Ilmuwan NASA Ini Ungkap Bentuk Bumi Yang Sebenarnya
Dream - Ternyata, pemahaman sebagian besar umat manusia tentang bentuk Planet Bumi selama ini salah.
Sejak duduk di bangku TK hingga perguruan tinggi selalu diajarkan bahwa bentuk Planet Bumi adalah bulat.
Padahal, bentuk Planet Bumi tidak bulat sempurna seperti bola karena adanya tekanan dari kedua kutubnya.
Jika mengukur puncak tertinggi di Bumi melalui intinya, maka yang paling tinggi bukanlah Gunung Everest yang berada di perbatasan China dan Nepal.
Namun puncak alami tertinggi di Bumi adalah Gunung Chimborazo yang terletak di Pegunungan Andes yang masuk wilayah Chimborazo, Ekuador.
Puncak Gunung Chimborazo dianggap tertinggi karena bentuk Bumi sebenarnya bukan bulat sempurna, tapi agak pepat akibat tekanan di kedua kutubnya.
Ibaratnya, Planet Bumi adalah bola yang kemudian dijepit dengan kedua tangan di bagian atas dan bawahnya sehingga bentuknya sedikit pipih.
Akibat tekanan di kedua kutubnya itu, maka area di sepanjang khatulistiwa yang salah satunya berada di Ekuador sedikit menonjol.
" Kebanyakan planet dan bulannya tidak berbentuk seperti bola yang sempurna, mereka biasanya tertekan di kedua kutubnya dalam beberapa cara," ungkap James Tuttle Keane, ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.
Menurut Keane, tekanan tersebut terjadi akibat adanya gaya sentrifugal atau gaya luar biasa yang dialami oleh benda yang berputar.
Seperti diketahui, selain berotasi mengelilingi Matahari secara berlawanan arah jarum jam, Bumi juga berputar pada porosnya.
Jadi, sebuah planet yang berputar pasti akan mengalami gaya sentrifugal. Keane mengibaratkan seperti kita naik komidi putar.
" Ini seperti Anda naik komidi putar atau duduk di kursi yang berputar. Anda akan merasakan ada sedikit kekuatan ekstra yang bekerja pada komidi putar atau kursi itu sehingga Anda merasa ditarik ke samping dan mau terlempar," jelas Keane.
Karena planet dan bulannya juga berputar, maka terjadi gaya sentrifugal yang menyebabkan bagian ekuatornya (garis khatulistiwa) sedikit menonjol.
Efeknya mungkin sangat halus sehingga tidak terasa dan terlihat pada Planet Bumi. Tetapi contoh tekanan gaya sentrifugal yang paling kentara terlihat pada dua planet gas raksasa yaitu Jupiter dan Saturnus.
Jika meneliti gambaran dari salah satu raksasa gas tersebut, maka akan melihat bahwa kedua planet tersebut sedikit pipih dengan bagian tengahnya menonjol.
" Tonjolan ini lebih terlihat karena planet-planet ini memiliki rotasi tercepat di tata surya. Semakin cepat benda berputar, semakin besar gaya sentrifugal yang bekerja padanya," tambah Keane.
Contoh ekstrem gaya sentrifugal yang bekerja pada sebuah planet bisa dilihat pada Haumea. Planet kerdil itu berada di Sabuk Kuiper, sebuah wilayah yang diselimuti es di luar orbit Neptunus.
" Haumea seukuran Planet Pluto, tetapi berputar sangat cepat sehingga 'hampir berbentuk seperti sebutir telur'," ungkap Keane.
Sekadar informasi, satu putaran penuh planet kerdil Haumea cuma memerlukan waktu empat jam. Bandingkan dengan Planet Bumi yang perlu berotasi selama 23 jam, 56 menit, dan 4 detik.
Sumber: Live Science
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib