Ilustrasi Kue Cubit (allaboutyajj.blogspot.com)
Dream - Belakangan ini makanan tradisional kue cubit kerap menjadi buruan umumnya anak-anak muda di kota besar. Ukurannya kecil dan rasanya yang manis membuatnya jadi salah satu makanan yang wajib dicoba.
Bila dulu hanya bertopingkan butiran cokelat, kini para pedagang mulai berinovasi untuk menarik pembeli.
Varian rasa greentea dan red velvet yang kini menjadi idola. Tak hanya varian rasa yang berubah, makanan pinggir jalan ini juga sudah mulai merambah ke kafe dan restoran. Cara menikmatinya pun berbagai cara, ada yang menyukai sajian kue cubit matang dan setengah matang.
Namun tak banyak yang menyadari jika mengonsumsi kue cubit dengan tingkat kematangan rendah atau setengah matang dapat mengganggu kesehatan.
" Kalau keseringan makan kue cubit mentah, akan mengganggu percernaan, proses pencernaan akan lebih lama," ujar pakar gizi, Ali Khomsan saat dihubungi Dream.co.id, Kamis 5 Maret 2015.
Ali juga menambahkan dampak bisa semakin buruk bila proses memasaknya kurang higenis.
" Bila sudah tercampur dengan bakteri seperti E. Colly dan Sallmonela akan menimbulkan dampak jangka panjang yakni tipes dan diare," ujarnya.
Untuk menghindarinya, Ali menyarankan menghindari kebiasaan mengonsumsi kue cubit setengah matang.
" Kurangi makan kue cubit dalam keadaan setengah matang. Kalaupun suka sebaiknya intensitasnya dikurangi dan jangan lupa diimbangi dengan makanan lainnya seperti kacang-kacangan, buah dan sayuran," katanya.
Laporan: Amrikh Palupi
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini