig di Masjid Sri Petaling, Kuala Lumpur, pada akhir Februari 2020, yang salah satunya kemudian dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru, Covid-19.

Dilaporkan World of Buzz, 16.000 orang yang mendatangi tablig akbar itu terancam infeksi Covid-19. Sejauh ini, ada beberapa kasus infeksi yang berhubungan langsung dengan tablig di Masjid Sri Petaling.

Salah satu kasus yang dilaporkan adalah pasien Brunei Darusallam. Infeksinya telah ditemukan pada 9 Maret 2020. Sepekan setelah dia kembali ke Brunei dengan penerbangan.

Terlepas dari pasien Brunei, kasus terbaru dari pertemuan tablig adalah bahwa seorang pria Malaysia berusia 60 tahun dikonfirmasi dengan infeksi Covid-19 pada tanggal 10 Maret 2020.
Kasus-kasus infeksi virus corona positif dari pertemuan tablig telah menciptakan ketakutan infeksi massal.

Setelah ini, Departemen Agama Islam Selangor (Jais) memperluas larangan ke semua surau di negara bagian.

Menteri Kesehatan, Adham Baba, menambahkan bahwa Masjid Sri Petaling akan ditutup sementara untuk disinfeksi karena setidaknya satu pasien lokal dikonfirmasi positif dengan Covid-19.

6 dari 8 halaman

Terungkap! Awal Mula Virus Corona Covid-19 Muncul di China

Dream - Kasus pertama penyebaran virus corona, Covid-19, di China terungkap. Setelah ditelusuri kembali pemerintah China, kasus pertama penyebaran virus corona muncul pada 17 November 2019.

Dilaporkan South China Morning Post, pihak berwenang China sejauh ini mengidentifikasi setidaknya 266 orang terinfeksi novel coronavirus tahun lalu. Semuanya, berada di bawah pengawasan medis di beberapa titik.

Wawancara dengan whistle-blower dari komunitas medis menunjukkan bahwa dokter di China baru menyadari mereka sedang menghadapi penyakit baru pada akhir Desember 2019.

Para ilmuwan telah mencoba untuk memetakan pola penularan awal Covid-19 sejak epidemi dilaporkan di kota Wuhan di Cina tengah pada Januari 2020, dua bulan sebelum wabah.

Menurut data pemerintah China, penyebaran virus ini tak terdeteksi dan tak terdokumentasi. Pemerintah menduga seorang pasien berusia 55 tahun dari provinsi Hubei menjadi orang pertama yang terinfeksi Covid-19.

7 dari 8 halaman

Mulai Bertambah

Sejak tanggal itu dan seterusnya, satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari. Pada 15 Desember 2019, jumlah total infeksi mencapai 27 orang tiap harinya. Pada 17 Desember 2019 jumlahya meningkat hingga 60 orang perharinya.

Pada 27 Desember, Zhang Jixian, seorang dokter dari Rumah Sakit Pengobatan Terpadu Cina dan Barat China Provinsi Hubei, memberi tahu otoritas kesehatan China bahwa penyakit itu disebabkan virus corona baru.

Pada tanggal itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi, meskipun dokter mungkin belum mengetahui penyebabnya. Pada hari terakhir 2019, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi 266. Di hari pertama 2020, jumlahnya mencapai 381.

Sementara catatan pemerintah belum dirilis ke publik, mereka memberikan petunjuk berharga tentang bagaimana penyakit ini menyebar di awal-awal penularannya. Banyak kasus yang dikonfirmasi telah dicatat Beijing.

8 dari 8 halaman

WHO Mencatatnya pada Desember 2019

Para ilmuwan sekarang ingin mengidentifikasi apa yang disebut pasien nol, yang dapat membantu mereka melacak sumber virus corona, yang umumnya dianggap telah melompat ke manusia dari hewan liar, mungkin kelelawar.

Dari sembilan kasus pertama yang dilaporkan pada November 2019, empat pria dan lima wanita, tidak ada yang dikonfirmasi sebagai `pasien nol`. Mereka semua berusia antara 39 dan 79 tahun.

Menurut situs laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus Covid-19 pertama yang dikonfirmasi di China adalah pada 8 Desember 2019. Namun, WHO tidak melacak penyakit itu sendiri, tetapi bergantung pada negara-negara untuk memberikan informasi tersebut.

Sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet dari para dokter Cina dari Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, yang merawat beberapa pasien paling awal, menyebutkan tanggal infeksi pertama yang diketahui pada 1 Desember 2019.

Beri Komentar