Ilustrasi Mobil BMW. (Foto: Pixabay)
Dream – Pemerintah Korea Selatan menjatuhkan denda senilai US$10 juta (Rp146,01 miliar) kepada BMW. Produsen otomotif asal Jerman ini disalahkan akibat kebakaran mobil BMW di Korsel pada awal tahun.
Dikutip dari Carbuzz, Rabu 26 Desember 2018, pada awal tahun, kebakaran mobil BMW menjadi berita utama di media lokal. Dikabarkan ada 40 kasus kebakaran mobil BMW sepanjang 2018.
Kejadian ini membuat otoritas setempat menginvestigasi kasus tersebut. Diketahui bahwa biang kerok kebakaran mesin adalah mesin yang cacat. Kerusakan mesin bisa menyebabkan cairan pendingin bocor. Inilah yang memicu mesin mobil BMW terbakar.
Alhasil pemerintah Korsel menjatuhkan denda senilai US$10 juta dan menarik kembali 22.670 mobil BMW. Dikabarkan bahwa puluhan ribu mobil ini mengalami kerusakan mesin. Secara global, BMW telah me-recall 1,6 juta kendaraan yang mesinnya bermasalah.
Kata BMW
Di Korsel, selain menarik mobil, BMW divisi Korsel juga tekah meminta maaf dan bersedia untuk bekerja sama untuk menginvestigasi masalah tersebut. Tim menemukan ada kesalahan di desain unit Exhaust Gas Recirculation (EGR) BMW yang memicu kebakaran.
“ Kami mulai menarik tanpa ragu ketika akar penyebab kebakaran dikonfirmasi,” ujar unit BMW Korea.
Sekadar informasi, kebakaran ini tak menyebabkan cedera atau kematian. BMW mengklaim masalah ini bisa diatasi dengan menukar mesin yang rusak.
Kebakaran mesin mobil BMW pertama kali terjadi pada Mei 2017. Kebakaran tersebut mempengaruhi 65 model yang berbeda, termasuk varian diesel Seri 5 generasi terbaru. (ism)
Dream – Sahabat Dream, pernah membayangkan menambah koleksi satu mobil mewah BMW saban setahun sekali? Mungkin hanya orang memiliki tabungan jumbo yang bisa melakukannya.
Tapi tak selamanya kamu harus kaya raya lho untuk memiliki impian itu. Kamu cukup menjadi ahlinya dalam sebuah perlombaan.
Diketahui seorang pembalap bisa mengoleksi enam unit BMS seri terbaru setiap tahunnya. Dan itu berlangsung selama enam tahun. Artinya orang beruntung itu sudah memliliki enam BMW di garasinya.
Dikutip dari Carscoops, Minggu 9 Desember 2018, pria pembalap itu tak lain Marc Marquez Alenta. Ya, Marquez adalah seorang pembalap MotoGP. Dia mendominasi juara MotoGP.
Selama lima tahun, Marquez mendominasi kejuaraan MotoGP. Dia menduduki posisi pertama sebanyak 4 kali dan posisi ketiga 1 kali. Pembalap asal Spanyol ini juga memenangi anugerah BMW Award—penghargaan ini diberikan kepada pembalap yang mengantongi waktu tercepat dan terbanyak di kualifikasi.
Marquez mendapatkan BMW seri M dalam penghargaan BMW Award.
Mobil yang didapatkan oleh Marquez adalah mobil coupe dan convertible (atap terbuka). Berikut ini adalah rinciannya.
2013: BMW M6 coupe
2014: BMW M4 coupe
2015: BMW M6 convertible
2016: BMW M2 coupe
2017: BMW M4 CS
2018: BMW M3 CS
Mantap, nggak, tuh?
Dream – Ada yang tak biasa yang dilakukan oleh pemerintah Jerman. Menteri Federal untuk Ekonomi dan Energi Jerman, Peter Altmaier, menantang BMW, Mercedes Benz, dan Daimler untuk membuat kendaraan listrik. Setidaknya sebaik mobil listrik Tesla.
Dikutip dari Business Insider, Sabtu 24 November 2018, kritik ini terbilang ganjil. Pasalnya, pemerintah tak pernah mengkritik industri di depan umum.
“ Saya bertanya-tanya kapan Anda, Mr. Zetsche, Mr. Diess, atau Mr. Kruger dari BMW, bisa membuat kendaraan listrik, setidaknya seseksi mobil Tesla,” diberitakan oleh Electrek.
Altmeir melontarkan kritik ini di sebuah event Artificial Intelligence (AI) di Berlin, Jerman. Acara ini dihadiri oleh CEO Daimler, Dieter Zetsche, CEO VW Group, Herbert Diess, dan CEO BMW, Harald Kruger.
“ Selama daya tarik mobil-mobil sangat penting, kamu benar-benar bisa menghasilkan beberapa ide segar,” kata dia.
Dikutip dari Clean Technica, para CEO tidak menanggapi pertanyaan ini. Tapi, Diess dari VW mengaku tertinggal di bidang kendaraan AI dan swakemudi.
“ Tapi, kami bertekad untuk mengejar ketertinggalan. Kami belum kalah di permainan ini,” kata dia.
Zetsche mengatakan pihaknya akan berhati-hati ketika ingin menerapkan teknologi AI. Dia juga membenarkan mobil pintar ini akan mengambil alih di pengangkutan, komersial, dan jalan raya. Zetsche memperkirakan perkembangan ini akan terjadi sebelum era robot.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN