Hati-hati Makan Bersama, Bisa Jadi Penularan Covid-19

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 1 Februari 2021 07:00
Hati-hati Makan Bersama, Bisa Jadi Penularan Covid-19
Awalnya menghangatkan suasana tapi bisa berakhir menyedihkan

Dream - Makan bersama memang bisa menghangatkan suasana. Terutama jika dilakuka bersama keluarga besar atau kerabat yang sudah lama tak bertemu. Dalam situasi pandemi seperti sekarang, makan bersama justru bisa jadi sebaliknya.

Awalnya menghangatkan tapi bisa berakhir menyedihkan. Mengapa? Saat makan, semua orang pasti membuka masker. Hal inilah membuat risiko penularan Covid-19 jadi sangat tinggi.

Untuk itu, sebisa mungkin jangan makan bersama dan beramai-ramai. Demi mengingatkan hal tersebut, #MediaLawanCovid19 kembali meluncurkan konten edukasi bersama bertajuk “ Hati-hati Makan Bersama” pada Senin 1 Februari 2021 pagi ini. Kampanye bersama ini dilakukan untuk meredam kian luasnya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia yang telah menjangkiti lebih dari 1 juta orang, sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020.

Kampanye “ Hati-hati Makan Bersama” dipublikasikan secara serentak di berbagai platform media, baik di jaringan televisi, radio, majalah, koran, media siber maupun media sosial. Diperkirakan sekitar 100 media nasional dan lokal kembali akan berpartisipasi.

 

1 dari 2 halaman

Inisiatif ini merupakan kerjasama #MediaLawanCovid19 dengan Gerakan Pakai Masker (GPM), sebuah gerakan nirlaba yang diprakarsai para tokoh masyarakat, tokoh agama, jurnalis senior, tokoh perempuan dan para profesional untuk membantu saudara- saudara sebangsa yang terdampak krisis.

Tema kampanye “ Hati-hati Makan Bersama” kali ini dipilih, karena dirasa sangat penting untuk segera disosialisasikan secara masif, mengingat terus menanjaknya angka kasus Covid-19 di berbagai daerah. Kasus terpaparnya Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menjadi alarm bagi publik untuk mewaspadai kegiatan makan bersama sebagai celah penularan.

Dalam siaran pers Satgas Penanganan Covid-19 pada 23 Januari lalu, Doni meyakini dirinya terpapar Covid-19 saat makan bersama, yang mengharuskannya melepas masker. Peristiwa ini terjadi saat Doni selama sepekan memimpin langsung penanganan bencana di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan. Padahal, selama 11 bulan sejak menangani pandemi Covid-19, ia selalu melakukan protokol kesehatan secara ketat.

 

2 dari 2 halaman

Epidemiolog Universitas Indonesia, yang juga Juru Bicara Nasional Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyatakan, telah ada juga penelitian yang menemukan indikasi bahwa penularan kepada sejumlah tenaga kesehatan terjadi saat mereka istirahat untuk makan dan terpaksa membuka masker.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, #MediaLawanCovid19 merasa perlu untuk mengkampanyekan gerakan “ Hati-hati saat Makan Bersama”. Dengan harapan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan. Untuk itu, pastikan seluruh protokol kesehatan saat makan bersama dilakukan, yakni :

Media Lawan Covid-19

1) Sedikit orang (seperempat kapasitas ruang makan)
2) Pilih ruang terbuka (sirkulasi udara lancar)
3) Jaga jarak (1,5 meter jika bersebelahan, dan 2 meter jika berhadapan)
4) Jangan berbicara (kenakan masker saat bicara)
5) Batasi waktu makan (30 menit)

Inisiatif #MediaLawanCovid19 ini muncul secara spontan dari kalangan media dan bersifat independen, tanpa terafiliasi dan dibiayai oleh pihak mana pun. Dengan begitu, kerja-kerja jurnalistik tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya, dengan tetap menjunjung azas independensi.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

 

Beri Komentar