Ikan Asin (Pixabay.com)
Dream - Sebagian orang suka makan ikan asin. Hanya dengan sambal, nasi panas, dan lalapan, ikan asin sudah menjadi menu yang memuaskan selera.
Namun, tidak demikian dengan ikan asin yang diproduksi di China. Ikan asin tersebut bisa menyebabkan kanker.
Hal itu terungkap setelah Administrasi Makanan dan Obat China menerbitkan daftar terbaru karsinogen atau zat penyebab kanker.
Di dalam daftar karsinogen kelompok 1 tersebut, salah satunya adalah ikan asin. Ikan asin yang dibuat secara tradisional di Provinsi Guangdong itu bisa menyebabkan kanker nasofaring.
Kanker nasofaring adalah jenis kanker yang umumnya menyerang bagian atas tenggorokan di belakang hidung.
Ikan asin sebenarnya sudah dinyatakan sebagai salah satu zat karsinogenik oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada tahun 2012. Meski begitu, masih banyak orang yang tidak menyadari sehingga terus mengonsumsi ikan asin.
Warganet di China banyak yang mengungkapkan keterkejutan mereka mendengar kabar terbaru ini. Namun ada yang menanggapinya secara santai dengan membuat status lucu di media sosial.
" Ikan asin tidak hanya kehilangan mimpinya, tapi juga fungsinya (ketika dimakan)," kata salah satu akun.
Pusat Keamanan Pangan Hong Kong juga mengklasifikasikan ikan asin sebagai karsinogen kelompok 1. Menurut mereka, senyawa N-nitroso dapat terbentuk selama produksi dan pengasapan ikan asin ini.
Dilaporkan bahwa ada hubungan terpisah antara frekuensi dan durasi makan ikan asin dengan risiko kanker nasofaring. Salah satu kelompok usia yang paling rentan adalah anak-anak hingga usia 10 tahun.
Selain ikan asin, dalam daftar karsinogen kelompok 1 juga disebutkan jenis makanan penyebab kanker lainnya. Yang terdaftar sebagai karsinogen kelompok 1 adalah makanan olahan daging.
Daging yang diasinkan, difermentasi atau diubah bentuknya dengan tujuan agar tetap awet dan nikmat rasanya termasuk karsinogen.
Beberapa contoh daging yang diproses tersebut di antaranya sosis, daging kornet, dan dendeng. Meski dianggap bisa memicu kanker, seorang warga China, Lam (82 tahun) mengaku tidak takut.
" Semua teman saya makan ikan asin setiap hari dan masih berusia panjang. Saya dan kelurga bahkan mengonsumsinya tiap minggu," ungkapnya.
Sumber: The Standard
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari




Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia
